Ibu Salah Satu Pegawai Meninggal, Ketua PA Tembilahan Ta’ziah
Tembilahan | www.pa-tembilahan.go.id
Beralamat di Jalan cendana parit 07 Tembilahan , hari Senin tanggal 29 April 2013 M bertepatan dengan tanggal 18 Jumadil awal 1434 H. keluarga besar Pengadila Agama Tembilahan melaksakan ta’ziah ke rumah salah seorang pagawai yang beberapa waktu lalu orang tua dari pak Abdul Aziz, SH ( Panmud Permohonan ) yaitu Ibu Tolah binti Ganing telah meninggal dunia bebarapa waktu yang lalu.
Dalam sambutannya, Ketua Pengadilan Agama Tembilahan ( Drs. Moh Nur, MH.) menyampaikan bahwa kita semua adalah milik Allah dan kepada-Nya pula kita akan kembali, karena itu keluarga besar PA. Tembilahan mengucapkan turut berduka cita dan bela sungkawa yang se dalam-dalam atas meninggalnya orang tua ( ibu ) dari bapak A debdul Aziz, SH. dengan iringan do’a semoga Allah Swt. Mengampuni segala dosa dan kesalahannya, menerima amal ibadahnya serta ditempatkan yang terbaik disisi-Nya, amin.
Kemudian kepada keluarga yang ditinggalkan semoga diberikan oleh Allah keguhan iman serta penuh ketabahan dan kesabaran dalam menghadapi musibah ini.
Selanjutnya Ketua mengutip hadits yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Anas bin Malik radiallahu anhu, yang artinya : “Si mati itu diikuti oleh tiga hal, dua akan kembali dan satu yang akan tetap menemaninya. Dua yang kembali yaitu harta dan keluarganya, sementara yang tetap menemaninya hanya satu yaitu amalnya”.
Dari hadits tersebut dapat dipahami tiga hal:
Pertama,keluarga kita, sanak family, kerabat, tetangga, semua yang ikut mengantar janazah kekubur akan kembali, siapapun, walaupun keluarga paling terdekat, atau teman sejati, teman sehidup semati, orang yang paling dicintai semua kembali setelah proses pemakaman selesai, tidak ada yang mau untuk menemani, istri, suami, anak, tetangga, kawan, orang yang paling dicintai sekalipun.
Kedua, harta, yang dibawa saat mengiringi janazah semuanya akan kembali, kendaraan roda empat, kendaraan roda dua, sampai payung yang digunakan untuk menutupi keranda juga dibawa pulang, tidak ada yang di tinggal satupun, walaupun harta itu milik kesayangan almarhum.
Ketiga, adalah amal yang mengikuti pemiliknya ke dalam kubur dan hidup bersamanya dalam kubur tersebut, dia bersamanya pada saat dibangkitkan menghadap Allah SWT. Amal itu menyertainya pada saat dikumpulkan di padang mahsyar, di atas shirat, pada saat ditimbang dan dengan amal itu pula seseorang akan memperoleh tingkat kedudukannya di syurga atau di neraka. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam surah fushilat ayat 46 yang artinya : “Siapa yang mengerjakan amal yang soleh maka (pahalanya) untuk dirinya sendiri dan barang siapa yang berbuat jahat maka(dosanya) atas dirinya sendiri dan Tuhanmu samasekali tidak menzdalimi hamba-hamba (Nya)”.
Karena itu Ketua mengingatkan bahwa musibah ini hendaknya dijadikan sebagai pelajaran ( mau’izah ) yang sangat berharga bagi kita semua, karena apa yang dialami oleh pak Abdul Aziz sekarang ini pasti juga akan dialami kita semua , hanya saja kapan itu terjadi , kita tidak ada tahu.
Oleh karena itu, kita semua harus selalu siap dengan amal-amal kebaikan yang tentunya bukan hanya shalat, zakat , haji dan lainnya, tapi segala aktipitas kita dalam kehidupan ini apalagi kita sebagai pegawai dengan niat lillah untuk memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat , insya Allah akan dicatat sebagai amal shaleh dan segaligus sebagai persipan kita untuk menghadapi kematian. Semoga amiin.
Kemudian dilanjutnya dengan ucapan terimaksih dan permohonan maaf dari shohibul bait yang disampaikan oleh Pak Amir Jaya, SH.I / Wapan ( mewakili pak Aziz ) , serta diakhiri dengan pembacaan do’a oleh H. M. Taif, SH.I. ( Jurusita ). ( Tim Redaksi).