Dirbinadmin Badilag: Timnas TI Harus Membumi, Bukan Melangit
Badung l Badilag.net
Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Ditjen Badilag Dr. H. Hasbi Hasan, M.H. menginginkan Tim Nasional Teknologi Informasi Bidang Administrasi Peradilan Agama agar bukan saja menjadi sebuah organisasi modern yang memiliki program kerja jelas, namun juga terukur dan realistis.
“Timnas ini harus membumi. Tidak boleh melangit,” ujarnya, saat memberi pengarahan sebelum membuka Seminar dan Sosialisasi Standar Pelaporan Perkara Peradilan Agama, di Badung, Selasa (6/10/2015) malam. Kegiatan yang berlangsung selama tiga hari itu diikuti para panitera/sekretaris pengadilan tingkat banding dari lingkungan peradilan agama.
Hasbi Hasan mengungkapkan, tim yang mulai dibentuk pada 29 September 2015 sebagai pengganti Timnas SIADPA itu memiliki program kerja yang tidak muluk-muluk, tapi mudah dilaksanakan.
Dengan mempertimbangkan skala prioritas, program kerja tersebut dibagi menjadi tiga tahap: jangka pendek, menengah dan panjang.
Pada jangka pendek (September 2015 hingga Januari 2016), tim ini melakukan uji coba SIADPA Redesain lalu menyempurnakannya. Tim ini juga menyiapkan draft Surat Edaran Dirjen Badilag tentang Implementasi SIADPA Redesain dan menyiapkan tutorial aplikasi tersebut. Selain itu, tim ini mengimplementasikan SIADPA Redesain.
Juga pada jangka pendek, tim ini akan membuat aplikasi mediasi dan aplikasi aplikasi cerai yang baru.
Pada jangka menengah (Februari hingga Juni 2016), tim ini akan melakukan berbagai penyempurnaan, menyediakan menu upaya hukum pada SIADPA Redesain, mendistribusikan SIADPA Redesain secara nasional, menyinkronkan SIADPA Redesain dengan aplikasi infoperkara, mengintegrasikan aplikasi mediasi ke dalam SIADPA Redesain dan melengkapi blanko-blanko yang standar ke SIADPA Redesain.
Sedangkan pada jangka panjang (Juli 2016 hingga Juni 2018), tim ini akan mengintegrasikan aplikasi-aplikasi turunan SIADPA Redesain.
Hasbi Hasan mengatakan, untuk menjadi anggota tim ini, seseorang mesti terlebih dahulu berkontribusi positif di satkernya sesuai bidang yang digelutinya, sebelum diberi peran yang lebih besar di tingkat nasional.
“Anggota Timnas harus membangun sistem di tempat dia berada. Jadi, harus dimulai dari satkernya masing-masing.Kalau Ketua atau Pansek PA tidak mendukung, akan jadi catatan kami,” ujarnya.
[hermansyah]