logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Serba-Serbi Peresmian 39 Gedung Pengadilan di “Kota Raja” Tenggarong (Bagian 2)

Ketua MA : “Ini Peresmian Pertama Gedung Pengadilan Tidak di Ibukota Propinsi”

PN Tenggarong Saat Acara Peresmian

Tenggarong | pa-nunukan.go.id

Rabu (22/5/2013) Ketua Mahkamah Agung R.I. Dr. H.M. Hatta Ali, S.H., M.H., meresmikan penggunaan 39 gedung pengadilan dari 4 (empat) lingkungan peradilan di Tenggarong, Kab. Kutai Kartanegara (Kukar).

Peresmian 39 gedung pengadilan yang dipusatkan di PN Tenggarong ini menjadi tonggak peristiwa peresmian bersejarah bagi MA karena untuk kali pertama diadakan di ibukota kabupaten daerah tingkat II.

Selama ini, dengan berbagai pertimbangan dari pimpinan MA, peresmian gedung baru pengadilan itu biasanya diadakan di ibukota propinsi yang ada bandaranya sehingga mudah dijangkau oleh semua tamu pengadilan yang akan diresmikan.

Namun kali ini pilihan MA itu jatuh pada “Kota Raja” Tenggarong, Kab. Kukar; salah satu Kabupaten terkaya di Kaltim yang tidak memiliki sarana bandara dan pelabuhan laut, kecuali hanya sarana transport darat dan sungai.

Letaknya pun cukup jauh dari ibukota propinsi Kaltim, Samarinda. Apalagi bila dibandingkan dengan kota Balikpapan yang punya bandara dan pelabuhan laut, Tenggarong ini berjarak kurang lebih 160 Km perjalanan darat dari Balikpapan.

Tentu banyak pertimbangan yang menjadikan pimpinan MA sepakat memilih Tenggarong, Kab. Kukar, tepatnya PN Tenggarong, sebagai pusat peresmian 39 gedung pengadilan tahun 2013 ini.

“Ini adalah kunjungan pertama MA (ke Tenggarong), sekaligus ini juga yang pertama MA meresmikan gedung-gedung pengadilan tidak di ibukota propinsi,” ujar Ketua MA Hatta Ali ketika memberikan sambutannya sebelum peresmian.

Gedung-gedung baru pengadilan yang diresmikan Ketua MA di  PN Tenggarong ini terdiri dari 17 gedung kantor PA di 12 wilayah PTA/MS. Aceh; 8 gedung kantor PN dan 5 gedung kantor Tipikor dan PHI di 9 wilayah PT; 7 gedung kantor Dilmil di 3 wilayah Dilmilti; dan 2 gedung kantor PTUN di 2 wilayah  PTTUN.

Ke-17 gedung kantor PA yang diresmikan itu untuk Sumatera ada 4 PA, terdiri dari MS. Kuala Simpang (MS. Aceh); PA Stabat (PTA Medan); PA Bengkalis dan PA Tanjung Pinang (PTA Pekanbaru).

Kemudian untuk Jawa ada 7 PA, yakni PA Tiga Raksa (PTA Banten); PA Jakarta Pusat (PTA Jakarta); PA Bekasi dan PA Indramayu (PTA Bandung); PA Kendal dan PA Karang Anyar (PTA Semarang); dan PA Wates (PTA Yogyakarta).

Selain itu, ada  juga PA Palu dan PA Luwuk (PTA Palu); PA Tilamuta (PTA Gorontalo); PA Negara dan PA Selong (PTA Mataram); dan PA Tual (PTA Ambon), untuk Sulawesi, Mataram dan Ambon.

Ny. Roosdiaty Hatta Ali Diapit Bupati dan Sultan, dan Banner Gedung PA

Rombongan yang ikut dalam kunker Ketua MA kali ini pun bisa dibilang cukup besar dan lengkap. Keterkenalan Tenggarong sejak Bupatinya terdahulu H.R. Syaukani, ayahda dari Rita Widyasari, Bupati Kukar sekarang ini, seakan tidak ingin dilepaskan oleh Pusat.

Mulai dari Ketua MA, Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial, Para Ketua Kamar, 3 Hakim Agung, Pejabat eselon I dan II MA seperti Sekretaris MA, Kepala BUA, para Kepala Biro dan para Dirjen 4 lingkungan peradilan, semuanya  tumpah-ruah di “Kota Raja” Tenggarong, ditemani istri masing-masing.

Disambut keramahtamahan “ibu rumah” (sebutan Hatta Ali untuk Ibu Bupati), tamu-tamu dari pengadilan tingkat banding dan pengadilan tingkat pertama 4 lingkungan peradilan se-Kaltim dan tamu-tamu dari pengadilan yang gedungnya diresmikan, 2 kali perjalanan Samarinda-Tenggarong PP selalu dimanjakan dari macetnya kota Samarinda dan antrian panjang di dermaga feri dengan ditemani mobil “patwal” Polantas.

Pertama, ketika Selasa malam (21/5) para tamu 4 lingkungan peradilan menghadiri “Welcome Party”  yang diadakan Bupati Kukar, di Pendopo Agung Bupati, Tenggarong, bersama Ketua MA dan rombongan.

Iring-iringan konvoi 3 buah bus dari Hotel Mesra Internasional, Samarinda, tempat sebagian besar tamu menginap, yang membawa para pimpinan pengadilan 4 lingkungan peradilan ke Tenggarong, yang biasanya jam-jam ini jalanan macet, kali ini dilalui dengan lancer karena adanya pengawalan dari “patwal”.

Bahkan ketika bus akan memasuki kapal feri di dermaga penyeberangan sungai Mahakam yang menggantikan fungsi jembatan Kukar yang ambruk beberapa waktu lalu, kendaraan bermotor umum pun terpaksa harus bersabar mengantri, menunggu selesai diseberangkatkannya tamu-tamu agung Bupati Kukar ini.

Saat itu matahari sudah kembali ke peraduannya. Waktu sudah menunjukkan pukul 18.30 Wita. Magrib pun sudah masuk menjelang malam di “Kota Raja” Tenggarong. Lampu-lampu penerang kota dan jalan sudah menerangi sepanjang tepian Mahakam, terutama kerlap-kerlip lampu di Taman Kota Tenggarong.

Para tamu yang sebagian besar baru pertama kali ini ke Tenggarong, tentu tidak ingin melewatkan pemandangan indah malam hari yang mereka saksikan sendiri dari atas kepal feri yang menyeberangkan mereka.

Dengan kamera digital yang sengaja dibawa para tamu atau handphone yang ada kameranya, mereka abadikan suasana menjelang malam sungai terbesar di Kalimantan ini dengan berfoto bersama rekan dan teman sejawat, baik yang sudah kenal sebelumnya atau yang baru kenal di kapal feri ini.

Kedua, keesokan harinya, Rabu (22/5) para tamu agung Bupati Kukar dari seluruh Indonesia dengan jumlah lebih besar, karena ada yang baru datang di malam Rabu itu, kembali berangkat ke Tenggarong menghadiri acara puncak peresmian 39 gedung pengadilan di PN Tenggarong.

Kembali dikawal mobil patroli, para tamu dari 4 lingkungan peradilan berpakaian sipil lengkap (PSL) ini berangkat dari Hotel Mesra Internasional, Samarinda, menuju PN Tenggarong.

Jam-jam macet kota Samarinda di pagi hari itu sama sekali tidak berpengaruh dengan perjalanan konvoi bus-bus yang membawa para tamu Bupati ini. Semuanya minggir mendengar bunyi sirine “patwal” ‘mobil pengawal’ yang mengantar para tamu agung ini menuju “Kota Raja” Tenggarong.

Tak hanya di jalan raya, di pelabuhan feri pun perlakuan istimewa itu kembali dirasakan para tamu. Terlihat antrian panjang kendaraan umum yang menunggu giliran masuk ke dalam kapal feri menunggu bus-bus para tamu ini lewat dan menyeberangkan mereka ke Tenggarong.

Mungkin dalam hati mereka yang mengantri ini ada rasa ‘penasaran’  diperlakukan tidak sama seperti ini. Satu-dua ada juga mobil plat merah yang nekad berusaha keluar dari antrian panjang mengikuti masuknya bus-bus tamu agung ini ke kapal feri, tapi ternyata tidak diperkenankan oleh petugas yang berjaga-jaga di pintu masuk.

Jika sebelumnya suasana malam yang menemani perjalanan para tamu di atas anjungan kapal feri, saat ini suasana pagi berembun yang masih menyelimuti sungai Mahakam-lah yang mengiringi penyeberangan para tamu ke “Kota Raja” Tenggarong.

Sekalipun sudah tak ada lagi jembatan Kukar yang sempat jadi ikon kota Tenggarong waktu itu, kembali para tamu dimanjakan oleh pemandangan indah sungai Mahakam yang di tengah-tengahnya terdapat pulau Kemala, dengan patung besar Lembuswana, yang tampak jelas terlihat dari arah tepian Mahakam.

Dan sekali lagi, para tamu mencoba mengabadikan pengalaman yang tak akan didapatkan di tempat lain ini dengan berfoto bersama di pinggiran pagar kapal feri.

Tampak Pejabat MA di Kapal Feri Kayu dan Sisa Reruntuhan Tiang Penyangga Jembatan Kukar

Dengan mengambil latar belakang rumah-rumah penduduk di sepanjang sungai Mahakam atau pun puing-puing tiang reruntuhan jembatan kukar yang masih tersisa, mereka abadikan peristiwa  monumental itu dengan kamera digital atau hp yang ada di tangan, dengan meminta bantuan seseorang mengambilkan gambarnya.

Bukan main penghormatan “ibu rumah” Bupati Kukar ini kepada tamu-tamunya para wakil Tuhan dari seluruh Indonesia ini.

Hampir semua tamu agung ini merasakan suka-cita berada di “Kota Raja” Tenggarong. Dan ini tentu akan mereka ceritakan kepada seluruh pegawai di PA-nya masing-masing.

Maka keterkenalan Tenggarong ini akan semakin termasyhur di seluruh Indonesia. Insya Allah!

(tim redaksi jurindomal pa-nunukan)

 

 

 

 

 

 

 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice