Diskusi Hukum dan Sosialisasi hasil TOT Bimtek Kompetensi Tenaga Teknis pada PTA DKI Jakarta
Jakarta | pta-jakarta.go.id (28/04)
Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta mengadakan diskusi hukum dan sosialisasi hasil training of trainer (TOT) bimtek kompetensi tenaga teknis, Panitera PTA DKI Jakarta, Drs. Muhammad Yamin, M.H. dalam sambutan pembukaannya sebagai moderator memberikan informasi bahwa diskusi hukum dan sosialisasi hasil TOT ini akan berlangsung lebih kurang 1 jam 30 menit, oleh karena perlu untuk menyimak dan memperhatikan paparan tersebut dan akan dilanjutkan diskusi terkait template putusan pada Pengadilan Tinggi Agama DKI Jakarta. Hadir dalam rapat tersebut Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris serta Pejabat Fungsional PTA DKI Jakarta.
Ketua PTA DKI Jakarta, Dr. H. M. Syarif Mappiasse, S.H., M.H. dalam sambutannya memberikan petunjuk dan arahannya bagaimana seorang hakim yang profesional dengan kemampuan intelektualnya dapat memberikan rasa keadilan dalam masyarakat. Sosialisasi hasil training of trainer (TOT) bimtek kompetensi tenaga teknis yang akan disampaikan Dr. H. Syamsulbahri, S.H., M.H. ini akan bermanfaat untuk melahirkan dan membimbing Hakim Tingkat Pertama pada satuan kerja Pengadilan Agama dalam rangka meningkatkan kompetensi dan profesional Hakim untuk mewujudkan visi dan misi Mahamah Agung RI yang menuju kelas Dunia. Selanjutnya akan dilakukan diskusi hukum setelah paparan dari TOT tersebut.
Dalam paparannya Dr. H. Syamsulbahri, S.H., M.H. menguraikan materi hasil TOT bimtek tenaga teknis diantaranya; teknik pengajaran TOT, metode pembelajaran orang dewasa, penemuan hukum, dinamika implementasi hukum acara elektronik, permasalahan hukum acara perdata & jinayah, diskusi penlaian alat bukti dan titik singgung pelanggaran kode etik pedoman perilaku hakim (KEPPH) dengan teknis yustisial.
Oleh karena itu tujuan teknik pengajaran TOT untuk orang dewasa sebagai berikut:
1. Membantu peserta mengembangkan keterampilan individu dan mengatasi masalah dengan solusi alternatif yang inovatif.
2. Proses pembelajaran yang menyenangkan dan memotivasi materi pengajaran mudah dipahami.
3. Membantu menemukan, menguji, dan menyusun data yang dalam upaya mengembangkan disiplin ilmu.
4. Pembelajaran ke arah yang ideal secara akurat, dan cepat.
5. Fasilitasi tujuan pengajaran dapat tercapai.
6. Kegiatan belajar mengajar dapat dilaksanakan dengan cara terbaik.
Adapun kiat seorang trainer yaitu jika respon peserta positif, merasa senang saat menerima materi yang diajarkan, maka dapat dipastikan trainer/pengajar tersebut telah menggunakan metode mengajar yang baik dan benar. Mengenai materi-materi lain dapat kita pelajari bersama dari bahan yang sudah disampaikan melalui sarana IT. (Drm.MY.humas.pta.dki)