logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Jelang Liburan Sekolah, PA Mempawah Gelar Khitanan Massal

Mempawah | www.pa-mempawah.go.id

Jumat (20/12/2013) pukul 07.00 WIB., halaman PA Mempawah mulai didatangi warga. Mereka bukan para pihak yang beperkara, karena hari Jumat memang tidak ada jadwal sidang. Ya, kali ini PA Mempawah menggelar hajatan, yaitu khitanan massal bagi anak-anak kurang mampu yang tinggal di sekitar kantor. Jumlahnya mencapai 19 anak. Kebetulan anak-anak itu sudah selesai ujian semesteran dan akan memasuki masa liburan sekolah.

Betul-betul ramai dan meriah suasana PA Mempawah hari itu. Bangku-bangku yang biasanya ditempatkan di ruang tunggu depan kasir, depan ruang sidang dan depan ruang pengambilan salinan putusan disentralkan di sekitar ruang khitanan. Itupun masih belum mampu menampung semua pengunjung yang datang. Maklum, tiap anak datang dengan orang tua, saudara dan bahkan dengan tetangganya.

Rencana semula, khitanan akan diselenggarakan pada peringatan Tahun Baru Islam 1435 H. Namun, setelah mendengar aspirasi yang berkembang, akhirnya panitia menunda sampai anak-anak tidak sedang belajar. Bagaimanapun, niat baik dari warga PA Mempawah tidak boleh mengganggu pendidikan anak-anak.

Sekitar pukul 08.30 WIB. acara khitanan dibuka dengan pengantar singkat oleh Ketua Panitia, H. Fahrurrozi, SHI. Dalam sambutannya, hakim yang baru bertugas 2 bulan di PA Mempawah itu menyampaikan terima kasih kepada masyarakat yang telah mempercayakan anak-anak mereka dikhitan di PA Mempawah. “Tanpa kepercayaan dari Bapak dan Ibu, kegiatan khitanan pagi hari ini tidak akan pernah ada,” ujarnya.

“Saya berdoa, semoga anak-anak yang dikhitan cepat sembuh dan kembali beraktivitas seperti biasa, bermain dan belajar. Saya berdoa, semoga anak-anak tumbuh menjadi anak yang sholeh, berguna bagi nusa dan bangsa. Dan saya juga berdoa, mudah-mudahan ada di antara anak-anak yang dikhitan ini kelak menjadi hakim di PA Mempawah ini,” lanjut pria yang pernah mengenyam pendidikan di Madrasah Tarbiyatul Banin Winong Pati itu.

Seusai pembacaan doa yang dipimpin oleh Muhammad Lukman Hakim, S.Ag., MHI., satu per satu anak-anak dipanggil oleh Suriadi untuk memasuki ruang khitanan. Ridwan, Surkap, Ridho, M. Dzaky bin Marwandi, Naufal, Raja Aditya, Tino Kurniawan, Wahyu Navanda Ramadhan, Aprizal Gilang Ariandi, Bany Kurniawan, Muhammad Jepri Al Bukhori, Fajar Firnanda, Ismail bin Ari, Aji Segoro Kasih Febriansyah, Ari Nurwendo Febriansyah, Andre Pratama, Joni, Cahyadi dan Ilhan Kurniawan.

Raut wajah anak-anak usia 7-10 tahun itu tampak bervariasi. Ada yang tenang, ada yang tegang. Ada juga yang menangis, tapi tidak banyak. Hanya satu-dua anak saja. Masih wajar. Yang penting tidak ada yang memberontak ketika pisau sedang menyayat daging atau melarikan diri.

Petugas yang mengkhitan ada 5 orang. Semuanya berasal dari Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Kabupaten Pontianak. Obat-obatannya hasil sumbangan dari Dinas Kesehatan setempat.

Selain gratis dari biaya khitanan dan obat-obatan, anak-anak juga mendapatkan kain sarung, baju muslim, peci dan sejumlah uang. Tidak hanya itu. Begitu selesai dikhitan, mereka diantar dengan mobil sampai ke rumahnya masing-masing.

“Terima kasih banyak, anak saya sudah dikhitan dan malah diantar juga sampai rumah,” tutur seorang ibu setelah turun dari mobil yang dikemudikan Syarif Zulkifli tepat di depan rumahnya.

“Kegiatan ini sudah lama ditunggu-tunggu. Saya berharap, tahun-tahun yang akan datang diadakan lagi, sehingga dapat membantu orang-orang kecil,” ungkap ibu yang lain.

Secara umum pelaksanaan khitanan berjalan lancar, tanpa ada ancaman, tantangan, hambatan dan gangguan (ATHG). Kekhawatiran lampu padam yang biasa terjadi pada hari-hari sebelumnya, tidak terjadi. Kendatipun panitia sudah menyiapkan mesin genset, namun tetap saja tidak menginginkan ada gangguan PLN, karena bisa mengganggu proses khitanan, apalagi dua dari 5 juru khitan menggunakan laser.

Rangkaian kegiatan khitanan berakhir sekitar pukul 11.00 WIB. Seluruh panitia tampak puas dan bangga. Sebab, mereka telah mengamalkan hadits Nabi Muhammad SAW., “Sebaik-baik manusia adalah yang paling berguna (bermanfaat) bagi manusia yang lain.”

Walaupun dalam anggaran (DIPA) PA Mempawah tidak ada alokasi dana untuk kegiatan sosial, namun ternyata warga PA Mempawah mampu melaksanakan aksi sosial dan kemanusiaan terhadap masyarakat sekitar kantor. Khitanan massal ini tidak ada uang satu rupiah pun dari para pihak yang beperkara. Tidak juga menggunakan uang DIPA PA Mempawah. Semua hasil iuran patungan seluruh hakim dan pegawai. Ditambah sumbangan obatan-obatan dan uang dua ratus ribu rupiah dari Dinas Kesehatan Kabupaten Pontianak. (Tim Redaksi)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice