Rindunya Hati Akan Kedatangan Bulan Ramadhan
Oleh
Al Fitri, S.Ag., S.H., M.H.I.
(Wakil Ketua Pengadilan Agama Ruteng)
Diantaraperkataanulamaterdahuluyang menunjukkankerinduan akan datangnya bulanRamadhanadalah apa yang diungkapkan oleh Yahya binAbiKatsirra.Beliau mengatakanbahwa salahsatudo’ayang dipanjatkanparasalafadalahdo’aberikut:
ا اللهم سلمني إلى رمضان وسلم لي رمضان وتسلمه مني متقبل
“YaAllah,pertemukandirikudenganbulanRamadhan,selamatkan Ramadhan untukku, dan terimalah seluruh amalku di bulan Ramadhan.”
Terdapat hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang berisikanredaksido’aberikut,
اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ
“Ya Allah, berkahi kami di bulan Rajab dan Sya’ban serta sampaikankamikebulan Ramadan.”
Rindu Ramadhan memuat isyarat bahwa kita mencintai Ramadhan dan berharap segera bisa berjumpa dengan Ramadhan. Jika kemudian kita bisa bercengkerama dengan Ramadhan sesuai syariat Islam, maka mendambakan pintu Ar-Rayyan di Syurga kelak membuka untuk kita bukanlah sebuah sekedar mimpi.
Penyejuk di tengah gersangnya kehidupan, sebelas bulan lamanya kita merasa larut oleh hiruk pikuk rutinitas duniawi. Tak jarang kita pergi pagi pulang sore hanya untuk mengais rezeki. Ibadah terkadang dilakukan hanya yang wajib saja bahkan terkadang sekedar melepas kewajiban saja. Tak pelak, raga pun jadi lesu dan letih. Begitu juga spiritual, kering kerontang. Jika ini tidak segera diobati, bisa jadi lambat laun akan rusak bahkan akan mati. Bulan Ramadhan datang bagai terapi, kehadirannya penghapus dahaga sekaligus penyejuk. Orang yang sakit akan terobati. Sesuai kata Nabi, barang siapa yang puasa, maka akan sehat,
صُومُوا تَصِحُّوا
“Berpuasalah agar kalian sehat.”
Berbeda dengan bulan-bulan lainnya, Allah swt, memanjakan hamba-Nya sebab di bulan itu pahala dilipatgandakan. Karena itu, satu biji kurma kita sedekahkan, akan bernilai pahala yang sangat besar. Bahkan bisa jadi wasilan atau jalan masuk syurga. Belum lagi misalnya dengan pahala amal saleh lainnya, seperti sedekah, shalat, tilawah al-Quran, qiyamul lail (shalat malam), dan ibadah lainnya. Maka, barangsiapa yang mengerjakannya, niscaya panen pahala. Siapapun dijamin bakal terpikat oleh Ramadhan. Oleh karena itu, bergembiralah dengan datangnya Ramadhan.
Nabi Muhammad saw pun mengibaratkan Ramadhan laksana sajian atau jamuan ilahi. Dan, umat Islam adalah tamu istimewa yang akan menyantap sajian itu. Ketika itu, nafas orang berpuasa ibarat tasbih, tidurnya laksana ibadah, doa-doa yang dipanjatkan akan terkabul. Betapa agungnya bulan Ramadhan disaguhkan bagi kita umat Islam.
Andai seluruh bulan adalah Ramadhan, betapa banyaknya pahala yang dapat. Karena itu, tak heran jika Nabi Muhammad saw bersabda:
لو يعلمُ العبادُ ما رمضانُ لتمنَّت أمَّتي أن تكونَ السَّنةُ كلُّها رمضانَ إنَّ الجنَّةَ لتُزيَّنَ لرمضانَ من رأسِ الحوْلِ إلى الحوْلِ
“Seandainya umatku mengetahui apa yang terdapat dalam bulan Ramadhan, maka sungguh mereka akan berharap satu tahun itu Ramadhan penuh. Sesungguhnya surga berhias menyambut Ramadhan setiap tahunnya”
Oleh sebab itu, tidak ada alasan bagi umat Islam untuk tidak bergembira dengan datangnya bulan suci. Pasalnya, di bulan ini, pintu syurga dibuka, pintu neraka ditutup, setan dibelenggu, dan disediakannya malam lailatul qadr. Tidak dipungkiri lagi, bulan Ramadhan memiliki banyak keutamaan. Karena itu, momen itu sangatlah berharga. Terlebih, Allah swt masih memberi kesempatan umur untuk bersua lagi dengannya. Sebab, ada banyak orang lain, yang dulu berjumpa, tapi kini telah pergi. Karena itu, mari kita siapkan diri kita, baik hati dan fisik untuk menyongsong datangnya tamu Allah itu.
