Bertekad Wujudkan WBK dan WBBM pada Seluruh Pengadilan Agama di Wilayahnya, PTA. Palu Lakukan Pembinaan Intensif
Palu||www.pta-palu.go.id
Keterlibatan pimpinan dan kekompakan seluruh Sumber Daya Manusia dalam pembangunan Zona Integritas merupakan salah satu kunci utama keberhasilan satker dalam meraih predikat Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dan Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani (WBBM).
Demikian disampaikan oleh Wakil Ketua PTA. Palu, Drs. H.M. Nahiruddin, S.H.,M.H. dalam kegiatan Pembinaan Zona Integritas menuju WBK dan WBBM di Pengadilan Agama Buol dan Pengadilan Agama Tolitoli, Senin-Kamis (5-9 Juli 2021).
“Keterlibatan pimpinan di sini bukan sekedar dalam bentuk formalitasi tetapi betul betul terlibat langsung seperti ikut kerja bakti di hari Jum’at”, ujarnya.
Lebih lanjut, mantan Hakim Tinggi PTA. Surabaya tersebut juga menyampaikan bahwa budaya kerja 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan Rajin) dan 5S (Senyum, Salam, Sapa, Sopan dan Santun) agar betul-betul diimplementasikan sebagai ikhtiar meraih predikat WBK dan WBBM.
Senada dengan hal tersebut, Sekretaris PTA. Palu, Sutarno, S.H.,M.H. menyampaikan bahwa terwujudnya perubahan secara sistematis dan konsisten pada mekanisme kerja, pola pikir (mind set) serta budaya kerja (culture set) merupakan kunci terwujudnya pembangunan Zona Integritas.
“Terpenuhinya evidence-evidance ZI pada LKE maupun presentasi yang meyakinkan di hadapan Tim Penilai Kemenpan RB bukanlah jaminan untuk dapat meraih predikat WBK dan WBBM tetapi yang paling penting bagaimana mekanisme kerja, perubahan pola pikir yang berorientasi melayani dan budaya kerja yang bebas praktek korupsi betul-betul diimplementasikan sepenuh hati”, ujarnya.
Lebih Lanjut, Sekretaris kelahiran Grobogan, Jawa Tengah tersebut menyampaikan bahwa untuk meraih WBK dan WBBM satker juga perlu menciptakan inovasi-inovasi yang mampu menjawab kebutuhan publik yang berimplikasi pada pelayanan yang lebih cepat, efektif, efisien dan transparan.
Selain menekankan pada aspek pengungkit, Sutarno juga menekankan pada aspek hasil yaitu terkait survey kepuasan masyarakat yang tidak terjebak pada formalitas.
“Survey yang dibuat harus betul-betul menggambarkan keadaan sebenarnya sehingga ketika dilakukan survey eksternal oleh TPN, hasilnya sama.”,imbuhnya.
Di akhir pembinaan, Sutarno juga menyampaikan pentingnya managemen media dalam pembangunan Zona Integritas.
Selain di PA. Buol dan PA. Tolitoli, PTA. Palu juga melakukan pembinaan pembangunan Zona Integritas ke Pengadilan Agama lainnya secara intensif, baik secara langsung maupun secara virtual sebagai bentuk komitmen PTA. Palu dalam mewujudkan WBK pada 9 Pengadilan Agama di wilayahnya dan WBBM pada 1 Pengadilan Agama yaitu PA. Buol.
Dari 9 Pengadilan Agama yang diusul tersebut, saat ini sedang dalam proses seleksi pada Tim Penilai Internal (TPI) Badan Pengawasan Mahkamah Agung dan jika lolos dari TPI akan berkompetisi pada tahap selanjutnya yaitu seleksi oleh Tim Penilai Nasional Kemenpan RB.
Zona integritas menuju WBK dan WBBM sendiri merupakan sebuah apresiasi kepada intansi pemerintah yang mampu berusaha lebih untuk membangun unit kerja. Predikat WBK ini diberikan kepada unit kerja yang mampu memenuhi program Manajemen Perubahan, Penataan Tata Laksana, Penataan Sistem Manajemen SDM, Penguatan Pengawasan dan Penguatan Akuntabilitas Kinerja sehingga sasaran pembangunan Zona Integritas berhasil diwujudkan menjadi birokrasi yang bersih, akuntabel dan berkinerja tinggi, birokrasi yang efektif dan efisien serta birokrasi yang melayani publik dengan prima dan berkualitas.
(IM-Timred PTA. Palu)
