Ketua Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu itu menegaskan, kelemahan lembaga hukum kita saat ini terletak pada tata kelola. Itu juga terjadi di lembaga peradilan.
"Menurut saya, ini yang harus didahulukan," ia menegaskan.
Prof Jimly berharap agar sistem tata kelola pengadilan berbasis IT dan disertifikasikan, misalnya melalui ISO.
Dengan begitu, ia yakin ke depan pengadilan akan jadi tempat yang lebih nyaman bagi masyarakat dan aparaturnya, khususnya hakim.
Dirjen Badilag Purwosusilo, yang hadir dalam seminar itu, bahagia karena pengadilan agama mendapat pujian dari tokoh hukum yang sangat disegani di negeri ini.
“Beliau tentu objektif dalam memberikan penilaian,” ujarnya, kepada Badilag.net.
Pujian itu, menurut Dirjen Badilag, hendaknya menjadi pelecut bagi seluruh aparat peradilan agama untuk menjadi lebih baik lagi.
[hermansyah]