Panyabungan | pa-panyabungan.go.id

Panyabungan, Ketua Pengadilan Agama Panyabungan Hasanuddin, S.Ag menghadiri Seminar dengan tema Pencegahan Perkawinan Usia Dini dari Perspektif Agama, Kesehatan dan Perundang-undangan, bertempat Aula Gedung Lama STAIN MADINA, Kamis, (30/12/2021).

Dalam kesempatan ini Ketua Pengadilan Agama Panyabungan Hasanuddin, S.Ag, sebagai narasumber dalam Pembinaan Mahasiswa-Mahasiswi Program Studi Hukum Keluarga Islam Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal, adapun materi yang disampaikan tentang Pencegahan Perkawinan Dini Perspektif Perundang-undangan.

Ketua Pengadilan Agama Panyabungan menjelaskan menurut UU Nomor 1 Tahun 1974 Tentang Perkawian, perkawinan ialah ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami isteri dengan tujuan membentuk keluarga (rumah tangga) yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Dimana ada perubahan atas UU perkawinan yaitu UU No 16 Tahun 2019 tentang perubahan atas UU No 1 tahun 1974. Di Indonesia, dimana pada UU No 16 tahun 2019 pasal 7, dinyatakan bahwa perkawinan hanya dizinkan jika pihak pria dan wanita mencapai umur 19 (sembilan belas) tahun.

Namun pada kenyataannya masih banyak terjadi perkawinan anak yang masih berusia dibawah 19 tahun, Penyebab perkawinan anak ada beberapa faktur diantaranya faktor Ekonomi dan kemiskinan.

Terakhir besar harapan Ketua Pengadilan Agama Panyabungan adanya sinergi antara orang tua, tokoh masyarakat, tokoh adat, tokoh agama, aparat negara dan pemerintah dalam upaya penguatan dan edukasi dalam rangka pencegahan pernikahan dini di Kabupaten Mandailing Natal.