Badilag Susun Naskah Standar Redesign SIADPA
Bogor | Badilag.net
Sesuai rencana, Badilag telah memulai tahapan-tahapan dalam rangka rancang ulang (redesign SIADPA). Selama 3 hari Badilag menggelar Kegiatan Konsultasi, Inventarisasi dan Penyusunan Naskah Standar Redesign SIADPA di kawasan Kota Bogor, 12-14 Mei 2014.
Direktur pembinaaan administrasi peradilan agama (Ditbinadmin) Dr. H. Hasbi Hasan, S.H., M.H., menegaskan bahwa redesign SIADPA merupakan salah satu program unggulan Ditjen Badilag pada tahun 2014 ini. Output yang diharapkan dari kegiatan ini adalah tersusunnya naskah standar redesign SIADPA.
Sebelumnya, pertemuan dan diskusi non formal membahas redesign SIADPA telah dilakukan di tingkat internal Badilag guna mematangkan rencana redesign SIADPA. Kegiatan ini melibatkan Timnas SIADPA Plus, hakim tinggi, dan konsultan.
“Perlu kerja keras untuk mewujudkan redesign SIADPA, apalagi kita berpacu dengan waktu. Harapan kita SIADPA hasil redesign ini bisa dilaunching pada September 2014,” ungkap Hasbi.
Dirjen Badilag Dr. Purwosusilo dalam sambutannya menggarisbawahi keinginan untuk meredesign SIADPA yang sudah lama direncanakan.
Bukan tanpa alasan, meskipun Badilag telah beberapa kali melakukan tambal sulam terhadap SIADPA namun belum bisa menjawab kebutuhan.
“Kita sudah punya SIADPA, portal info perkara, dan aplikasi turunannya. Namun ketika kita butuh data tingkat keberhasilan mediasi, aplikasi tidak punya data,” ungkap Purwosusilo mencontohkan kekurangan aplikasi SIADPA.
Secara teknologi SIADPA Plus yang ada saat ini sudah out of date dan dianggap rumit untuk dioperasikan. Redesign SIADPA diharapkan menghasilkan aplikasi yang lebih mudah, modern, bagus dan lengkap.
Dirjen Badilag memberikan catatan-catatan berkaitan dengan redesign SIADPA yang salah satunya mengintegrasikan SIADPA dan SIMPEG. Salah satu manfaat integrasi adalah tersedianya data kinerja tenaga teknis fungsional dalam aplikasi SIMPEG.
Ada 3 komponen yang digunakan dalam promosi dan mutasi, yaitu: kompetensi, integritas dan kinerja. Komponen kinerja yang merupakan tolok ukur prestasi idealnya dihasilkan dari sistem yang terukur seperti aplikasi SIADPA yang diintegrasikan dengan SIMPEG.
Dirjen Badilag berharap ke depan SIADPA bisa dikoneksikan dengan Direktori Putusan Mahkamah Agung. Di samping untuk memudahkan komunikasi data, koneksi ini juga dapat dijadikan media monitoring uploading putusan di Direktori Putusan Mahkamah Agung.
Purwosusilo menambahkan bahwa idealnya SIADPA juga bisa dikoneksikan dengan data di tingkat banding, kasasi dan PK. Sehingga perlu dipikirkan aplikasi atau portal yang menyediakan data kasasi dan PK.
[Timnas SIADPA Plus]
.