Ketua MS Kualasimpang Temui Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama
Aceh Tamiang | kualasimpang.ms-aceh.go.id
Sambutan hangat Ketua Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Kabupaten Aceh Tamiang mewarnai acara kunjungan silaturrahmi rombongan Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang yang berlangsung di Aula Kantor MPU, Kamis (28/3/2013).
Selain Ketua MPU, turut hadir menyambut adalah Pimpinan Muslimat MPU dan seluruh unsur pengurus lainnya, sementara rombongan dari Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang terdiri dari Ketua Ibu Dra. Hj. Jubaedah., SH, Wakil Ketua Bapak Syafri., SH, Hakim Drs. Ahmad Luthfi, Panitera/Sekretaris Drs. Syarwandi dan Staf Nurizal ardiansyah, SE.
Acara silaturrahmi tersebut diawali kata sambutan ucapan ‘’selamat datang’’ oleh Ketua MPU Drs. H. Ilyas Mustawa kepada Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang beserta rombongan. Dalam paparan selanjutnya Ketua MPU memperkenalkan tentang Lembaga Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU), baik dari segi kelembagaannya maupun personil dan struktur yang ada di MPU serta tugas dan peran MPU sebagai pendamping pemerintah dalam rangka memberikan rekomendasi, tausiah kepada pemerintah daerah Kabupaten Aceh Tamiang yang berkaitan dengan masalah-masalah keagamaan.
Diakhir sambutannya Ketua MPU menyampaikan penghargaan (apresiasi) kepada Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang yang telah mengagendakan kegiatan ini karena sejak beliau memimpin MPU, baru Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang yang membuka forum silaturrahmi seperti ini.
Menyahuti apa-apa yang disampaikan oleh Ketua MPU tersebut, diawal sambutannya Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang Ibu Dra. Hj. Jubaedah., SH memperkenalkan rombongan dan secara khusus juga disampaikan bahwa sejak Beliau mulai bertugas di Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang sekitar 4 bulan yang lalu, keinginan untuk bersilaturrahmi dengan Ketua MPU dan seluruh pengurusnya sudah lama ada, namun baru hari ini dapat terlaksana, karena MPU adalah merupakan lembaga ‘’tempat berkumpul para Ulama’’.
Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang mengistilahkan ‘’Ulama’’ sebagai ‘’kamus berjalan atau perpustakaan keliling’’, karena Ulama tempat bertanya bagi masyarakat menyangkut tentang persoalan-persoalan agama atau masalah-masalah hukum. Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang juga menyatakan ada hubungan tugas antara Ketua Mahkamah Syar’iyah dengan MPU.
Contoh : kasus perceraian dengan talak tiga oleh pihak suami kepada isteri.
Terhadap kasus tersebut menyangkut tentang status hukumnya masyarakat akan bertanya kepada Ulama dalam hal ini MPU, disisi lain untuk kepastian hukum perceraian itu, masyarakat akan menyelesaikannya ke Mahkamah Syar’iyah.
Menyangkut tentang penguatan Syari’at Islam di Kabupaten Aceh Tamiang, Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang mengajak Ketua MPU duduk bersama dengan melibatkan lembaga-lembaga terkait seperti Dinas Syari’at, Kementrian Agama untuk menyusun langkah-langkah dalam bentuk program kerja, kegiatan penyuluhan hukum, sebagaimana yang sudah ditawarkan Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang kepada Bupati Aceh Tamiang yang direspon positif oleh Bupati.
Diakhir sambutannya Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang berharap MPU dapat kiranya memberikan dukungan moral kepada Mahkamah Syar’iyah. Dan ada kesepahaman yang sama dalam menyikapi kasus-kasus khususnya kasus-kasus yang diselesaikan oleh Ketua Mahkamah Syar’iyah Kualasimpang.