Jutaan Orang Incar Jadi PNS, Hakim PA Selong Ajak Peserta Apel Agar Bersyukur
H. Fahrurrozi, SHI., MH. menjadi pembina apel, Senin (7/6/2021)
Lombok Timur ǀ www.pa-selong.go.id
Sebagaimana sudah berjalan dari tahun ke tahun, setiap hari Senin pagi dan Jumat sore, Pengadilan Agama (PA) Selong Kelas I B mengadakan apel di halaman kantor. Apel menjadi sarana pertemuan mingguan seluruh warga PA Selong, sekaligus untuk mendapatkan pembinaan, nasihat dan informasi dari pembina apel.
Pembina apel kali ini, Senin pagi (7/6/2021) adalah H. Fahrurrozi, SHI., MH. Pada kesempatan itu, Fahrurrozi mengajak peserta apel agar meningkatkan rasa syukur kepada Allah karena menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).
“Hari-hari ini sedang dibuka pendaftaran CPNS. Jutaan orang mengincar jadi PNS. Kita beruntung sudah menjadi PNS. Kita harus bersyukur. Seandainya kita mendaftar CPNS pada zaman sekarang belum tentu lulus, sebab ujian CPNS sekarang sangat sulit dan berat, menggunakan sistem komputer (computer assisted test) dan harus melewati passing grade (nilai ambang batas kelulusan),” ujar Hakim yang pernah mengenyam pendidikan di Madrasah Tsanawiyah Tarbiyatul Banin Winong Pati Jawa Tengah itu.
Syukur itu, sambung Fahrurrozi, hendaknya diwujudkan dengan bekerja keras, bekerja yang sungguh-sungguh, semaksimal dan seoptimal mungkin demi mempersembahkan yang terbaik kepada Republik tercinta pada umumnya dan lembaga peradilan pada khususnya.
Menurut suami dari Anita Qurroti A’yuni, Lc., MPd. itu, jika pegawai bekerja dengan baik maka kebaikannya itu akan kembali kepada dirinya, bukan kepada orang lain atau kepada pimpinannya.
“Allah berfirman dalam Al-Quran, antara lain dalam Surat Al-Isra Ayat 7, In Ahsantum Ahsantum li-Anfusikum. Jika kamu berbuat baik maka sesungguhnya kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dalam Surat Fushshilat Ayat 46, Man ‘Amila Shalihan fali-Nafsih. Barangsiapa mengerjakan amal saleh (kebaikan) maka itu untuk dirinya sendiri. Juga dalam Surat Al-Ankabut Ayat 6, Waman Jahada fainnama Yujahidu li-Nafsih. Barangsiapa berjihad (sungguh-sungguh berjuang) maka sejatinya ia bersungguh-sungguh untuk dirinya sendiri,” tegasnya.
Dijelaskannya, bahwa jika seseorang itu melakukan kebaikan (kesalehan) dengan cara menaati semua perintah Allah dan meninggalkan larangan-Nya, maka sesungguhnya ia berbuat baik untuk dirinya sendiri. Bila ia mematuhi peraturan perundang-undangan yang ditetapkan para pemimpin maka sesungguhnya ia berbuat baik untuk dirinya.
“Kalau kita beribadah maka itu untuk kita, bukan untuk Allah. Seandainya kita tidak shalat dan puasa, hal itu tidak akan mengurangi kekuasaan Allah. Jika kita taat kepada aturan lalu lintas dengan memakai helm, maka kita berbuat baik untuk diri kita sendiri. Apabila kita jatuh dari sepeda motor atau terjadi kecelakaan maka kepala kita tetap aman sebab ada pelindung kepala. Jadi, tertib berlalu lintas bukan untuk polisi. Seandainya kita tidak menggunakan helm, maka itu tidak akan mengurangi gaji Pak Kapolri, Pak Kapolres dan Pak Kapolsek,” tandasnya.
Begitu pula, lanjutnya, jika seseorang melakukan kebaikan dalam pekerjaan maka sejatinya ia berbuat baik untuk dirinya sendiri.
“Demikian juga dalam bekerja. Kalau kita bekerja baik maka itu untuk kita. Seandainya kita terlambat masuk kantor atau tidak disiplin atau bermalas-malasan maka itu sama sekali tidak mengurangi tunjangan jabatan Pak Ketua. Kita disiplin untuk kita, kita bekerja sungguh-sunggguh itu juga untuk kita,” imbuh pria lulusan Madrasah Aliyah Program Khusus (MAPK) Jember itu.
Di penghujung amanatnya, Fahrurrozi kembali mengajak peserta apel untuk berbuat baik dalam pekerjaan, yaitu dengan rajin bekerja, melayani masyarakat dengan tulus ikhlas, berlaku adil, jujur dan tidak mau menerima suap (pemberian dari pihak beperkara) sebagai implementasi dari syukur kepada Allah yang telah memberikan kesempatan menjadi PNS. (flambu)