Hakim PA Tanjung Balai Karimun: Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas
Tanjung Balai Karimun | www.pa.tbkarimun.go.id
Sebagaimana program kerja yang telah ditetapkan setiap hari Kamis minggu pertama dan ketiga, PA Tanjung Balai Karimun menggelar Bimbingan Mental (BINTAL) rutin yang dilaksanakan setelah selesai apel pagi. Adapun yang mendapat giliran memberikan tausiah pada bintal minggu ketiga bulan April adalah ustaz Sarifuddin, S. HI (Hakim PA Tanjung Balai Karimun).
Hadir dalam Bintal tersebut, Ketua, para hakim, Panitera/Sekretaris, Pejabat fungsional/ struktural, seluruh pegawai dan tenaga kontrak.
Dalam uraiannya, Hakim yang sangat hoby bermain tenis ini membahas motto yang terpampang pada banner di PA Tanjung Balai Karimun. “Kerja Keras, Kerja Cerdas dan Kerja Ikhlas.
Dengan gaya yang khas, santai, hakim yang berasal dari medan ini mengupas satu persatu pengertian dari ungkapan tersebut.
Kerja keras adalah usaha yang terarah untuk mendapatkan hasil dengan menggunakan energi sendiri sebagai input.
“Ciri orang yang pekerja adalah: berstamina, disiplin, berdayaguna dan ketersediaan yang tinggi”. ungkap ustaz yang dikenal sangat cerdas ini.
“Kalau kerja cerdas adalah usaha yang terarah untuk mendapatkan hasil dengan menggunakan mesin kecerdasan sebagai upaya meningkatkan prestasi” tegas hakim muda ini menjelaskan.
“Dijelaskan oleh Pak Udin (panggilan akrab sehari-hari), bahwa ciri orang bekerja cerdas adalah: mampu meningkatkan skala waktu, mengefektifkan sistem, mengkapitaliasi aset, menempa orang dan memperlancar keadaan”.
Lain lagi dengan kerja ikhlas, adalah usaha yang terarah untuk mendapatkan hasil dengan menggunakan kesucian hati sebagai manifestasi kemuliaan diri.
Apa cirinya: “ia berhati lapang, mempunyai kejernihan pandangan dan selalu memberi lebih dari segala yang dimiliki” ujar ustaz menjelaskan.
Tiga komponen kerja tersebut merupakan jaminan kinerja seseorang menjadi luar biasa dan akan menghasilkan kinerja superior atau kinerja unggul.
Seseorang yang bekerja dengan keras, cerdas dan ikhlas maka akan mampu bersaing, dan kualitas kerjapun semakin meningkat, orang-orang semacam ini sangat menikmati apa yang mereka kerjakan. Beban kerja dan waktu kerja pun akan dilewatinya dengan penuh kesenangan.
Dia tidak bekerja untuk kepentingan dirinya saja, tetapi menempatkan kepentingan diri pada posisi terakhir, yang ada di pikirannya hanyalah mencapai kemuliaan sebuah kerja agar mampu memberikan manfaat bagi banyak orang. Semakin banyak orang yang menerima manfaat kerjanya, semakin besar energi yang dihasilkan, dan semakin banyak pula tabungan energi yang tersimpan di servernya.
Bila salah satu dari ketiga komponen kerja tidak terpenuhi, maka kinerja yang dihasilkan tentu tidak akan optimal.
“Misal kerja keras dan kerja cerdas saja, sedangkan kerja ikhlas tidak ada pada sebuah kinerja, pasti harus ada penggantinya. Sebuah pekerjaan pastilah ada motivasi yang melatarbelakangi dia bekerja. Katakan motivasinya karena mengejar jabatan, maka ketika jabatan tidak diraih maka kinerjanya akan turun karena dia kecewa”. Ujar Pak udin ini mencontohkan..
Hari itu, terasa betul mendapatkan pencerahan dari uraian yang disampaikan oleh Hakim muda yang juga enerjik ini, selama ini barangkali ada sebagian para pegawai PA Tanjung Balai Karimun hanya tau ungkapan “kerja keras, kerja cerdas dan kerja ikhlas”, namun tidak tahu makna dibalik ungkapan tersebut. tentunya dengan pencerahan ini, harapan pimpinan kepada seluruh pegawai PA Tanjung Balai Karimun, motto tersebut direalisasikan dalam melaksanakan tugas sehari-hari…... (MA/Tim Redaksi PA TBK)