Hakim Tinggi PTA Jambi Ingatkan Munculnya Jahiliyah Yang dibungkus Modernisasi

Jambi | PTA Jambi
Ungkapan Jahiliyah tidak asing lagi bagi umat Islam, sebab sebelum kedatangan Utusan Allah Nabi Muhammad SAW didahului dengan masa yang disebut zaman jahiliyah. Pada waktu itu, tidak mengenal norma atau aturan apalagi kesusilaan. Yang ada hanya sesuai dengan nafsu belaka.
Pada saat sekarang ini, zaman jahiliyah tidak ada lagi tapi perilaku jahiliyah dengan alasan tuntutan modern sudah banyak terjadi. Misalnya saja pergaulan bebas diantara muda mudi dan lain sebagainya.
Berkenaan dengan hal tersebut di atas, Hakim Tinggi PTA Jambi H. A. Bahri Adnan mengingatkan umat Islam agar jangan terpengaruh dengan budaya jahiliyah dengan alasan tuntutan modern. “Hati-hati dengan munculnya jahiliyah, sebab sudah banyak contoh yang dapat kita lihat seperti valentin day,” ujarnya.
Hal tersebut disampaikan H. A. Bahri Adnan pada acara bina mental hari Senin, (16/02). Dirinya prihatin dengan perilaku umat Islam sekarang ini yang seolah-olah telah kembali ke zaman jahiliyah. Menurutnya, valentin day adalah kebiasaan kristen pada masa lalu, yaitu hari kebebasan dalam merajut kasih sayang tanpa batas. “Tidak sepantasnya umat Islam ikut-ikutan valentin day,” tuturnya berpesan.
H. A. Bahri Adnan memberikan 3 contoh perilaku jahiliyah yang sudah muncul saat sekarang ini. Pertama, sering dilihat di televisi perempuan berpakaian sangat minim dan terkesan buka-bukaan yang sangat risih memandangnya. “Pakaiannya sangat mencolok,” ujarnya memberi contoh. Memang katanya lebih lanjut, bahwa pada zaman jahiliyah perempuan yang berdoa di depan ka’bah menggunakan pakaian yang sangat tipis.
Kedua, ada penegak hukum yang mempermainkan hukum sehingga hukum dapat diperjualbelikan. “Semoga hakim di peradilan agama tidak ada yang seperti itu,” ungkapnya berharap.
Ustadz kita ini memberi contoh bagaimana Rasulullah mempertahankan hukum di depan pemuka Jahudi. Kisahnya, ada 3 orang pemuka Jahudi datang menemui Rasulullah dengan maksud mempengaruhi Rasulullah supaya bersedia mengikuti hukum jahiliyah. Atas ajakan tersebut, Rasulullah menolaknya dengan tegas dan menyatakan tidak akan terpengaruh dengan hukum apapun kecuali hukum Allah.
“Hal ini dapat dibaca pada surah al-Maidah ayat 50,” urai Ustadz menjelaskan. Sebelum menutup tausiyahnya yang berdurasi lebih kurang 15 menit tersebut, H. A. Bahri Adnan mengungkapkan sebetulnya masih banyak contoh kasus tentang perilaku jahiliyah yang sudah muncul sekarang ini, tapi mengingat waktu yang sangat terbatas, maka ia mencukupkan ceramahnya tersebut. (AHP)