PAHAMILAH DENGAN QOLBUMU!
(MUKJIZAT ILMIAH AL-QURAN)
Oleh : H. Muhammad Muhibbuddin (H.M.M)
(Hakim Pada Pengadilan Agama Karangasem Bali)
Setiap Nabi mempunyai mu'jizatnya sendiri-sendiri. Mu'jizat berasal dari akar kata 'ain, jim, za', artinya melemahkan. Mu'jizat adalah sesuatu yang diberikan Allah kepada Nabi untuk melemahkan para penentangnya. Misalnya, Nabi Ibrahim AS tidak terbakar oleh kobaran api, Nabi Musa AS membelah laut dengan tongkatnya, Nabi 'Isa AS dapat menghidupkan orang mati. Kesemuanya tentu dengan izin Allah yang memberikan mu'jizat kepada Nabi-Nabi-Nya tersebut. Adapun Nabi Muhammad SAW mendapatkan mu'jizat dari Allah yang dapat disaksikan hingga sekarang, yaitu Al-Quran, Al-Qur'an adalah mu'jizat yang kekal, mu'jizat yang bisa diterima akal sepanjang masa, Al-Qur'an adalah mu'jizat terbesar yang diberikan kepada Nabi Muhammad SAW .
Sekarang marilah kita perhatikansebagian dari mu'jizat Al-Qur'an yang dapat kita pahami dan kita saksikan saat ini. Al-Qur'an Surat Al-Muddatstsir ayat 30 menyebutkan yang terjemahannya "padanya 19". Kata ganti ha dalam ayat tersebut ada yang mengartikan "sebagian dari isi Al-Quran", artinya sebagian isi Al-Qur'an itu padanya ada 19. Coba kita lacak sebagian dari Al-Qur'an yang padanya ada 19.
1. Pertama : Kalimah Basmalah, yaitu bismillahirrahmanirrahim (yang termasuk salah satu ayat dalam surat Al-Fatihah), terdiri atas huruf-huruf: ba, sin, mim, alif, lam, lam, ha, alif, lam, ra, ha, mim, nun, alif lam, ra, ha, ya, mim. Jadi jumlah huruf dalam kalimah Basmalah sebanyak 19.
2. Kedua : Ayat-ayat yang pertama-tama diturunkan pada malam Nuzulul Quran, yaitu S. Al 'Alaq, ayat 1 s/d 5, terdiri atas sejumlah 19 kata.
3. Ketiga : Jumlah ayat dalam S. Al 'Alaq sebanyak 19.
4. Keempat : Kedudukan S. Al' Alaq; dalam Al Qur'an S. Al 'Alaq menempati urutan ke-19 dari belakang dari susunan surah-surah dalam Al-Qur'an.
5. Kelima: Walyatalattaf, yaitu kata ditengah-tengah Al-Quran, terdapat pada S. Al-Kahfi ayat 19. Dan masih banyak lagi yang terkait dengan angka 19.
Keterkaitan matematis Al-Qur'an tersebut mustahil muncul dari Nabi Muhammad SAW yang ummi, sistem keterkaitan matematis tersebut jelas merupakan wahyu yang diturunkan oleh Dzat Yang Maha Mengetahui dan Teliti yaitu Allah SWT. Dari sistem keterkaitan matematis angka 19 tersebut dapatlah diungkap salah satu diantara sekian banyak kemu'jizatan Al-Qur'an, yang dapat disaksikan secara terbuka oleh orang banyak hingga saat ini tanpa diperlukan pengetahuan yang mendalam dan rumit cukup dengan mengenal tulisan Arab. Adapun kemu'jizatan Al-Qur'an yang lain baru dapat dilihat dengan persyaratan ilmu pengetahuan yang banyak dan tidak mudah, seperti harus faham bahasa Al-Qur'an, mengerti balaghah, memahami filsafat, dan lain-lain.
Sisi lain kemu'jizatan Al-Qur'an yang dapat kita saksikan hari ini adalah Al-Qur'an memuat ilmu yang tidak didapati di kalangan bangsa Arab maupun bangsa lain di muka bumi ini.
