Catatan Sidang Keliling Putaran Terakhir PA Sidikalang tahun 2014

Sidikalang | PA Sidikalang

“Cuma butuh Rp. 2000 lagi untuk sampai ke surga” demikian dikatakan oleh Kepala Kantor Urusan Agama Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi Azan Sagala, S.Ag saat Redaktur PA-Sidikalang.Net menanyakan salah atu nama Desa yang ada dikawasannya.

Hal itu disampaikan oleh Kepala KUA sambil mengarahkan telunjuknya ke arah gunung yang menjulang tinggi di depan Kantor KUA. Ungkapan tersebut menggambarkan betapa letak Desa yang dimaksud berada di ketinggian yang sangat tinggi.  Ya dari situlah beberapa pasangan yang belum mempunyai akta nikah turun gunung  untuk mengikuti isbat nikah putaran terakhir yang digelar PA Sidikalang.

Meski bukan sidang terpadu namun kedatangan tim sidang keliling ini di terima dengan hangat oleh segenap penduduk mengingat untuk sampai ke KUA saja penduduk harus menempuh medan berbatu yang cukup curam dengan bersama-sama menggunakan mobil offroad tak heran rombongan dari PA Sidikalang ketika sampai ke lokasi sidang keliling masih harus menunggu lagi sekitar 30 menit karena para pihak dalam persidangan belum datang;

Sidang keliling setiap tahunnya selalu dilakukan oleh PA Sidikalang di dua Kabupaten yang menjadi yurisdiksinya yaitu Kabupaten Dairi dan Kabupaten Pakpak Bharat, dan perkara yang disidangkan lebih banyak didominasi perkara isbat nikah, bagi PA Sidikalang pelaksanaan sidang keliling ini merupakan bagian dari Justice for all  yang pelaksanaannya mengacu pada Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 tahun 2014 tentang Pedoman Pemberian Layanan Hukum bagi Masyarakat tidak mampu di Pengadilan.

Sidang keliling merupakan sidang yang dilaksanakan secara berkala atau sewaktu-waktu oleh pengadilan di suatu tempat yang ada di dalam wilayah hukumnya tetapi di luar tempat kedudukan pengadilan, secara geografis tempat sidang keliling PA Sidikalang tahun ini (Kecamatan Sitellu Tali Urang Jehe Kabupaten Pakpak Bharat dan Kecamatan Gunung Sitember Kabupaten Dairi) merupakan tempat yang berada di sekitar bukit barisan sehingga untuk menempuhnya melalui jalan yang cukup berliku dan melewati daerah perbukitan serta menyajikan pemandangan yang sangat indah untuk dipandang mata ditambah lagi dengan perkebunan jeruk yang terhampar di sekeliling perjalanan.

Jarak yang cukup jauh dari Pengadilan Agama Sidikalang ditambah lagi infrastruktur jalan yang tidak memadai mengakibatkan masyarakat pencari keadilan yang berdomisili di dua wilayah tersebut merasa sangat terbantu dengan adanya sidang keliling ini. Hal ini tidak lain untuk memberikan pelayanan prima kepada masyarakat pencari keadilan yang berada di daerah tersebut.;

Untuk tahun ini sampai putaran terkahir PA Sidikalang telah menyidangkan 95 perkara isbat nikah dengan mengabulkan 90 perkara dan beberapa perkara cerai gugat. Persidangan yang terbagi menjadi 6 kegiatan tersebut melibatkan seluruh hakim PA Sidikalang yang hanya terdiri dari dua Majelis dengan empat orang hakim (termasuk Ketua dan Wakil Ketua). Ada hal menarik dalam sidang keliling tahun ini dimana Ketua PA Sidikalang Drs. H. Abraruddin Anwar juga melakukan Penyuluhan Hukum sebelum pelaksanaan sidang.

Hal ini dimaksudkan agar masyarakat memahami arti pentingnya pencatatan buku nikah mengingat dalam perkara yang ditangani banyak masyarakat yang kurang memperhatikan hal itu dan cukup nikah dikampung di depan para ustadz.

Hal itu sama dengan disampaikan salah satu perangkat desa yang kebetulan menjadi saksi dalam persidangan “ ditempat kami namanya dikampung asalkan sudah cukup syarat dan rukun pernikahan maka sudah di anggap sah dan masyarakat bisa menerima dengan baik. Kalau tidak sah kami sudah pasti mengusirnya dari kampung kami” tegasnya. (top-xred);