Kegiatan Ramadhan pada MS Aceh
Banda Aceh | ms-aceh.go.id
Hari ketujuh Ramadhan 1434 H adalah hari yang ditunggu-tunggu jamaah shalat Zuhur di Mushalla MS Aceh, oleh karena yang akan bertindak sebagai penceramah adalah seorang Ustadz kondang di Aceh yang berlatar belang disiplin ilmu pasti yang bernama Ir. H. Faizal Adriansyah, M.Si.
Kebolehan beliau dalam berceramah sudah kesohor di mana-mana terutama untuk kalangan menengah ke atas. Betapa tidak, dalam memberikan tausiyah, beliau selalu mengupas penomena alam sebagai bahan renungan tentang kebesaran Allah Swt.
Dalam mengawali ceramahnya, Ustadz mengajak jamaah untuk selalu berzikir dan bersyukur sebagaimana yang selalu didoakan oleh Rasulullah Saw yang artinya : Ya Allah, jadikanlah hamba selalu berzikir kepada-Mu, selalu bersyukur kepada-Mu dan selalu beribadah kepada-Mu. “Hanya orang yang bersyukur yang mendapatkan ketenangan hakiki dalam hidup ini,” kata Ustadz dengan nada haru.
Ustadz mengupas tentang penomena dalam bulan Ramadhan, yaitu banyak umat Islam berbondong-bondong ke mesjid untuk melakukan shalat tarawih, oleh karena itu Ustadz menyebut Ramadhan sebagai bulan seribu sujud. Ustadz meminta jamaah agar tidak mengartikan seribu sujud dari sisi nominalnya, tetapi harus dimaknai sebagai simbol.
Ustadz menjelaskan tentang banyaknya gempa yang terjadi akhir-akhir ini, seperti gempa yang terjadi di Aceh tanggal 26 Desember 2004 yang disertai tsunami dan gempa-gempa lainnya di wilayah Indonesia lainnya serta terakir gempa yang terjadi di Aceh Tengah baru-baru ini.
Gempa tersebut adalah penomena alam tetapi sekaligus tanda-tanda kebesaran Allah. “Tuhan bicara dengan manusia melalui firman-Nya yang terdapat dalam al-Qur’an, tetapi Tuhan juga bicara melalui penomena alam, oleh sebab itu mari kita perbanyak sujud mendekatkan diri kepada Allah,” ajak Ustadz.
Ditambahkan oleh Ustadz, bahwa semua penomena alam terjadi atas izin Allah dan yang dapat menghentikannya hanya Allah. “Sampai hari ini, belum ada ahli yang dapat memperkirakan akan terjadi gempa, ahli hanya dapat mengetahui letak gempa dan kekuatannya setelah terjadi gempa,” tandas Ustadz yang menjabat Ketua ahli geologi Indonesia ini.
Dalam ceramahnya yang berdurasi lebih kurang 45 menit tersebut, Ustadz menjelaskan secara fisika dan logika betapa hebatnya kekuasaan Allah dalam mengatur alam ini dan memberikan manfaat bagi kehidupan manusia.
Hadirin yang mendengar ceramah Ustadz terpesona dan sangat antusias mengikutinya, karena disampaikan dengan logika dan mencontohkan penomena alam sebagai acuannya.
Di akhir ceramahnya, Ustadz memberikan kiat untuk menyalamatkan diri ketika terjadi gempa. “Ketika terjadi gempa, sebaiknya kita cepat keluar dari dalam gedung karena dikhawatirkan gedung akan runtuh,” kata Ustadz memberikan nasehat.
Setelah selesai ceramah, lalu dibuka forum tanya jawab. Banyak jamaah yang mengajukan pertanyaan seputar penemona alam yang dihubungkan dengan kebesaran Tuhan. Ustadz memberikan jawaban dengan logika berfikir melalui pendekatan kekuasaan Allah Swt. Tak terasa, jam telah menunjukkan pukul 14.30 Wib dimana waktu pulang kantor telah dekat. Sebenarnya masih ada jamaah yang ingin mengajukan pertanyaan, tapi oleh karena waktunya tidak memungkinkan lagi, maka Ustadz mengakhiri ceramahnya. Maha benar Allah dengan segala firman-Nya.
(AHP)