MA’NA DAN HAKIKAT LAILATUL QADAR
Oleh Drs.H.M. Sanusi, MH (Wakil Ketua PA.Kota Banjar)
I. PENGERTIAN AL QODAR MENURUT BAHASA
فالقـدر من ناحية هو المنزلة الرفيعة والجـاه العـظيم يقـال فلان ذو تقـدير إذا كان رفيع المنزلة شـريف المـقام. ومن ناحية ثانية هو تقـدير الاحـكام وتـوزيع الاقســام عـلى اللأ نام.
Artinya:
1. Adalah kedudukan yang tinggi dan kehormatan yang agung. Seperti seorang disebut orang yang terhormat jika ia mempunyai kedudukan yang tinggi.
2. Kemampuan mengendalikan kebijakan / hukum, dan membagi (sesuai job) nya kepada semua orang.
Maka القدر ليلة di lihat dari sudut yang pertama adalah : adalah suatu malam yang indah, mulia, agung dan penuh dengan pujian. Atau suatu malam dimana Allah memberi kehormatan dan kedudukan yang mulia, baik yang bersifat duniawi maupun yang bersifat ukhrowi kepada hamba-Nya yang beribadah dengan ikhlas.
Dan القدر ليلة dilihat dari sudut yang kedua adalah : suatu malam dimana Allah SWT menghubungkan kekuasaan-Nya, baik yang berkaitan dengan prilaku maupun yang berkaitan dengan perjalanan kehidupan seserang, yang diturunkan dari lauhil mahfudz ke langit dunia sekaligus untuk penyusunan program perjalanan hidup masa satu tahun.
II. PENGERTIAN LAILATUL QODAR MENURUT ISTILAH DAN HAKIKATNYA
Ada beberapa sebutan bagi malam lailatul Qodar, yaitu diantaranya :
- Lailatul Barokah = malam penuh keberkahan
- Lailatul Rohmah = malam penuh rahmat
- Lailatus Salam = malam penuh kedamaian
Lailatul Qodar adalah suatu malam kemulyaan, keagungan dan keberkahan pada bulan Ramadlan dimana Allah Swt memberikan rahmat dan magfirah Nya untuk Nabi Saw dan umatnya yang diantar langsung oleh para Malaikat yang turun ke muka bumi. . ____________________________
Disamapaikan pada ceramah Ramadhan 1436 H. / 2015 M.
Lailatul qodar turun pertama kali pada malam ketika turunnya Al-quran (QS.Al-Iqro) lima belas abad yang lalu tepatnya pada bulan Ramadhan
Berdasarkan Firman Allah Swt pada:
1. Q. Surat Al Baqoroh 184 :
شـهرالرمضـان الذي أنزل فيه القـرأن هـدا للنـاس وبينـات من الهـدى والفـرقـان
Artinya : (Adalah) bulan ramadhan bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Alqur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda antara hak dan batil.
2. Q.Surat Al Qodar : 1 :
إنا أنزلنـاه في ليـلة القـدر
Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan [Al Qodar : 1).
3. Q. Surat Ad Duhon : 3-5 :
إنا أنزلنـاه في ليـلة المـباركة إنا كنا منذرين فيهايفرق كل أمر حكيم أمرا من
عـندنا
Sesungguhnya kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan Sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan.Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah, (yaitu) urusan yang besar dari sisi kami.
Malam yang diberkahi ialah malam Al Quran pertama kali diturunkan. di Indonesia umumnya dianggap jatuh pada tanggal 17 Ramadhan.
yang dimaksud dengan urusan-urusan di sini ialah segala perkara yang berhubungan dengan kehidupan manusia seperti: hidup, mati, rezki, untung baik, untung buruk dan sebagainya.
Kemuliaan lailatur qodar akan turun dan terjadi pada bulan ramadhan sepanjang masa (sampai hari kiamat nanti), berdasarkan teks dan informasi al-quran dan al sunah.
تـنزل المـلئكة والروح فيها
Artinya : “Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan” (al Qodar : 4).
Menggunakan kata kerja (fiil mudhore) yang menunjukan masa sekarang dan masa akan (zaman mustaqbal) present tense, itu mengandung makna kesinambungan atau terjadinya sesuatu pada masa kini dan masa yang akan datang.
Berdasarkan Hadis. sebagaimana yang diriwayatkan dari siti aisyah :
تحـروا ليـلة القـدر فى الوتـر من عشـر الأواخـر من رمــضان. رواه البخـاري
Artinya : pilihlah oleh kalian malam lailatur qodar pada bilangan ganjil dari 10 akhir bulan ramadhan. (HR. Bukhari).
Dan masih banyak lagi hadits dan riwayat yang menunjukkan adanya lailatul qodar pada setiap ramadhan terutama pada 10 akhir ramadhan.
Jadi lailatul qodar adalah : sebagaimana malam ketetapan Allah bagi perjalaan hidup manusia. Sebagaimana alquran turun pertama kali pada lailatur qodar untk mengatur dan menetapkan khitah dan strategi bagi Nabi-Nya Muhammad SAW guna mengajak manusia kepada agama yang benar yang pada ahirnya akan menetapkan perjalanan sejarah umat manusia ke depan.
Sehingga orang yang mendapatkan lailatur qodar akan menjadi muia dan terhormat karena mendapatkan bimbingan dari para malaikat dan menjadi titik tolak dari segala kemuliaan yang dapat diraih baik bersifat ukhrowi maupun dunawi (Hikmatu Tasyri’, hal 244-245).
III. ISYARAH NABI TENTANG LAILATUR QODAR
Nabi Muhammad SAW tidak menyebutkan secara langsung hari dan tanggal. Adanya malam lailatul qodar hanya secara isyarat, Nabi lebih khusyu’ ibadahnya pada 10 akhir bulan ramadhan.
عـن عائشـة ر.ء قالت كان رسـول الله ص.م إذا دخـل العـشـر الأخـرة من رمـضان شـد مـئزره وأحيـا ليلـه وأيـقـاظ اهـله
Dari ‘Aisyah RA berkata : adalah biasa Rosululloh SAW ketika masuk hari ke sepuluh akhir ramadhan lebih sungguh-sungg إh beribadah, menghidupkan malamnya dan membangunkan keluarganya. (HR. Bukhari-Muslim).
Dari berbagai riwayat Nabi mnyebutkan lailatur qodar diperkirakan pada: tanggal 21, tanggal 23, tanggal 25, tanggal 27 dan pada tanggal 29 Ramadhan.
Tapi yang lebih banyak disebut oleh Nabi yaitu tanggal 27 Ramadhan, inilah yang dipegang oleh Jumhur ‘Ulama (Subulus Salam, II, hal : 175-176, I’anatu Tholibin, II, hal : 257, Taf. Ibnu Kasir, IV, hal : 530-536, Fiqhul Islam Wa adilatuhu, II, hal : 573).
IV. SEBAB ADANYA LAILATUL QODAR
Adapaun sebab dan latar belakang adanya lailatul Qodar itu adalah sebagaimana yang diriwayatkan dari Ibnu ‘Abbas Ra.
روي عطا عن إبن عـباس ر.ء أنـه ذكـر لرسـول الله ص.م رجـل من بني إسـرئيل حمل السـلاح على عاتقـه في سبيل الله ألف شـهر فعجـب رسـول الله ص.م وتمـنى أن يكون لأمـته من الفضـائل فقـال : يارب جعـلت أمتي اقصر الأمم أعمـارا واقـلهم أعـمالا, فـأعـطاه الله تعـالى ليلـة القـدر خير من ألف شـهر ألتي حمل فيـها ألإســرائيلي ألســلاح في سـبيل الله لك ولأمتـك إلى يوم القيـامـة. رواه البخـارى والمســلم
Artinya: Atho meriwayatkan dari Ibnu Abbas RA bahwasanya di ceritakan kepada Nabi SAW ada seorang laki-laki Bani Israil yang membawa / memikul senjata selama 1000 bulan fi sabilillah, kemudian Rosul merasa takjub dan tertarik berkeingingan umatnya mendapatkan kelebihan seperti itu (orang bani israil) lalu Nabi SAW berdo’a : Ya Tuhanku engkau jadikan umatku pendek-pendek umurnya dan sedikit amalnya, maka Allah memberinya lailatur qodar (yang nilainya) lebih baik dari 1000 bulan untuk engkau (Muhammad) dan untuk umatku hingga hari kiamat nanti, sebagaimana orang Bani Israil dulu telah memikul senjata di jalan Allah 1000 bulan. (HR. Bukhori –Muslim).
Kemudian turunlah Surat Al qadr sebagaimana jawaban Allah terhadap do’a Nabi dan sebagai penjelasan tentang makna dan hakikat “lailatul qodar”.
إنا أنزلناه في ليلـة القـدر وما أدراك ما ليلـة القـدر ليلـة القدر خير من ألف شـهر تنـزل الملئكـة والروح فيهـا بإذن ربهم من كل أمر ســلام هي حتى مطلع الفـجر
Artinya : Sesungguhnya kami Telah menurunkannya (Al Quran) pada malam kemuliaan (1), Dan tahukah kamu apakah malam kemuliaan itu? (2), Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan (3), Pada malam itu turun malaikat-malaikat dan malaikat Jibril dengan izin Tuhannya untuk mengatur segala urusan (4), Malam itu (penuh) kesejahteraan sampai terbit fajar (5).
Malam kemuliaan dikenal dalam bahasa Indonesia dengan malam Lailatul Qadr yaitu suatu malam yang penuh kemuliaan, kebesaran, Karena pada malam itu permulaan Turunnya Al Quran (Hikmatut Tasyri’, hal : 241).
V. KEUTAMAAN MALAM LAILATUL QODAR :
Adapun keutamaan dan fadilah lailatul Qodar adalah Sbb :
1. Akan dihpuskan dosa orang yang mendapatkan malam lailatur qodar
من قـام ليلـة القـدر إيمـانا وإحتسـابا غـفـر له مـا تقـدم من ذنبــه
Artinya : barangsiapa mendirikan (menghidupkan) malam lailatul qodar dengan penuh keutamaan dan keikhlasan, maka akan diampuni dosanya yang telah lalu.
2. Pada malam lailatur qodar ini akan terbuka alam malaikat dan manusia tidak ada hijab penghalang antara langit dan bumi kemudian para malaikat menyaksikan orang-orang yang sedang ibadah (berdiri, duduk, ruku’, sujud, dzikir, yang membaca syahadat, tasbih, tahlil dan ibadah lainnya).
3. Begitu juga pada malam lailatur qodar akan terbuka hijab penghalang bumi, akan terlihat jin, syetan, iblis dan golongannya termasuk golongan jin yang tho’at dan yang durhaka.
4. Dan akan dibuka juga bagi seseorang (selain hijab yang tadi) karena keikhlasan, kemaslahatan dan derajatnya dan derajatnya dalam ketho’atan kepada Allah SWT (Hikmatu Tasyri’, hal : 242)
VI. SEBAB DIRAHASIAKANNYA LAILATUL QODAR
Adapun sebab dirahasiahkannya Lailatul Qodar adalah Sbb :
1. Agar manusia mengagungkan seluruh tahun, seluruh bulan suci ramadhan dan malam 10 akhir bulan ramadhan (tanpa memilah dan memilih satu dengan yang lainnya) sebagaimana Allah merahasiakan keridoannya bago irang yang tho’at kepada Allah agar mereka selalu tho’at / beribadah dlam setiap saat. Da sebagaimana Allah merahasiakan kebenciannya terhadap orang-orang maksiat (durhaka) agar mereka berhati-hati setiap saat, begitu juga Allah merahasiakan wali-wali-Nya di tengah kaum muslimin agar mereka memuliakan seluruh para wali Allah SWT.