Mulai sejak dari sekarang, memperbanyak amal saleh dan menjauhi larangannya. Jangan sampai, bulan itu telah hadir, tetapi diri kita masih penuh dilumuri noda dan dosa. Akan lebih eloknya, jika Ramadhan datang, kita sambut dengan penuh suka cita dan bersih dari segala noda dan dosa. Sehingga kita bisa menjalankan ibadah puasa dengan penuh khusuk dan khidmat
Allah swt memuliakankitadi bulanRamadhandengan membelenggu syetan, dengan membukapintu-pintusyurga,menutuppintu-pintuneraka, dan melipatgandakan pahala. Allahpun menyampaikan bahwa puasa dapat memberikan syafa’atkepadaorangyang berpuasa, melindunginyadari neraka,dan dapat memasukkannyake dalam syurgamelaluipintuar-Rayyan.
Hari-hari dalam Ramadhan seluruhnya dipenuhirahmat,ampunan,danpembebasan. Salahsatu riwayah dikatakan sebagai berikut,
أَوَّلُ شَهْرِ رَمَضَانَ رَحْمَةٌ وَأَوْسَطُهُ مَغْفِرَةٌ وَآخِرُهُ عِتْقٌ مِنَ النَّارِ
“Awal bulan Ramadhan adalah rahmat, pertengahannyaadalah ampunan,dan akhirnyaadalahpembebasandari neraka.”
Setiap haripada bulanRamadhanpintu-pintu rahmat akandibukadan disetiapmalamAllah swtakanmembebaskanorang-orang dari neraka. Maka,di sepanjang bulan Ramadhan akan dipenuhirahmat,ampunan,dan pembebasandari apineraka,tidak terbataspadabeberapafase.
Ramadhan itu bak seorang kekasih. Lihatlah, kehadiran Ramadhan selalu ditunggu-tunggu dan kebersamaan dengannya diharapkan berlangsung lama. Maka tidak mengherankan jika pada saatnya harus berpisah dengan Ramadhan, para sahabat Nabi yang bersedih. Rindu bertemu Ramadhan akan segera tertunaikan. Kita sambut dengan bergembira. Ramadhan dirindukan, Ramadhan yang dinantikan, semoga kita termasuk orang-orang yang diberikan ampunan serta limpahan rahmat Allah swt. Suasana bulan Ramadan memiliki ciri khas yang tidak bisa didapatkan pada bulan-bulan lainnya.
Bahkan bukan hanya beribadah saja. Tidur di bulan puasa saja terasa begitu nikmat. Istirahat selepas shalat dzuhur benar-benar terasa nikmat meskipun hanya tidur sekelebat memanfaatkan jam istirahat yang biasanya digunakan untuk mencari makan siang. Kita semua juga bisa berkumpul dan dipersatukan oleh malam Ramadhan dengan taraweh dan tadarus tanpa mengindahkan cebong dan kampret di bulan Ramadhan. Kita semua bisa menyambung kembali tali silaturahim dan saling bermaaf-maafan melupakan sejenak segala permasalahan yang telah terjadi dan kita buka lembaran baru.
Bulan Ramadhan merupakan salah satu nikmat sangat agung yang diberikan kepada umat Islam untuk mendapat ampunan dan rahmat Allah swt. Di bulan Ramadhan seseorang membutuhkan bekal intelektual dan pengetahuan yang cukup untuk bisa menjadi orang yang bershaum sesungguhnya agar bukan sekadar menahan lapar dan haus.
“Ramadhan Mubarak, Selamat Datang Bulan Suci Ramadhan yang Penuh Barokah.. Ahlan Wa Sahlan Wa Marhaban yaa Ramadhan.. Saatnya memperbaiki diri dan hati serta membuka lembaran baru yang putih bersih lagi bersinar.. Ramadhan Bulan Kemenangan.
“Ya Allah, pertemukan kami dengan Ramadhan. Bantulah kami Ya Allah untuk menunaikan ibadah puasa dengan sebaik-baiknya dan melakukan Qiyamullail pada malamnya. Ya Allah, terimalah segala amalan kami ini.