Kesan, Pesan, dan Pantun Dalam Acara Pengantar Alih Tugas Pengadilan Agama Dompu; (Bagian II-Habis)

Rabu (12/8), Pengadilan Agama Dompu menggelar acara perpisahan/pengantar alih tugas Ketua dan 4 (empat) Hakim. Dalam sesi kesan-pesan, terdapat beberapa kesan, pesan, dan pantun menarik. (Lihat juga bagian I di sini: https://www.pa-dompu.go.id/transparansi-keterbukaan-informasi/berita/berita-terkini/317-pengadilan-agama-dompu-gelar-perpisahan-ketua-dan-4-empat-hakim-bagian-i)
Mewakili Hakim dan Pegawai yang ditinggalkan, Sekretaris PA Dompu Muh. Subhan, S.Ag. di samping menyampaikan kesan juga menyampaikan pesan. Antara lain untuk para hakim yang mendapat promosi menjadi pimpinan. Yakni kaidah bahwa "annasu 'ala dinil malik". Yang maknanya bahwa tingkah-laku bawahan/rakyat selaras dengan perilaku pemimpinnya.
Ketua H. Muhidin, yang mendapat promosi menjadi Ketua PA Sumbawa, menyampaikan bahwa meski dirinya kerap marah, ia bukanlah benci kepada pegawai yang dimarahinya. Ia hanya ingin agar Dompu maju dan mencapai target-target yang telah dicanangkan. "Kata orang, durian itu meski tajam tak selalu menusuk. Dan jika dimakan, isinya enak".
Hakim Huda Lukoni bercerita tentang suasana batinnya saat awal mendengar pengumuman mutasi-promosinya ke PA Dompu satu setengah tahun lalu. Saat itu ia sedikit kecewa. Ia mengkhawatirkan Dompu bukan tempat yang nyaman untuk bertugas. Namun, setelah dijalani, ternyata bertugas di Dompu cukup mengasyikkan.
Huda juga menyampaikan optimismenya bahwa PA Dompu akan tetap maju dengan adanya personel-personel Hakim dan Pegawai seperti saat ini. Huda juga menyampaikan 4 (empat) bait pantun sebagai berikut:
Pantai Lakey berada di Kecamatan Hu’u
Indah menawan sejuk di kalbu
Berangkat ke Mumbu singgah di rumah pak Hamdu
PA Dompu semakin Maju.
Bunga Sedap di Dorebara
Anak dusun pasang pelita
Kalau tersilap tutur bicara
Jemari disusun maaf dipinta
Pucuk pauh delima berserak
Anak udang di tapak tangan
Biar jauh di Kota Waikabubak
Hilang di mata di hati jangan
Dari kedah bergegas ke Calabai
Beli oleh-oleh di Doropeti
Selesai sudah tugas disini
Di lain masa Insya Allah berjumpa lagi
Hakim Rauffip menyampaikan pengalaman senada dengan Hakim Huda. Ia kecewa saat namanya diumumkan dimutasi ke Dompu 3 (tiga) bulanan lalu. Prakonsepsinya tentang PA Dompu membuatnya kurang semangat. Namun, bertugas Dompu akhirnya terasa sebagai berkah baginya. "Andai saya tidak bertugas di Dompu dan tidak didukung dan dibantu oleh kawan-kawan PA Dompu saat mengikuti tes calon wakil, saya tidak yakin bisa lulus dari tes itu", ujarnya.
Hakim Rauffip juga membacakan titipan pantun dari Dr. Imran, M.H. Melalui Hakim Rauffip, Hakim Imran yang mengaku tidak bisa menghadiri acara perpisahan karena keterbatasan waktu, menyampaikan pantun sebagai berikut:
Payung hijau dari daun pisang
Bersenandung ria di Lapangan Kodim
Kebersamaan dan kemesraan di kantor PA Dompu takkan lekang
Mengikat rasa dan silaturahim
Bunga melati dekat pohon srikaya
Matahari terbit, cahaya langit berpendar
Kawan-kawan, jangan lupakan saya
Meski di PA Dompu saya hanya sebentar
Hakim Syahirul yang telah bertugas di PA Dompu selama lebih kurang 5 (lima) tahun menyampaikan kesan positif. Bahwa selama bertugas di PA Dompu, ia menjumpai 4 (empat) kali pergantian pimpinan. Ia mengaku banyak belajar dari berbagai tipe pimpinan tersebut yang mendukung pengembangan dirinya dan menambah pengalamannya sebagai Hakim. Hakim Syahirul juga menyampaikan pesan bahwa "Semakin banyak kita melangkahkan kaki di muka bumi, semakin banyak kita menemukan pintu-pintu kematian". Pesan itu bermakna bahwa semakin jauh kita berjalan atau semakin sering berpindah tempat, semakin banyak kehidupan baru yang dapat kita jumpai. Dalam kepindahan itu kita akan dipertemukan dengan kawan baru, suasana baru, dan pengalaman yang berbeda dengan yang ada pada tempat yang lama.
Semoga segenap Keluarga Besar PA Dompu dapat mengikuti pesan-pesan baik, menikmati pantun-pantun menarik, dan dapat mempertahankan dan meningkatkan kesan baik. (aris)