Dirjen Badilag: Kita Harus Bekerja Melebihi Orang Lain
Bogor | Badilag.net
“Masa depan badan peradilan ini terletak di tangan Saudara. Kalau ada KPA atau KPTA tidak bisa bergerak cepat, itu tugas kalian mengajak lari lebih cepat. Kalian yang masih muda mempunyai tugas untuk itu,” demikian pesan Dirjen Badilag Abdul Manaf saat membuka Bimbingan Teknis Administrasi Peradilan Agama Angkatan I di salah satu wisma milik Kemendikbud di Parung Bogor (09/06).
Lebih lanjut Dirjen menyampaikan salah satu program prioritas Mahkamah Agung RI adalah peningkatan pelayan publik dengan sistem terpadu. Kalaupun ada orang yang tidak puas atau protes tidak perlu ditanggapi secara emosional. Sebagai perbandingan, kita bisa datang ke lembaga lain, seperti bank.
“Apakah pelayanan kita sudah lebih baik dari bank? Jangan bedakan siapapun yang datang ke pengadilan, terlepas dia pakai sepatu atau sandal, wajib hukumnya kita perlakukan sama,” tegas Dirjen.
Dirjen juga membedakan kondisi orang yang datang ke KUA dan PA. Orang datang ke KUA jelas dalam kondisi senang, tetapi kalau datang ke PA mereka jelas orang susah atau punya masalah. Orang yang datang ke PA dibuat senyaman mungkin, bukan sebaliknya dibikin tambah susah.
“Pelayanan prima tidak mungkin dapat dilayani dengan baik kalau kita masih menggunakan sistem manual. Jawabannnya hanya dengan sistem teknologi informasi. Setelah Bimtek usai, saya akan titip surat kepada Ketua PTA agar Saudara menularkan hasil bimtek ini,” sambung Dirjen.
Pada saat sesi tanya jawab, Abdul Manaf juga berpesan kepada peserta agar menjalin komunkasi yang baik dengan dengan pimpinan. Kalau mau mengkritik, kritiklah dengan santun dan membangun.
Bimtek Administrasi Peradilan Angatan I ini diikuti oleh 35 peserta perwakilan dari 28 PTA/MS dan dilaksanakan pada tanggal 9 sampai dengan 12 Juni 2015.
Di akhir pengarahan Dirjen berpesan, “kita harus bekerja melebihi orang lain. Hendaknya kita bisa membedakan antara orang yang mengetahui dengan orang yang berilmu pengetahuan,” pungkasnya.
(Tohir | Timnas SIADPA)