Hakim PA Nunukan: Luruskan Niat Dalam Bekerja

Nunukan | www.pa-nunukan.go.id
Dari Amirul Mukminin Abu Hafsh, Umar bin Al-Khaththab RA, ia berkata : “Aku mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Segala amal itu tergantung niatnya, dan setiap orang hanya mendapatkan sesuai niatnya. Maka barang siapa yang hijrahnya kepada Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu kepada Allah dan Rasul-Nya. Barang siapa yang hijrahnya itu karena kesenangan dunia atau karena seorang wanita yang akan dikawininya, maka hijrahnya itu kepada apa yang ditujunya”.
Hadis tersebut disampaikan oleh Hakim PA Nunukan H. Khairul Badri, Lc., M.H.I., saat menjadi Pembina upacara apel pagi, Senin (9/2/2015) pukul 08.00 WITA. Apel dilaksanakan di depan kantor sementara PA Nunukan dan diikuti oleh seluruh pejabat, pegawai dan honorer PA Nunukan. Pada apel ini yang bertugas sebagai Komandan upacara adalah Sutrisno, S.Kom.
Hakim kelahiran Lhok Pawoh, Aceh Selatan, ini memaparkan bahwa dalam bekerja harus dilandasi niat yang benar, yaitu ibadah kepada Allah. Apabila bekerja tidak dilandasi niat karena ibadah kepada Allah, maka ruh kerja tersebut akan terasa kering dan hambar, bekerja pun hanya menghasilkan capek, lapar dan haus.
Berbeda halnya, ujar Khairul Badri, jika bekerja dilandasi niat karena ibadah kepada Allah. Pekerjaan yang dilakukan akan mendapatkan pahala dan bernilai disisi-Nya. Karena bekerja berarti kita mencari rezeki untuk menghidupi anak dan istri. Bekerja juga merupakan salah satu kewajiban umat Islam, apalagi kalau rezeki yang dihasilkan itu dinafkahkan untuk keluarga.
Tentang kewajiban bekerja ini, Pembina upacara mengutip hadits Nabi Muhammad SAW yang berbunyi:
اعمل لدنياك كأنك تعيش أبداً واعمل لآخرتك كأنك تموت غداً
“Bekerjalah untuk duniamu seakan-akan kamu akan hidup selamanya dan bekerjalah untuk akhiratmu seakan-akan kamu mati esok hari ”
Dengan niat yang benar maka bekerja akan bernilai ibadah. Setiap tetes keringat akan dihitung sebagai pahala karena ibadah tidak hanya yang bersifat uluhiyah saja seperti shalat. Namun juga dengan niat yang benar, maka segala amal perbuatan apapun akan bernilai ibadah disisi-Nya.
Dalam salah satu kaidah fikih disebutkan bahwa niatlah yang membedakan sebuah ibadah dengan adat kebiasaan, dan membedakan ibadah yang satu dengan lainnya.
Setelah pembinaan upacara apel pagi selesai dilaksanakan, kemudian dilanjutkan dengan saling salaman berjabat tangan antara seluruh pejabat dan pegawai di lingkungan PA Nunukan.
(Mul – Renafasya)