Ditjen Badilag Selenggarakan Assessment Calon Pejabat Eselon IV
Jakarta | badilag.net
Saat ini, untuk mengisi jabatan Eselon IV di Ditjen Badan Peradilan Agama tidaklah gampang. Seperti halnya yang telah dilakukan untuk menjaring jabatan Eselon I, II, hakim tinggi maupun pimpinan pengadilan, untuk menduduki jabatan eselon IV Ditjen Badilag harus melalui proses assessment.
Selama tiga hari, Ditjen Badan Peradilan Agama bekerjasama dengan konsultan assessment Quantum HRM International menyelenggarakan assessment pegawai bagi calon pejabat eselon IV yang diikuti oleh delapan belas peserta yang telah memenuhi pangkat dan golongan untuk menduduki jabatan tersebut.
Tercatat, sembilan peserta dari Sekretariat Ditjen, lima peserta dari Direktorat Tenaga Teknis Peradilan Agama, tiga dari Direktorat Pembinaan Administrasi Peradilan Agama dan satu dari Direktorat Pranata dan Tata Laksana Perkara Perdata Agama.
Di hari pertama, peserta dihadapkan pada tes tulis yang meliputi kemampuan Bahasa Inggris, Emotional Quotation (EQ), Goal & Objektive Setting Effectiveness Profile, tes kepribadian, Intelegensi, tes kinerja (Tes Kraeplin) dan tes gambar (Wategg Test).
Tes wawancara dan kemampuan dalam diskusi kelompok dilakukan di hari kedua. Terakhir, di hari ke tiga diselenggarakan training kepemimpinan.
“Proses penjaringan melalui assessment ini dilakukan pertama kali untuk jabatan eselon IV” kata Sekretaris Ditjen Badilag, Tukiran SH., MM. dalam sambutan pembukaannya di lantai 11 Gedung Sekretariat Mahkamah Agung RI, Senin (1/9).
Sekretaris berkomitmen bahwa proses assessment ini akan dilakukan berkelanjutan sebagai model penjaringan bagi jabatan eselon IV maupun eselon III Ditjen Badilag.
Sekretaris juga memandang sangat penting karena proses perekrutan pegawai model ini sejalan dengan Reformasi Birokrasi dalam bidang peningkatan kompetensi Sumber Daya Manusia di Ditjen Badan Peradilan Agama.
Yang perlu digarisbawahi menurutnya adalah peserta yang lulus assessment tidak secara otomatis menduduki jabatan. “ini merupakan proses awal dan ada aspek lain yang menjadi penilaian” katanya. (h2)