Dari segi mu'jizat ilmiah Al-Qur'an ini, tidak mungkin pada suatu waktu akan terjadi suatu ilmu pengetahuan akan mencapai titik hakikat kebenaran yang bertentangan dengan hakekat kebenaran yang tercantum dalam Al-Qur'an. Hal ini disebabkan karena Al-Qur'an adalah firman Allah, sedangkan keadaan apapun yang terjadi di alam semesta ini semuanya merupakan buah karya Allah, sudah dapat dipastikan bahwa firman Allah dan amal perbuatan Allah tidak mungkin akan bertentangan satu dengan lainnya. Bahkan yang satu akan membenarkan yang lainnya.
Dari segi ini dapat kita saksikan, betapa banyak hakikat kebenaran yang ditemukan oleh ilmu pengetahuan modern sesuai dan cocok dengan apa yang terkandung dalam Al-Qur'an. Penemuan ilmiah itu memperkokoh dan membenarkan Al-Qur'an. Jadi kalau ada pengetahuan yang bertentangan dengan Al-Qur'an berarti pengetahuan itu salah dan belum mencapai hakekat kebenaran.
Marilah kita perhatikan firman Allah dalam Al-Qur'an surat Fusshilat ayat 53 yang terjemahannya sebagai berikut:
" Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al-Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa Sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? "
Salah satu mukjizat ilmiah Al-Quran yang terungkap pada zaman modern ini adalah mukjizat qalb sebagai pusat rasa dan akal. Allah berfirman dalam Al-Qur'an surat Al-A'raf ayat 179 yang terjemahannya sebagai berikut:
" Dan Sesungguhnya kami jadikan untuk (isi neraka Jahannam) kebanyakan dari jin dan manusia, mereka mempunyai hati (qulub/jantung), tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah), mereka itu sebagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. mereka Itulah orang-orang yang lalai."
Pada ayat di atas disebutkan bahwa mereka mempunyai qulub/qalb (yang dalam bahasa Arab berarti jantung) tetapi qalb tersebut tidak dipergunakannya untuk memahami ayat-ayat Allah. Ayat ini menunjukkan bahwa yang memahami adalah qalb/jantung yang berada di dada bukan di kepala. Penelitian ilmiah menemukan bahwa jantung bukan hanya tempat bagi darah semata bahkan juga merupakan pusat akal dan berfikir manusia. Subhanallah. Para peneliti jantung menemukan bahwa di dalam jantung terdapat hormon-hormon akal dan berfikir dan sesungguhnya jantung adalah pusat akal dan berfikir, hormon-hormon inilah yang mengirimkan perintah-perintah akal ke seluruh tubuh, dalam kajian ilmu quantum healing (pengembangan dari fisika quantum) dikenal istilah otak jantung. Secara eksistensial kitapun merasakan bahwa jantung juga sebagai pusat rasa karena ketika kita senang, bahagia maka yang merasakan adalah jantung, bahkan ketika kita terkejut maka yang merespon adalah detak jantung di dada dan bukan otak di kepala.
Paparan di atas membuktikan kebenaran firman Allah bahwa jantung yang berada di dada adalah pusat rasa dan akal untuk memahami sesuatu. Subhanallah, Maha Suci Allah, Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.
Sebagai penutup tulisan ini marilah kita membaca, memahami dan mengamalkan isi Al-Qur'an agar kita selalu mendapatkan bimbingan Allah SWT. Semoga kita selalu mendapat hidayah dan taufiq Allah SWT, diberikan umur yang panjang dan rizki yang berkah untuk beribadah kepada Allah SWT. Amin. Ya Allah, Anta Ilahi, Ya Allah Anta Maqsudi wa Ridhaka Matlubi.Terimakasih telah membaca tulisan ini dan mohon maaf atas kekurangannya.
Amlapura Karangasem Bali,
Kamis 29 Rabiul Akhir 1436 H./19 Februari 2015 M.
H.M.M