MALU, IMAN DAN HARGA DIRI
Oleh : Zulkifli PTA PBR
Malu menurut kamus bahasa Indonesia adalah perasaan sangat tidak senang (hina, rendah, dsb), karena berbuat sesuatu yang kurang baik, jadi malu sebenarnya kesadaran seseorang akan nilai dan norma kebenaran, oleh sebab itu kata Rasulullah malu itu cabangnya Iman, tidak ada iman bagi orang yang tidak mempunyai malu ( Bukhari Muslim) iman sebagai dasar untuk memahami proses memperoleh kebebasan dari rasa malu, pokoknya perhatian dalam hal ini adalah kepercayaan kepada Allah, orang lain diri sendiri, kepercayaan diri sendiri merupakan suatu pemberian dari Allah. Swt.
Malu itu sendiri terambil dari kata “Hayaa” yang bermakna hidup, artinya hidup ini berhubungan dengan hidup matinya hati seseorang, semakin hidup hati seseorang maka semakin berkembang pula malu dan imannya, sementara para ulama berpendapat pada dasaranya malu bertujuan untuk menghindarkan diri dari keburukan mungkin inilah yang dimksud oleh Rarulullah saw dalam sabdanya “malu itu kebaikan seluruhnya” dalam riwayat lain nabi menyampaikan “ jika seseorang tidak memiliki malu maka berbuatlah sesukamu, selintas perkataan nabi ini seakan menegaskan hanya orang yang tidak memiliki rasa malu yang mau berbuat keburukan seenaknya tanpa bisa mengontrol diri.
Selengkapnya KLIK DISINI