KPPN Award 2016; Bukti Kinerja “Pejuang KPPN” MS Blangkejeren
Blangkejeren│MS Blangkejeren
Nuansa angin yang sejuk, segar dan penuh kedamaian ala mediasi kemarin, ternyata bersambung dengan nuansa angin kebahagian. Hal ini dikarenakan prestasi yang diraih dalam KPPN Award oleh tim keuangan Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren.
Kamis (22/12/2016), Ketua, Drs. Azmir, SH, MH, atas nama Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren mendapatkan Piagam Penghargaan dan Plakat dari KPPN Kutacane sebagai Peringkat III. Penyerahan penghargaan tersebut merupakan salah satu rangkaian acara dalam kegiatan Penyerahan DIPA Tahun Anggaran 2017 Satuan Kerja Lingkup Wilayah Pembayaran KKPN Kutacane. Acara yang diselenggarakan di halaman kantor KPPN Kutacane tersebut dihadiri oleh perwakilan seluruh Satker dalam lingkup KPPN Kutacane, baik dari Kabupaten Aceh Tenggara maupun Kabupaten Gayo Lues.
Peringkat III yang diraih tersebut merupakan hasil penilaian terhadap 10 item komponen penilaian sebagaimana dicantumkan dalam Piagam Penghargaan. Komponen yang dinilai adalah :
- Realisasi DIPA
- Rencana Penarikan Dana (RPD)
- Lokasi Satuan Kerja
- Kompleksitas Pembayaran Satuan Kerja
- Volume Pembayaran Satuan Kerja
- Pengiriman Laporan Saldo Rekening Bendahara
- Rekonsiliasi Rekening Bendahara / Saldo Rekening Bendahara
- Ketepatan Waktu Pengiriman ADK Rekonsiliasi
- Hard Copy Laporan Keuangan dan Laporan Pertanggungjawaban (LPJ) Bendahara serta Akurasi Data Laporan Keuangan Satuan Kerja, dan
- Penyerahan Hard Copy Laporan Keuangan Periode Tahun 2016
Prestasi tersebut tentunya tidak terlepas dari peran serta dan komitmen berbagai pihak di Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren. Dukungan Pimpinan merupakan kunci utama dalam meraih prestasi tersebut dan didukung oleh kerjasama serta kekompakan Tim Pengelola Anggaran yang sejak tahun lalu telah mereformasi kinerja ke arah yang lebih baik. Namun, tentunya penghargaan tertinggi diberikan kepada para “Pejuang KPPN” Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren.
Istilah “Pejuang KPPN” diberikan untuk mereka yang mempersiapkan kebutuhan data dan berkas untuk KPPN dalam rangka perencanaan, realisasi dan pelaporan keuangan. Istilah tersebut tidak dialamatkan kepada “Pejuang KPPN” Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren saja, namun untuk semua “Pejuang KPPN” di seluruh Satker yang ada.
Kerja keras tersebut menguras banyak energi, waktu dan pikiran dari para “Pejuang KPPN”, dimulai sejak penyusunan berbagai data untuk kebutuhan perencanaan, pelaporan dan realisasi setiap awal bulannya hingga melakukan perjalanan dinas menuju KPPN di wilayahnya.
“Pejuang KPPN” Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren terkadang menganut partai ganda campuran atau partai ganda pria, pemilihan partai tersebut tergantung kondisi dari para pejuang setiap bulannya.
Berdasarkan KIPS (Kartu Identitas Petugas Satker) Tahun 2016 yang diterbitkan oleh KPPN Kutacane untuk MS Blangkejeren, maka “Pejuang KPPN” MS Blangkejeren terdiri dari Lukman. AR, SH Selaku KPA, Munawar Syawali, SE selaku PPSPM, Nurul Heriyani selaku Bendahara Pengeluaran dan Fitriadi selaku Bendahara Penerimaan.
Formasi partai ganda pria akan terjadi bila yang ditugaskan melakukan perjalanan dinas ke KPPN Kutacane terdiri dari Fitriadi dan Munawar Syawali, namun jika Nurul Heriyani termasuk yang ditugaskan maka menjadi formasi partai ganda campuran.
“Pejuang KPPN” melakukan perjalanan dinas rutin ke KPPN untuk 1 (satu) hari perjalanan setiap awal bulan, dengan jarak tempuh Blangkejeren-Kutacane selama 3-4 jam perjalanan. Sehingga mereka berangkat dari Blangkejeren sejak pukul 06.30 WIB dan diperkirakan tiba di KPPN Kutacane sekitar pukul 9.30 atau 10.00 WIB. Proses pengajuan berkas pencairan dan pelaporan biasanya memakan waktu 2-3 jam, tergantung pada jumlah antrian, kesiapan aplikasi dan kompleksitas berkas yang diajukan. Jika proses berjalan lancar, maka Pejuang KPPN bisa berangkat pulang ke Blangkejeren setelah pukul 14.00 WIB dan tiba di Blangkejeren pukul 18.00 WIB.
Hanya saja, proses tersebut tidak selamanya berjalan lancar, terkadang proses pengajuan selesai pada pukul 18.00 WIB sehingga tiba di Blangkejeren pukul 22.00 WIB. Proses perjalanan tersebut juga tergantung pada kondisi alam sepanjang perjalanan, jika musim hujan maka resiko menghadapi tanah longsor menjadi bagian menarik dari perjalanan dinas tersebut.
Perjuangan dalam menyiapkan data dan melakukan perjalanan dinas tersebut menjadi rutinitas sepanjang tahun anggaran, sehingga Pejuang KPPN lambat laun menjadi beradaptasi dengan kegiatan tersebut. Ketahanan fisik dan mental setiap pejuang akan teruji dan menjadikan mereka sebagai pegawai Mahkamah Syar’iyah Blangkejeren yang handal. Semoga…
[fadhilfathan]