Hasil Pengawasan Hatbinwasda PTA Pekanbaru di PA Tanjung Balai Karimun Diekspose
Tanjung Balai Karimun | pa-tbkarimun.go.id—
Hatbinwasda PTA Pekanbaru yang terdiri dari Drs. H. M. GHOZALI HUSEIN NASUTION, SH.,MH sebagai ketua tim dan Drs. H. ALIZAR JAS, SH.,MH serta Dra. Hj. IDA HAMIDAH, MH sebagai anggota tim melakukan pembinaan dan pengawasan di Pengadilan Agama Tanjng Balai Karimun (PA-TBK). Tim tersebut datang ke Karimun pada hari selasa setelah sekitar pukul 18.00 WIB, setelah tiba tim pun langsung beristirahat di Hotel Holiday yang tidak jauh dari pelabuhan.
Keesokan harinya dari mulai pukul 08.00 WIB Tim Hatbinwasda langsung bertolak ke kantor PA-TBK untuk melaksanakan tugas yang sudah di berikan oleh KPTA Pekanbaru, masing-masing dalam Tim tersebut melakukan pembinaan dan pengawasan sesuai dengan Jobdesk yang sudah diberikan. Bapak Drs. H. M. GHOZALI HUSEIN NASUTION, SH.,MH menangani masalah manajemen administrasi keperkaraan, Bapak Drs. H. ALIZAR JAS, SH.,MH memeriksa bagian manajemen arsip pututsan dan Ibu Dra. Hj. IDA HAMIDAH, MH bagian manajemen kepaniteraan.
Selama dua hari lamanya dari hari rabu hingga hari kamis Tim bergerilia mencari data yang dibutuhkan, kurang lebih sekitar 8 jam lamanya Tim melaksanakan tugas tanpamengenal lelah hakim dan pegawai PA-TBK pun dengan sigap memberikan data yang dipinta. Hingga tiiba waktunya Tim mengekspose hasil dari pengawasan tersebut pada hari Kamis sekitar pukul 14.00 WIB.
Dalam ekspose tersebut ada beberapa point yang menurut Tim Hatbinwasda perlu disempurnakan, mereka menilai apa yang sudah dikerjakan selama ini sudah cukup baik, meskipun ada sedikit catatan dari pengawas seperti misalnya Ruangan Mediasi harus lebih di tata dan di beri ornamen tertentu yang dapat “menyejukan” hati orang berperkara supaya mengurungkan niatnya untuk bercerai.
Selain itu di bagian arsip juga harus lebih disempurnakan, arsip putusan yang ada harus betul betul di jaga jangan sampai ada yang hilang satupun, pengawas juga meminta urutan arsip putusan hrus lebih rapih jangan sampai ada berkas yang tercerai berai. Untuk bagian kepaniteraan catatan yang paling penting adalah upload laporan perkara harus lebih cepat jangan sampai mengulur ngulur waktu dan menunggu di ralat, bagian pembukuan keperkaraan juga harus lebih tertata sempurna, seperti Jurnal dan lain sebagainya.
Tidak banyak memang catatan-catatan dari Tim Pengawas karena menurut tim kinerja yang ada sudah jauh lebih baik, namun Tim Hatbinwasda banyak memberikan nasihat terkait tugas yang menjadi amanah. Layaknya orang tua yang menasihati anaknya Tim Hatbinwasda begitu perhatian dan memberikan petuah kepada seluruh Hakim hingga honorer yang hadir dalam ekspose tersebut.
Misalnya Bapak Ghazali, nama panggilan Drs. H. M. GHOZALI HUSEIN NASUTION, SH.,MH, memberikan petuah bahwa Kinerja yang ada harus lebih baik di hari-hari selanjutnya”ini kan merupakan ajaran Islam bahwa hari esok harus lebih baik daripada hari ini, jika hari esok sama dengan hari ini maka itu adalah hal yang buruk apalagi jika hari esok lebih buruk daripada hari ini”, ucap beliau.
Selain itu beliau juga memberikan motivasi bahwa pekerjaan yang menumpuk harus dijadikan sebagai motivasi diri bukan malah menjadi penghambat untuk berkembang “Motivasi itu bukan hanya dari orang lain tapi dari diri sendiri”. Tutur beliau.
Lain halnya dengan Pak Jas, sapaan akrab Drs. H. ALIZAR JAS, SH.,MH ketika beliau mengenalkan diri, beliau meminta kepada semua yang hadir bahwa bekerja itu harus berjamaah “Orang Pengadilan Agama itu dalam bekerja harus berjamaah dalam arti bekerja sama, saling membantu, dan saling menasihati dalam melaksanakan tugas” ucap beliau yang satu tahun lagi akan memasuki masa pensiun.
Selain itu beliau juga mengingatkan bahwa kurangnya SDM jangan menjadi alasan untuk tidak bekerja dengan baik, karena kurangnya SDM merupakan hal yang lumrah di seluruh pengadilan, yang jelas meskipun begitu pelayanan hukum kepada para pencari pengadilan harus tetap prima.
Banyak memang nasihat-nasihat yang diberikan hingga tidak terassa waktu pun sudah smemasuki jam 16.00 WIB, acara ekspose tersebut kemdian di tutup dengan saling bersalaman dan berfoto bersama. (denanggia)