Bupati Nunukan: Nantinya, Tak Ada Lagi Masyarakat yang Tak Punya Buku Nikah

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on 18 Februari 2015.

Bupati Nunukan Saat Membuka Pelaksanaan Sidang Itsbat Nikah di Kec. Sebatik

Sebagai Kabupaten yang terletak di daerah perbatasan Indonesia-Malaysia (Indo-Mal), di Nunukan ini banyak timbul permasalahan yang berhubungan dengan administrasi kependudukan (Adminduk). Sehingga tidak salah jika di Kab. Nunukan ini masih banyak warga masyarakat yang tidak atau belum memiliki bukti identitas hukum (akta nikah dan akta kelahiran). Dan Pemerintah Daerah sangat menyadari betul akan hal ini.

Maka, sebagai Bupati Nunukan, saya merasa bertanggung jawab untuk dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi warga masyarakat ini. Di antaranya, dengan melaksanakan sidang itsbat nikah massal seperti yang kita saksikan hari ini, bekerjasama dengan PA Nunukan dan Kantor Kementerian Agama Kab. Nunukan (KUA), melalui program bantuan sosial Pemkab. Nunukan kepada masyarakat tidak mampu.

Demikian disampaikan Bupati Nunukan Drs. H. Basri dalam sambutannya saat membuka kegiatan pelaksanaan sidang keliling itsbat nikah massal untuk masyarakat Kec. Sebatik, yang berlangsung di Balai Pertemuan Umum (BPU) kantor Kec. Sebatik, Kab. Nunukan, Selasa (11/11/2014) siang.

Acara pembukaan pelaksanaan sidang itsbat nikah di Kec. Sebatik ini dihadiri Ketua DPRD Kab. Nunukan, Kepala Kantor Kemenag. Kab. Nunukan, Ketua PA Nunukan, Asisten Pemerintahan Kab. Nunukan dan Anggota DPRD Kab. Nunukan dari Dapil Sebatik.

Selain itu hadir pula Kabag. Kesra Pemkab. Nunukan, Camat Sebatik, Kepala KUA Sebatik, unsur Muspika Kec. Sebatik, para tokoh agama/tokoh masyarakat Kec. Sebatik dan pasangan suami-istri (pasutri) yang menjadi peserta sidang itsbat nikah massal.

Bupati Didampingi Ketua DPRD, Anggota DPRD, Ketua PA, Asisten I dan Camat Sebatik

Sebagai salah satu program “unggulan” Pemkab. Nunukan di masa jabatannya ini, H. Basri sangat concern (perhatian) dengan program yang diusungnya ini karena bersentuhan langsung dengan kebutuhan masyarakat bawah.

Itulah sebabnya Bupati yang berasal dari TNI-AD ini selalu hadir dan membuka langsung setiap acara pelaksanaan sidang itsbat nikah massal yang hingga kini (dalam tahun 2014) telah berlangsung sebanyak 7 kali di 7 Kecamatan berbeda.

Bagi H. Basri, perjalanan kurang-lebih 3 jam dari Ibukota Kab. Nunukan ke lokasi sidang keliling di Kec. Sebatik tidak bisa dijadikan alasan untuk tidak menghadiri acara pembukaan sidang itsbat nikah massal ini. Apalagi kesempatan kunjungan ini sekaligus bisa menjadi ajang silaturahmi antara Pemerintah Daerah dengan masyarakat Sebatik di perbatasan.

Secara khusus, Bupati Nunukan memerintahkan kepada Slamet Riyadi (Kabag) agar setiap tahun program itsbat nikah massal ini terus dianggarkan dalam DIPA Pemkab. Nunukan. Karena menurut Bupati, masih banyak pasangan pasutri di Kab. Nunukan ini yang tidak atau belum memiliki akta nikah dan bukti identitas hukum lainnya (akta kelahiran).

“Anggarannya bisa dibicarakan bersama DPRD,” ujar H. Basri sambil melirik Dani Iskadar, Ketua DPRD Kab. Nunukan, yang juga hadir siang itu.

Di Antara Sebagian Peserta Itsbat Nikah Kec. Sebatik

Maka, tegas Bupati, tahun depan Disdukcapil (Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil) Kab. Nunukan agar dapat dilibatkan juga dalam pelayanan terpadu itsbat nikah untuk penerbitan akta kelahiran anak-anak pasutri yang pernikahannya telah diitsbatkan PA Nunukan.

“Saya ingin agar nantinya di Kab. Nunukan ini tak ada lagi masyarakat (pasutri) yang tidak memiliki buku nikah,” kata Bupati mengakhiri sambutannya diikuti aplaus tepuk tangan para peserta itsbat nikah.

(RENAFASYA)