logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

Dialog Interaktif  Awal  Juni 2014 Di Mushalla Al Hikmah MS Aceh

Banda Aceh | ms-aceh.go.id

Dalam rangka memperdalam pengetahuan keagamaan bagi pegawai Mahkamah Syar’iyah Aceh di Mushalla Al Hikmah, kembali digelar  Diskusi keagamaan terutama masalah ketauhidan dan ibadah.  jum’at tanggal 06 Juni  2014 diskusi tersebut  kembali berlangsung  dan dipandu langsung oleh pengurus Mushalla Bapak Azhar, Ali. SH. dan sebagai  Narasumber  Bapak Ketua mahkamah Syar’iyah Aceh [Dr.H.Idris Mamudy, SH.MH] , mengingat waktu yang oleh tersedia sangat singkat, pemandu diskusi membatasi pertanyaan untuk dua orang penanya saja dan langsung memberi kesempatan kepada jamaah untuk bertanya.

Pertanyaan pertama ditanyakan oleh Bapak Syamri Adnan, yang menanyakan masalah perkembangan ilmu Tasawuf modern yang banyak dikembangkan oleh para Sufi sekarang ini, yang menjadi pertanyaan adalah, Apakah ilmu tasawuf tersebut masih dapat dipedomani sebagai media mendekatkan diri kepada Allah SWT., kemudian pertanyaan kedua ditanyakan oleh Bapak Muhammad yaitu tentang hal yang berhubungan dengan :SULOK”.

Kemudian Pemandu acara langsung mempersilahkan narasumber untuk menjawabnya, lalu Bapak Ketua menjawab pertanyaan pertama sebagai berikut :

Ada tiga pokok yang harus di pelajari oleh umat Islam yaitu, Pertama masalah Aqidah (I’tiqadiyah), masalah ini bersifat universal secara umum sejak Nabi Adam sampai dengan Nabi Muhammad SAW. Ilmu aqidahnya sama, tidak ada beda cara  dalam mengesakan Allah dan sifatnya permanen. Kemudian yang kedua Masalah Ibadah, masalah ibadah biasa terjadi perbedaan diantara para ulama tergantung bagaimana memahami dalil dalil baik Al Qur’an maupun Hadist,  dan yang ketiga Akhlaq, memperhaluskan akhlak adalah tasauwuf.

Maka terhadap ilmu  tasauwuf yang berkembang selama ini dapat saja dipedomani selama masih sejalan dengan amaliah Rasulullah SAW.  Harus mampu membedakan antara yang benar dan tidak benar ajaran tasauwuf  yang paling banyak  berkembang sekarang, karena banyak juga ajaran  yang berkembang sekarang sesat dan meyesatkan. Untuk ini kita yakini bahwa amaliah Rasulullah yang paling benar dan kita wajib  pedomani dan ikuti, seperti berzikir, bertahmid  dan  bertashbih usai shalat wajib dan rutin kita kerjakan setiap saat.

Kemudian dilanjutkan perjelasan terhadap pertanyaan yang menyangkuttentang Sulok, sulok adalah salah satu kegiatan amaliah yang erat hubungannya dengan Ilmu Tasauwuf dan sulok tersebut sering dilakukan di bulan Ramadhan dan salah satu cara mendekatkan diri kepada Allah asal tidak mengabaikan pekerjaan yang wajib. Karena sulok tersebut hukumnya sunat. Meskipun  masalah sulok ini dikalangan tertentu sudah merupakan keharusan namun tidak ada hak bagi guru atau yang membimbing untuk mewajibkan pekerjaan tersebut. Sekanjutnya salah seorang  hakim tinggi (Bapak Muin Kadir) menambahkan bahwa sulok ini disebut juga Tariqad, tariqad ini banyak namanya ada yang namanya tariqat Imamiyah, tariqat Ahmadiyah dan lain lain, namun yang benar adalah tariqad Muhammadiyah, bukan organisasi Muhammadiyah tetapi tariqat yang benar benar mencontohkan amaliah Rasulullah Muhammad SAW.

Diskusi tersebut berjalan lancar dan para jama’ah mengikuti dengan baik dan seksama, dengan berakhirnya jawaban dari pertanyaan kedua tersebut, dengan mengucapkan terimakasih kepada Nasasumber atas jawabannya mudah mudahan menjadi pencerahan bagi kita semua, amin. (Tim Redaksi MS. Aceh).

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice