logo web

Dipublikasikan oleh Hermansyah pada on . Dilihat: 9686

Pak Sayed Usman (berkaca mata hitam) ketika mengadakan pembinaan di wilayah Aceh, bulan lalu.

Kabar itu diterima Badilag.net dari mantan Dirjen Badilag Wahyu Widiana, Senin pagi. “Rencana dimakamkan hari ini juga,” tuturnya.

Pak Sayed—demikian sapaan akrabnya—wafat pada usia 56 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri dan dua orang anak.

Pak Sayed mulai dirawat di RS Cipto Mangunkusumo pada Jumat, pekan lalu, karena komplkasi lever dan gula. Sebelumnya, Pak Sayed pernah mengalami penurunan fungsi ginjal, sehingga harus menjalani operasi cangkok.

“Operasi tersebut berhasil, namun beliau terlalu ingin cepat bekerja, padahal seharusnya recovery dulu enam bulan,” kata Irwansyah, Kepala Seksi Bimbingan I Ditjen Badilag, yang sering mendampingi Pak Sayed semasa menjadi Direktur, terutama berkaitan dengan SIADPA.

Karir cemerlang

Karir Pak Sayed terbilang cemerlang. Pak Sayed memulai karirnya sebagai abdi negara di PA Jakarta Barat pada 1 Maret 1983. Posisi awalnya adalah CPNS. Pada 1 September 1984, di PA Jakarta Timur, ia secara resmi menjadi PNS. Setahun kemudian, pada 1 Oktober 1985, Pak Sayed pindah lagi ke PA Jakarta Barat. Di situ ia memulai karirnya sebagai panitera pengganti.

Tokoh yang lahir di Sigli, Aceh, pada 3 Juli 1956 itu mulai menjadi hakim pada 3 Mei 1988. Tempat tugasnya kala itu adalah PA Jakarta Utara. Delapan tahun kemudian, tepatnya pada 15 Oktober 1996, Pak Sayed diangkat menjadi Wakil Ketua PA Jakarta Timur. Lima tahun kemudian, pada 16 Agustus 2001, ia dipromosikan menjadi Ketua PA Jakarta Timur. Pada 16 Maret 2003, Pak Sayed lantas dimutasi menjadi Ketua PA Jakarta Selatan.

Tidak lama memimpin PA Jakarta Selatan, pada 30 November 2004 Pak Sayed diangkat menjadi hakim tinggi. Sejak itu ia tercatat sebagai hakim tinggi PTA Jakarta, sekaligus pernah mengabdi sebagai hakim tinggi pada Balitbang Diklat Kumdil MA.

Karir Pak Sayed terus menanjak. Pada 25 Mei 2010 ia dilantik menjadi Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag. Pak Sayed menggantikan Drs. H. Hidayatullah MS, MH yang pada saat yang bersamaan dilantik menjadi Direktur Pranata dan Tatalaksana Perkara Perdata Agama Ditjen Badilag.

Pak Sayed di Mata Dirjen

Bagi mantan Dirjen Badilag Wahyu Widiana, Pak Sayed adalah sosok yang baik dan pekerja keras. Kesan itu ia dapatkan selama beberapa tahun menjadi atasan Pak Sayed.

“Beliau adalah sosok pekerja keras, sampai-sampai sakit pun kadang tidak dirasakan,” kenang Pak Wahyu.

Pak Sayed Usman (paling kiri) bersama Dirjen Badilag dan para pejabat eselon II.

Dosen UIN Jakarta itu menghimbau agar keluarga besar peradilan agama, khususnya Ditjen Badilag, memberikan apresiasi yang tinggi terhadap apa yang telah dilakukan Pak Sayed semasa hidupnya.

“Mari kita mengenang jasa-jasa beliau, kebaikan-kebaikan beliau, untuk kita teladani dan kita ambil hikmahnya,” tuturnya.

Pak Wahyu pun mendoakan almarhum, “Semoga beliau mendapat tempat terbaik di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan senantiasa diberi ketabahan. Amin.”

(hermansyah)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice