Akhirnya PA Muara Bulian Naik Kelas 1B
SK Ketua MA tentang Peningkatan Kelas
Muara Bulian | PA Muara Bulian
Penantian itu datang juga, setelah beberapa tahun belakangan ini berikhtiar untuk menaikkan kelas dari Kelas II menjadi kelas 1B, akhirnya dengan keluarnya Surat Keputusan Ketua Mahakmah Agung RI Nomot 37/KMA/SK/II/2017 tertanggal 9 Februari 2017, Pengadilan Agama Muara Bulian resmi dinaikkan kelasnya menjadi 1B. Kenaikan kelas ini tentu saja memberikan kebanggaan tersendiri bagi semua aparatur PA Muara Bulian.
Dalam Surat Keputusan tersebut, terdapat 48 Pengadilan Agama yang naik kelas dari kelas II menjadi kelas 1B dan dari kelas 1B menjadi kelas 1A dengan rincian, 31 Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah kelas II menjadi Pengadilan Agama/Mahkamah Syar’iyah Kelas 1B dan 21 Pengadilan Agama Kelas 1B menjadi Pengadilan Agama kelas 1A. Di wilayah Pengadilan Tinggi Agama Jambi, selain PA Muara Bulian, juga terdapat dua Pengadilan Agama yang naik kelas, dari kelas II menjadi kelas 1B, yaitu Pengadilan Agama Sengeti dan Pengadilan Agama Bangko.
Sebagaimana yang diketahui, Pengadilan di seluruh Indonesia memiliki tingkatan-tingkatan kelas, yang terendah adalah kelas II kemudian kelas 1B , 1A dan kelas 1A khusus. Berbeda dengan peradilan umum, sampai dengan saat ini Pengadilan Agama tidak mempunyai Kelas 1A Khusus sehingga tingkatan kelas di Pengadilan Agama baru sampai dengan kelas 1A.
Mengenai kenaikkan kelas ini, Ketua PA Muara Bulian Drs. H. Afrizal mengucapkan rasa syukurnya dan H. Afrizal menyatakan bahwa kenaikkan kelas ini tidak lain hasil kerja keras bersama terutama para pendahulu yang telah berupaya menaikkan kelas PA Muara Bulian dari kelas II menjadi kelas 1B.
“kita bersyukur dengan ini (kenaikan kelas), itu merupakan rahmat Allah swt untuk kita semua dan kita patut berterimakasih kepada pada pendahulu kita yang sudah berupaya mengusulkan kenaikan kelas ini”. Tutur H. Afrizal pagi ini (14/02) kepada redaksi di ruang kerjanya.
Kenaikan kelas dari kelas II menjadi kelas 1B ini tentu akan memberikan perubahan dari sisi kepangkatan, tunjangan jabatan, eselonisasi dan lain sebagainya. Sebagai contoh, bagi Ketua Pengadilan pangkat maksimal di kelas II adalah golongan IV/b, sehingga apabila Ketua tersebut akan naik pangkat ke golongan IV/c, akan terhambat karena pangkat terakhir di Kelas II adalah golongan IV/b. Dengan adanya kenaikan kelas ini, pangkat Ketua yang tadinya “mentok” IV/b bisa naik pangkat ke golongan IV/c karena di kelas 1B pangkat terkahir adalah golongan IV/c.
Bukan hanya itu saja, eselonisasi pejabat struktural ikutan naik. Yang tadinya Sekretaris Pengadilan Agama kelas II eselonnya IV/a, sekarang akan naik menjadi eselon III/b, begitupula Kepala Subbagian Pengadilan Agama Kelas II yang tadinya eselon IV/a nantinya akan naik menjadi eselon IV/b. Dengan kenaikan kelas ini, maka secara otomatis pula bagi beberapa pejabat seperti hakim, pejabat kesekretariatan dan juru sita/juru sita Pengganti akan mengalami kenaikan tunjangan seiring dengan kenaikan kelas ini.
Dengan adanya perubahan ini, Wakil Ketua PA Muaran Bulian H. Samsul Fadlui, S.Pd, SH. Menyatakan bahwa kenaika kelas ini patut untuk disyukuri secara pribadi dan kelembagaan.
“kenaikan kelas ini patut untuk disyukuri secara pribadi dan kelembagaan. Secara kelembagaan, bentuk rasa syukur kita adalah dengan meningkatkan kinerja dan pelayanan bagi masyarakat pencari keadilan” demikian dikatakannya dalam rapat di aula PA Muara Bulian.
Dengan adanya kenaikan kelas ini, diharapkan Pengadilan Agama Muara Bulian dapat terus meningkatkan kualitas dan kuantitas kinerjanya dan tentu saja pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan akan terus ditingkatkan. (TRS)