Raker Perdana Dirjen Baru
Bogor | Badilag.net
Dirjen Badilag yang baru, Drs. H. Abdul Manaf, M.H., membuka Rapat Kerja Ditjen Badilag tahun 2015 di Auditorium Balitbangdiklat Kumdil, Mega Mendung, Bogor pada Rabu sore (21/1/2015).
Acara ini merupakan Raker perdana yang diikuti Dirjen Badilag yang dilantik pada 8 Januari 2015 lalu. Dalam arahannya, Dirjen berharap Raker Badilag dapat menghasilkan sesuatu untuk perbaikan lembaga peradilan agama.
“Saya berharap apa yang dilakukan oleh Badilag dapat memberikan imbas yang positif bagi lingkungan peradilan agama di seluruh Indonesia,” kata Dirjen.
“Kita dituntut untuk memberikan layanan prima kepada seluruh warga peradilan agama. Mindset kita harus tetap ditujukan untuk melayani, bukan dilayani,” ungkapnya lagi.
Salah satu usaha untuk mewujudkan pelayanan prima untuk warga peradilan agama, menurut H. Abdul Manaf, adalah dengan memiliki data yang valid. Validitas dan update data yang dimiliki Badilag harus terus dijaga karena data yang valid sangat penting untuk pengambilan keputusan yang cepat dan tepat, katanya.
“Jika ada kawan-kawan dari daerah datang ke Jakarta untuk mengurus sesuatu. Itu harus segera diselesaikan. Jangan sampai mereka menunggu lama hanya untuk memperoleh data atau dokumen, misalnya,” pesan Dirjen.
Dirjen yang juga mantan Inspektur Wilayah III di Badan Pengawasan MA RI itu juga menekankan pentingnya kebersamaan dari seluruh warga peradilan agama.
“Mari kita bangun kebersamaan. Bekerja dalam kebersamaan dan sama-sama bekerja,” ungkapnya.
“Seringkali, ikhlas kita besar jika amalnya kecil. Ikhlasnya kecil jika amalnya besar. Ayo kita sama-sama jadikan amal kita besar dan ikhlasnya juga besar,” pungkas Dirjen.
Target Raker 2015
Sementara itu Ketua Panitia Pengarah yang juga Sekretaris Ditjen Badilag, H. Tukiran, S.H., M.M., dalam laporannya menyebutkan ada tiga target yang akan dihasilkan dari Raker yang akan berlangsung sampai 23 Januari 2015 ini. Ketiganya adalah Program Kerja, Rencana Kerja Tahunan dan Penetapan Kinerja.
Raker dibagi menjadi 5 komisi yakni Komisi Kesekretariatan, Komisi Pembinaan Tenaga Teknis, Komisi Pembinaan Administrasi Peradilan Agama, Komisi Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama, dan Komisi Hukum Perdata Agama dan Jinayah.
“Kelima komisi ini nantinya akan menghasilkan tiga dokumen tersebut. Selain itu, komisi-komisi ini juga akan membahas segala permasalahan yang terjadi di bagian masing-masing untuk kemudian dicarikan solusinya,” kata Sekditjen Badilag.
(Achmad Cholil)