Menghadiri Wisuda Purnabakti KPTA Bandung, Dirjen Badilag Bangga Atas Capaiannya Selama 40 Tahun Mengabdi

Senin, 29 April 2024 Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI menghadiri wisuda purnabakti Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung (Drs. H. R. M. ZAINI, S.H., M.H.I.). Genap usia 67 tahun dan telah mengakhiri  masa kerja sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama Bandung.

Prosesi Wisuda dipimpin langsung oleh Ketua Mahkamah Agung RI, YM Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H. dan dihadiri oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Mahkamah Agung RI (Dr. H. Sunarto, S.H., M.H), Ketua Kamar Agama Mahkamah Agung RI(YM. Prof. Dr. Drs. Amran Suadi, S.H., M.Hum., M.M.CPA.rb), Komisioner Komisi Yudisial (Drs. M. Taufiq HZ, M.HI) dan jajaran Forum Komunikasi Pimpinan Daerah Provinsi Bandung. Selain itu dihadiri pula oleh seluruh hakim tinggi dan ketua pengadilan agama di wilayah hukum Pengadilan Tinggi Agama Bandung.

Wisuda Purnabakti merupakan tradisi perpisahan secara resmi yang dilakukan oleh ketua Mahkamah Agung terhadap ketua pengadilan tingkat banding yang telah memasuki masa purna tugas sebagai bentuk penghargaan atas pengabdian dan dedikasi yang bersangkutan dalam mengemban Amanah sebagai hakim dan pimpinan pengadilan

Sebagaimana biasanya, acara dimulai dengan masuknya pimpinan dan para hakim tinggi menempati tempat yang telah ditentukan. Setelah itu pejabat yang diwisuda memasuki ruangan upacara, kemudian Ketua Mahkamah Agung menempati panggung kehormatan. Hadirin kemudian menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Mahkamah Agung. Setelah pembacaan doa, Surat Keputusan Presiden R.I. dan sekilas riwayat jabatan wisudawan dibacakan. Penanggalan kalung jabatan sekaligus diganti dengan kalung bunga melati oleh Yang Mulia Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia..

Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung menyampaikan apresiasi dan terima kasihnya atas pengabdian yang telah diberikan. “Mengabdikan diri sebagai Hakim, butuh loyalitas dan integritas tinggi dalam melaksanakan tugas yang berpindah-pindah, terkadang harus meninggalkan isteri, anak-anak, dan keluarga. Dan bapak (wisudawan purnabhakti) telah melalui itu semua. Tuntasnya masa pengabdian tidak berarti berhenti berbakti, tugas bapak memutuskan perkara memang sudah berakhir, tapi berbakti kepada keluarga dan masyarakat menunggu bapak” Demikian pungkasnya.

Diakhir penghujung acara, Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah Agung RI memberikan ucapan selamat dan terimakasih atas pengabdiannya selama ini kepada lembaga peradilan agama, kurang lebih 40 tahun lamanya. Beliau juga menyampaikan doa agar wisudawan purnabakti senantiasi diberikan kesehatan dan selalu dalam lindungan Yang Maha Kuasa. (RW)