logo web

on . Dilihat: 4147

Delegasi Indonesia kali ini sedikit berbeda dengan delegasi-delegasi sebelumnya, karena delegator dipilih dari para hakim muda angkatanVI yang berprestasi sesuai dengan permintaan dari petinggi Mahkamah Agung Sudan kala itu. Para delegator tersebut adalah:

1

Tukiran, SH, MM

Sekretaris Ditjen Badilag

2

Dr. Nasich Salam, Lc, LLM.

Hakim PA Cibinong

3

M. Natsir Asnawi, SHI,

Hakim PA Banjarbaru

4

Noor Faiz, SHI,

Hakim PA Badung

5

Rizkiansyah, SH,

Hakim PN Kabanjahe

6

Eldi Nasali, SH,

Hakim PN Tais

7

Hery Abduh Sasmita, SH., MH

Hakim PTUN Denpasar

Disambut Duta Besar RI untuk Sudan

Untuk mempererat tali silaturahim, Duta Besar RI untuk Sudan, Burhanudin mengundang para delegator untuk datang ke Wisma Duta Besar RI di Sudan. Dalam kunjungan kali ini, delegator dan duta besar membicarakan beberapa hal berkenaan dengan kerja sama Indonesia dengan Sudan dalam berbagai bidang, termasuk pula dalam bidang hukum dan peradilan.  Para delegator juga sempat menjalani sesi wawancara dengan media setempat. Delegasi Mahkamah Agung selama melakukan kunjungan di Sudan menginap di Coral Hotel di pusat kota Khartoum.

Kerja sama antara Indonesia dan Sudan yang telah terjalin selama ini cukup erat dan menjangkau berbagai bidang, tidak terkecuali hukum. Satu hal yang cukup menarik dan tampaknya akan semakin dikembangkan dalam kerja sama tersebut adalah bidang pertanian. Burhanudin menambahkan, bahwa dengan topografi Sudan yang relatif datar, potensi pertanian sangat besar dan Indonesia sesungguhnya dapat berinvestasi bidang pertanian. Lebih lanjut, menurutnya bahwa saat ini telah ada parak pertanian yang melakukan riset kemungkinan dan kelayakan mengembangkan pertanian di Sudan yang nantinya akan memberikan laporan secara komprehensif untuk dapat ditindaklanjuti.

Ketua tim delegasi MA RI, Tukiran, SH, MM, dalam paparan awalnya kepada Duta Besar RI menyampaikan bahwa kedatangan delegasi ini adalah jawaban atas undangan dari MA Sudan yang pernah menyempatkan diri mengunjungi Indonesia dan bahkan melihat langsung proses dan tahapan pendidikan dan pelatihan calon hakim angkatan VI. Sebagai bagian dari kunjungan kali ini pula, para delegator akan mempelajari lebih lanjut sistem hukum dan peradilan di Sudan karena Mahkamah Agung Sudan dikenal sebagai lembaga yudikatif yang sangat mandiri, bahkan anggarannya pun terpisah dari anggaran eksekutif. Ini akan menjadi bahan belajar yang sangat bermanfaat, tidak hanya bagi tim, tetapi juga para hakim dan seluruh stake holder Mahkamah Agung di Indonesia. “Kita akan belajar banyak pada sistem mereka dan mudah-mudahan ke depannya hasil kunjungan kali ini dapat menjadi langkah awal yang baik dan menginspirasi dalam mengupayakan kemandirian badan peradilan Indonesia ke depannya”, sambungnya.

Duta Besar RI, Burhanudin, menanggapi dengan sangat baik tujuan kunjungan MA RI kali ini di Sudan. Kedutaan akan memfasilitasi segala kebutuhan tim delegasi, baik yang sifatnya informasi maupun akomodasi yang diperlukan. Ditambahkannya, bahwa kerja sama antara pemerintah Sudan dan Indonesia telah berjalan dalam kurun waktu yang cukup lama, dan yang cukup mengejutkan bagi kita sebenarnya adalah bahwa Indonesia ternyata memiliki tempat tersendiri di hati masyarakat Sudan. “Adalah Konferensi Asia Afrika di Bandung saat itu dan peran dari Indonesia yang menyuarakan pentingnya kesetaraan tiap bangsa mengilhami kemerdekaan Sudan dari Inggris saat itu. Karenanya, tidaklah mengherankan bila di Sudan sendiri, masyarakat maupun pemerintah akan antusias menyambut kedatangan delegasi Indonesia”, paparnya.

Situasi geopolitik Sudan akhir-akhir ini sudah cukup kondusif pasca Sudan Selatan mengadakan referendum yang kemudian berakhir pada keputusan untuk memisahkan diri dari Republik Sudan, meski pada awalnya suhu politik cukup panas akibat tarik ulur kepentingan dalam hal eksplorasi dan distribusi minyak bumi. Namun, ditambahkan Burhanudin, dalam kurun satu tahun yang akan datang, situasi politik mungkin akan lebih dinamis karena April 2015 Sudan akan mengadakan pemilihan presiden. Karena itu, harapnya, tim dan bangsa Indonesia mendoakan agar pemilihan presiden tersebut berjalan lancar sehingga tidak mengganggu kerja sama erat antara Indonesia dengan Sudan yang telah terjalin cukup lama.

Pada akhir sesi, delegasi MA RI menyerahkan plakat sebagai penghargaan atas sambutan hangat yang telah diberikan Kedutaan RI di Sudan kepada para delegator.

Jadual kunjungan yang cukup padat dari MA Sudan

Pihak Mahkamah Agung Sudan telah menyiapkan serangkaian kegiatan kunjungan yang cukup padat. Dari manual acara kunjungan selama enam hari, Delegasi MA RI dijadualkan mengunjungi beberapa tempat, antara lain Kantor Mahkamah Agung Sudan yang kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke tempat-tempat strategis seperti Supreme Court Library, Tasjilatul Aradhy, Supreme Court Museum dan National Fiqh Academy (Pusat Kajian Hukum Nasional Sudan). Selain itu, Delegasi juga dijadualkan bertemu dan diterima langsung oleh Menteri Hukum dan HAM serta Civitas Akademika Law Faculty Khartoum Universitydisamping beberapa tempat strategis lainnya.

#Tim Delegasi MA RI

1

Tukiran, SH, MM

Sekretaris Ditjen Badilag

2

Dr. Nasich Salam, Lc, LLM.

Hakim PA Cibinong

3

M. Natsir Asnawi, SHI,

Hakim PA Banjarbaru

4

Noor Faiz, SHI,

Hakim PA Badung

5

Rizkiansyah, SH,

Hakim PN Kabanjahe

6

Eldi Nasali, SH,

Hakim PN Tais

     

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice