Buku PA Pandan Penuhi Galeri Badilag

Jakarta | www.pa-pandan.net
Buku-buku yang ditulis oleh salah seorang Hakim Pengadilan Agama Pandan, memenuhi galeri 130 tahun Peradilan Agama yang berada di lantai 7 gedung Badan Peradilan Agama (Badilag), kawasan Pulau Mas Jakarta.
Buku-buku tersebut, dinilai layak dan menarik untuk dipajang dalam anjungan PTA Medan yang terletak di dalam galeri 130 PA. Khusus Pengadilan Agama Pandan sendiri, turut berpartisipasi menyumbangkan tiga buku untuk ditampilkan dalam galeri 130 PA. Adapun tiga buku tersebut adalah:
- Hukum Islam Dua Negara; Indonesia Malaysia, penerbit PTA Medan dan Universiti Malaya Kuala Lumpur Malaysia, 2012 (editor Alimuddin Hakim PA Pandan).
- Bunga Rampai Hakim Progresif, penerbit PTA Medan dan LIMAS, 2012 (penulis Alimuddin Hakim PA Pandan).
- Panduan Menulis Berita Hukum Bagi Operator Website, penerbit PTA Medan dan LIMAS, 2012 (penulis Alimuddin Hakim PA Pandan).
Menurut tim penggagas galeri 130 PA, Drs. Muslim, SH, MA, anjungan PTA Medan paling banyak menerbitkan dan mewakafkan buku sebagai sumbangsih peringatan 13 tahun PA yang diselenggarakan tahun 2012 lalu.
"Salah satu penulis dan editor buku itu adalah saudara Alimuddin Hakim PA Pandan yang juga staf ahli publikasi dan penerbitan Ketua PTA Medan," ujarnya di galeri 130 Badilag, Kamis (7/2/2013) lalu.
Selain PA Pandan, secara kolektif penerbitan buku-buku anjungan PTA Medan juga dilakukan oleh tim penulis yang berasal dari pimpinan PA dan hakim PA se-wilayah PTA Medan.
Sebagaimana yang telah diketahui, dalam acara peringatan 130 tahun PA di Indonesia yang digelar tahun 2012 lalu, PTA Medan menyumbang banyak buku untuk diterbitkan dalam acara tersebut. Setelah acara puncak selesai, buku-buku yang telah diluncurkan akhirnya dipajang dalam anjungan khusus PTA Medan sebagai promosi dan sumbangsih untuk galeri 130 PA yang terletak di dalam gedung Badilag Jakarta.
Ketika ditanya manfaat yang didapat oleh penulis buku, Drs. Muslim, SH, MA hanya tersenyum dan menjawab, "Kalau berbentuk uang ya, tidak ada, tetapi amal jariyah pasti akan terus mengalir dan penulis pasti dikenal para pengunjung galeri, itu manfaat yang besar dalam hidup ini," ujar Wakil Ketua PA Cilegon itu.
Harapan tim penggagas galeri 130 Badilag, warga PA se-Indonesia agar berpartisipasi mengisi dan menyumbangkan benda-benda bersejarah yang masih tersimpan di satkernya masing-masing. Hal itu menurut Drs. Muslim, SH, MA, tim galeri 130 menemukan kesulitan dalam mengumpulkan benda-benda bersejarah, padahal setiap PA memilikinya tetapi tidak mau menyumbangkannya. (Alimuddin)