DI KLAIM BELUM MENGIRIM RENSTRA, INI JAWABAN WAPAN PTA GORONTALO
KPTA Gorontalo saat memberiksan pengarahan pada evaluasi SAKIP di Aula PTA Gorontalo
PTA Gorontalo di kunjungi oleh tim evaluasi SAKIP Mahkamah Agung RI Naulina B. I. Sianturi, SH. MH., kunjungannya ke PTA Gorontalo tak lain adalah untuk mengevaluasi kembali penyusunan SAKIP yang selama ini dipraktekkan oleh tim penyusunan di PTA Gorontalo serta memaparkan point-point penting yang harus dilengkapi oleh tim penyusun. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Aula PTA Gorontalo pada hari selasa 25 Agustus 2015 yang dihadiri oleh WKPTA Gorontalo dan pansek PTA Gorontalo, Pansek, Wasek dan Wapan PA sewilayah PTA Gorontalo.
Dalam pengarahannya dihadapan para Pansek, Wasek dan Wapan serta para pegawai PTA gorontalo, KPTA Gorontalo Drs. H. Ahmad, SH. MH. meminta agar evaluasi ini dipelajari dengan sungguh-sunggh dan ditindak lanjuti, sehingga penyusunan SAKIP mendatang akan lebih baik.
Dalam materi evaluasi yang dibawakan oleh Naulina B.I. Sianturi, SH. MH. ia menjelaskan bebarapa instrument SAKIP yang dievaluasi yakni Renstra, IKU, Rencana Kerja Tahunan, Penetapan Kinerja / Perjanjian Kinerja dan LKjIP atau Laporan Kinerja Instansi Pemerintah. Tujuan diadakan evaluasi ini ialah untuk memperoleh informasi tentang implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (SAKIP), menilai akuntabilitas kinerja instansi serta memberikan saran perbaikan untuk peningkatan kinerja dan penguatan akuntabilitas instansi.
Komponen evaluasi SAKIP ini memiliki beberapa komponen yang dinilai dengan bobot masing-masin pada setiap itemnya. Sehingga, Naulina meminta kepada tim penyusun SAKIP agar memperhatikan item-item yang ditentukan agar bisa mencapai nilai yang baik. Ia juga mengatakan bahwa nilai akuntabilitas kinerja secara keseluruhan mahkamah agung pada tahun 2013 hanya 62,07 % dengan tingkat akuntabilitas kinerja CC .
Lebih lanjut ungkap Kasubag Pelaporan Biro Perencanaan dan Organisasi MA-RI ini indicator kinerja utama harus lebih disempurnakan sebagai penerapan manajemen kinerja, khususnya dalam hal yang menggambarkan core business dan isu strategis bagi Mahkamah Agung. Untuk pelaporan kinerja menurutnya LKjIP belum seluruhnya menyajikan informasi kinerja dan keuangan yang terkait dengan pencapaian sasaran dan outcame. Dalam hal capaian kinerja masih perlu ditingkatkan karena indicator kinerja lebih banyak menginformasikan output-output kegiatan, belum kepada outcome yang saat ini dihasilkan.
Peserta Evaluasi SAKIP dari PTA Gorontalo dan PA di Wilayah Gorontalo
Dari keseluruhan pemaparannya, ia mengharapkan dan merekomendasikan agar RENSTRA lebih disempurnakan dengan cara membuat indicator kinerja yang terukur dan relevan serta bersifat outcome, kemudian indikator kinerja utama dimanfaatkan dalam dokumen perencanaan, penganggaran, pengukuran, pelaporan dan evaluasi internal, agar MA dan peradilan dibawahnya fokus pada tugas pokok serta beberapa hal penting lainnya.
Disela-sela evaluasi ini, Naulina Sianturi sempat menanyakan kepada tim penyusun Renstra yang dikoordinir oleh Wapan PTA Gorontalo bahwa PTA Gorontalo tidak mengirim renstra untuk tahun 2010-2014 ke Mahkamah Agung. Oleh wapan PTA Gorontalo ia menyatakan bahwa pengiriman renstra ke mahkamah agung dilakukan berturut-turut pada tahun 2013 dan tahun 2014. Hal ini dibuktikan oleh wapan PTA Gorontalo dengan adanya hardcopy yang telah diarsipkan di lemari arsip. Menurut prediksinya dokumen renstra itu tidak sampai di bagian pelaporan sehingga dianggap tidak mengirim. (Humas PTA Gorontalo)