logo web

Dipublikasikan oleh Iwan Kartiwan pada on . Dilihat: 11685

BEKERJA OPTIMAL, BEKERJA MAKSIMAL *)

Oleh: Abdul Manaf

Ada banyak pesan berharga dari sosok Imam Besar Muhammad Bin Idris Al Syafi’i (Wafat Tahun 150 H) atau lebih dikenal dengan sebutan Imam Syafi’i. Diantara pesan Imam syafi’i terkait dengan manajemen kerja adalah tertuang dalam bait syairnya yang terkenal.

WALAM ARO FI ‘UYUBIN NASI ‘AYBA. KANAQSHIL QADIRINA ‘ALAT TAMAMI. Artinya: “Saya tidak memandang kekurangan manusia sebagai aib. Aib itu adalah orang yang mampu berbuat optimal, tetapi dia tidak melakukannya”.

Di dalam pekerjaan, berbuat optimal artinya tidak menunda-nunda pekerjaan. Bisa juga, berarti mengerjakan sesuatu dengan sempurna dan sungguh-sungguh. Ahli manajemen mengatakan, bahwa suatu pekerjaan yang direncanakan dengan matang, berarti separuh pekerjaan itu dianggap sudah selesai. Orang yang bekerja dengan apa adanya, tanpa adanya perencanaan yang matang, terus menunda-nunda pekerjaan tanpa alasan yang benar, itulah yang dimaksud dengan “super aib” oleh Imam Syafi’i.

Ada banyak alasan orang tidak bekerja secara optimal. Kekurangan tenaga SDM dalam suatu organisasi kerja. Jumlah hakimnya kurang, sementara perkaranya banyak. Tidak ada panitera pengganti murni, yang ada rangkap jabatan. Kekurangan fasilitas sarana dan prasarana kerja. Komputernya sudah jadul, kurang mendukung pekerjaan, (…sekalipun buat fesbukan seringnya lancar-lancar saja, itu katanya kabar burung….).

Menyikapi keadaan serba berkekurangan, bukan dengan mengeluh apalagi berputus asa. Betapa banyak lahir pengusaha sukses dan profesional, justru dari kalangan sederhana dan serba berkekurangan. Betapa banyak keluarga miskin dan berkekurangan, tapi mampu melahirkan orang-orang besar dan profesional dalam pekerjaannya. Bahkan, tidak kurang orang memiliki kekurangan dan keterbatasan fisik, mampu melampaui orang kebanyakan dalam pencapaian ilmu dan keterampilan. Cari saja di internet, contoh semuanya itu tersaji dalam bentuk berita maupun video.

Sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Al Bayhaqi, Rasulullah SAW bersabda: INNALLAHA YUHIBBU IDZA ‘AMILA AHADUKUM ‘AMALA AN YUTQINAHU. Artinya: “Sungguh Allah SWT suka jika seseorang melakukan satu perbuatan, agar berbuat optimal dalam pekerjaannya”. Kekurangan tenaga dan fasilitas, tidak boleh menjadi alasan kita untuk malas bekerja. Di lingkungan peradilan agama, bekerja adalah sekaligus berjuang. Para sesepuh dan pendahulu di peradilan agama sudah mewariskan semangat itu. Berjuang menambah ilmu dan meningkatkan kapabilitas sebagai hakim maupun pegawai. Berjuang memberikan rasa keadilan kepada masyarakat yang membutuhkan, dalam keadaan mudah maupun susah.

Menyelesaikan beban kerja, didukung jumlah tenaga yang memadai adalah hal biasa. Tetapi, dengan keterbatasan tenaga SDM, kemudian sanggup bekerja secara optimal itu luar biasa. Itulah spirit kerja yang dibutuhkan saat ini.

Menyelesaikan pekerjaan tepat waktu, dengan didukung sarana yang memamadai adalah hal biasa. Tetapi, dengan fasilitas serba terbatas, kemudian bisa bekerja secara maksimal itu luar biasa. Itulah spirit kerja yang dibutuhkan oleh para juara (the winner).

Kalau bisa diselesaikan sekarang, kenapa harus nanti. Kalau bisa dikerjakan hari ini, kenapa harus menunggu besok. Cerita lama zaman jahiliyah, ada pekerjaan kantor kemudian dikerjakan dalam kegiatan dinas di luar kantor, namun ujung-ujungnya diselesaikan di kantor juga. Itu kebiasaan zaman jahiliyah yang harus ditinggalkan. Pekerjaan yang bisa diselesaikan di kantor, harus diselesaikan di kantor. Pekerjaan yang dikerjakan di luar kantor, harus diselesaikan disana, jangan dibawa ke kantor lagi sebelum selesai. Bekerja Optimal dan bekerja maksimal, itulah spirit hijrah di tahun 1437 H.

Jakarta, 29 Dzulhijjah 1436 H bertepatan tanggal 13 Oktober 2015.

*) tulisan untuk dimuat di rubrik “Pojok Dirjen” Majalah Peradilan Agama Edisi 7 | Oktober 2015

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice