Pada hari Kamis (31/03), Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Ditjen Badilag Mahkamah Agung RI Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M. Ag. melakukan pembinaan di PTA Medan. Dalam kesempatan tersebut, Candra Boy mengingatkan tentang pembangunan zona integritas menuju Wilayah Bebas Dari Korupsi (WBK) tahun 2022. Disebutkannya, pembangunan zona integritas ini sangat penting karena menjadi salah satu program prioritas Badilag tahun 2022.
“Saya berharap, PTA Medan meraih WBK tahun 2022 ini, oleh sebab itu lakukanlah berbagai upaya dan disertai dengan kerja keras supaya berhasil mendapatkan WBK,” ujar Candra Boy yang diamini oleh peserta pembinaan.
Dijelaskan oleh Candra Boy, bahwa Wakil Ketua MA Bidang Non Yudisial YM Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. meminta Dirjen Badilag Dr. Drs. H. Aco Nur, S.H., M.H. untuk menargetkan capaian 60% jajaran peradilan agama meraih WBK tahun 2022. Hal itu disampaikan YM Dr. H. Sunarto, S.H., M.H. ketika Rakor Badilag dan PTA seluruh Indonesia di Surabaya beberapa waktu yang lalu. “Ini merupakan tantangan bagi kita dan harus kita jawab dengan tindakan nyata,” tandas Candra Boy memberikan semangat.
Selain menyampaikan tentang pembangunan zona integritas, Candra Boy juga menjelaskan tentang e-court. Disebutkannya, penerimaan perkara secara e-court harus mendapat perhatian dari pimpinan PA. Sebab, urainya memberi alasan, sampai saat ini penerimaan perkara melalui e-court masih rendah. “Saya minta PA dalam wilayah PTA Medan supaya melakukan optimalisasi penerimaan perkara melalui e-court,” kata Candra Boy. “Kita ingin mewujudkan PA berkelas dunia antara lain penerimaan perkara secara elektronik,” pungkasnya.
Dalam pembinaan yang digelar di Lt. III PTA Medan tersebut, Candra Boy juga menyoroti tentang gugatan mandiri. Dengan gugatan mandiri ini, urainya lebih lanjut, kita ingin memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan. “Buatlah pojok gugatan mandiri agar masyarakat mendapat pelayanan dengan baik,” papar Candra Boy.
Masih dalam pembinaannya tersebut, Candra Boy menyinggung mengenai perlindungan hukum terhadap anak dan perempuan. Selama ini, lanjutnya lagi, banyak putusan PA tentang perceraian yang tidak mengakomodir kepentingan anak dan perempuan. Akibatnya, anak terlantar dan masa depannya menjadi suram. Begitu juga tentang hak perempuan akibat perceraian yang belum memberikan perlindungan sebagaimana mestinya. “Diharapkan putusan PA tentang perceraian memberikan perlindungan anak dan perempuan supaya hak-haknya terpenuhi,” ujar peraih Doktor ini. Sebelum menutup pembinaannya, Candra Boy meminta agar pelaksanaan mediasi dioptimalkan. Menurut data, hampir 90% perkara perceraian di PA dikabulkan, artinya mediasi banyak yang gagal. "Harap dioptimalkan pelaksanaan mediasi supaya banyak perkara yang berhasil damai dan mediasi ini merupakan salah satu program prioritas Badilag," pinta Candra Boy sambil menutup pembinaannya.
Sementara itu, Ketua PTA Medan H. Abd. Hamid Pulungan dalam penjelasannya menyebutkan pembangunan zona integritas di PTA Medan dalam tahap pengisian LKE dan upload data dukung. Dirinya mohon arahan dan bimbingan agar PTA Medan dapat meraih WBK tahun 2022. Pembinaan yang berlangsung selama lebih kurang 2 jam tersebut, berjalan dengan tertib dan lancar serta dilakukan juga sesi tanya jawab. (ahp)