Hakim PA Tanjung Balai Karimun: Jangan Bekerja untuk Popularitas
Foto kiri, Ustaz Nuzul Lubis, S. HI., MA (saat memberikan tausiah) kanan Drs. H.Usman, SH., MH (KPA Tanjung Balai Karimun
Tanjung Balai Karimun | www.pa-tbkarimun.go.id
Salah satu di antara program kerja Pengadilan Agama Tanjung Balai Karimun tahun 2013 yang telah ditetapkan adalah mengadakan Bimbingan Mental (Bintal) yang dilaksanakan selepas apel pagi setiap hari kamis minggu pertama dan ketiga.
Kamis (21/2/2013) yang mendapat giliran memberikan tausiah adalah ustaz Nuzul Lubis, S. HI., MA. seorang hakim senior Pengadilan Agama Tanjung Balai Karimun dengan pembawa acara Alfi Husni, S. Ag (Panitera Pengganti).
Hadir dalam Bintal tersebut, Ketua, para hakim, Panitera/Sekretaris, Pejabat fungsional/ struktural, seluruh pegawai dan tenaga kontrak. Dalam uraiannya, Hakim yang berasalah dari Sumatera Utara ini mengutip sebuah hadits Arba’in yang artinya:
“Dari Amirul Mu’minin, Abi Hafs Umar bin Al Khottob radiallahuanhu, dia berkata: Saya mendengar Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya setiap perbuatan tergantung niatnya. Dan sesungguhnya setiap orang (akan dibalas) berdasarkan apa yang dia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena (ingin mendapatkan keridhaan) Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya kepada (keridhaan) Allah dan Rasul-Nya. Dan siapa yang hijrahnya karena dunia yang dikehendakinya atau karena wanita yang ingin dinikahinya maka hijrahnya (akan bernilai sebagaimana) yang dia niatkan”.
Lebih jauh ustaz Nuzul Lubis menjelaskan bahwa Hadits ini adalah salah satu hadits yang paling populer yang terkenal dalam bentuk singkatnya, “Innamal a’malu bi niat”.
“Dan memang Imam Ahmad dan Imam Syafi’i berkata bahwa hadits ini mencangkup sepertiga ilmu,” ujar ustadz yang fasih berbahasa Arab ini.
Tampak seluruh yang hadir dengan seksama mendengarkan tausiah
“Hal yang membuat hadits ini muncul adalah karena seseorang yang hijrah dari Mekah ke Madinah karena ingin menikahi seorang wanita bernama Ummu Qais,” ia menjelaskan.
Di sinilah betapa kita harus selalu berhati-hati dan selalu meluruskan niat.
“Kita pagi-pagi berangkat ke kantor kita harus luruskan niat kita. Kita bekerja niat kita untuk apa, apakah kita ingin pupuler, atau ingin di puji atau di sanjung. Kalau itu niatny, naudzubillah. Betapa meruginya kita,” ungkap hakim senior ini.
Niat adalah sesuatu yang terlihat sederhana, tetapi niat yang menggerakkan semua daya upaya untuk melakukan suatu ibadah. Niatlah yang memotivasi kita. Ketika kita berniat untuk mendapatkan kehormatan, maka kehormatan yang akan didapat. Ketika kita berniat hanya karena ingin mendapatkan berkah, rahmat dari Allah, maka insya Allah itu akan dicatat sebagai ibadah dan amal shalih.
Dipenghujung tauziahnya Nuzul Lubis menjelaskan, bahwa niat adalah urusan hati, dan pribadi. Hanya kita sendiri yang tahu niat sesungguhnya. Jujurlah terhadap diri sendiri, dan segera luruskan niat ketika ada hal-hal lain di luar Allah.
Akhirnya dari uraian hadits Arbain tersebut, ada beberapa kesimpulan sebagai berikut;
- Amal perbuatan tergantung niatnya.
- Pahala seseorang yang mengerjakan suatu amal perbuatan sesuai dengan niatnya.
- Seseorang akan mendapatkan pahala kebaikan, atau dosa, atau terjerumus dalam perbuatan haram dikarenakan niatnya.
- Suatu amal perbuatan tergantung wasilahnya. Maka sesuatu yang mubah dapat menjadi suatu bentuk ketaatan dikarenakan niat seseorang ketika mengerjakannya adalah untuk memperoleh kebaikan, seperti ketika makan dan minum, apabila diniatkan untuk menyemangatkan diri dalam ketaatan.
- Suatu amal perbuatan dapat menjadi kebaikan yang berpahala bagi seseorang, namun dapat pula menjadi dosa yang diharamkan bagi seseorang yang lain, adalah sesuai karena niatnya.
Akhirnya acara Bintal hari itu ditutup dengan doa yang langsung dipandu oleh Ustaz Nuzul Lubis.dengan diamini oleh seluruh yang hadir.. Semoga ini menjadi sebuah renungan....... (Tim Redaksi)..