2. Jika seorang hamba tidak yakin adanya malam lailatur qodar dan tidak bersungguh-sungguh untuk mendapatkannya, maka orang seperti itulah yang disebut oleh para malaikat sebagai perusak di muka bumi dan pencemar ligkungan.
3. Agar orang lebih sungguh-sungguh dalam mencarinya, sehingga mereka mendapatkan pahala seperti orang yang sungguh-sungguh dalam beribadah kepada Allah SWT.(Hikmatu Tasyri’, hal 242 dan Fiqhul Islam, II, hal 574).
VII. PENDAPAT DAN PENGALAMAN IMAM ALGOJALI TTG LAILATUL QODAR
Menurut Al Gojali lailatur qodar dapat diketahui dengan cara mengetahui hari pertama ramadhan, yaitu :
No. |
Hari Pertama |
Lailatu Qodar |
1. |
Ahad / Rabu |
Tanggal 29 Ramadhan |
2. |
Senin |
Tanggal 21 Ramadhan |
3. |
Selasa / Jumat |
Tanggal 27 Ramadhan |
4. |
Kamis |
Tanggal 25 Ramadhan |
5. |
Sabtu |
Tanggal 23 Ramadhan |
Ini sebagai ilmu dan mungkin berdasarkan pengalaman spritual pribadi Imam Al gojali.
Artinya kita boleh percaya dan mengamalkan pengalaman spiritual beliau, juga boleh tidak percaya, karena pengalaman spiritual/rohani seseorang bisa saja tidak sama dengan pengalaman dan pengtahuan kita (I’anatu Tholibin, II, hal. 257).
VIII. TANDA ADANYA LAILATUL QODAR
Adapun tanda-tanda adanya lailatul Qodar adalah sbagai berikut :
1. Cuaca cerah, tenang tentram dan tidak panas tidak dingin;
2. Matahari memancarkan sinarnya ke seluruh tempat tidak ada tempat yang gelap;
3. Air laut akan terasa tawar dan manis (tidak asin);
4. Anak kecil tidak banyak rewel, dan binatang-binatang pun tidak banyak menggonggong;
5. Seluruh makhluk akan terasa tenang.
(Hikmatu Tasyri’, hal 243, I’anatu Tholibin, II, hal : 256, Subulus Salam, II, hal : 175-176)
Sebagaimana diriwayatkan dari ‘Ubay bin Ka’ab, Nabi Saw Bersabda :
عن أبي بن كعب عن النبي ص.م وإمـارتـها أن تـصـبح الشــمس في صبيحـة يومهـا بيضـاء ولاشـعا لهـا. رواه المسـلم و أبوداود والترميذي
Artinya : dari Ubay Bin Ka’ab dari Nabi SAW bersabda : dan tanda-tanda lailatul qodar adalah tampak pagi harinya matahari putih cemerlang dan tidak memancarkan sinarnya .(HR. Muslim, Daud, Tirmidzi).
وإمـارتـها أنهـا صافية بلجة كان فيها قمـرا سـاطعــا سـاكنـة لا برد فيها ولاحر. رواه أحمــد
Artinya : dan tanda-tanda lailatul qodar adalah cuaca dalam kondisi bersih cemerlang seakan ada bulan purnama tenang tidak dingin dan tidak panas. (HR. Ahmad).
(Fiqhul Islam Wa adilatuhu, II, hal 574)
IX. I’TIKAF DAN BERDO’A PADA MALAM HARI KE SEPULUH AKHIR ROMADLON
Dianjurkan bahka di sunnahkan untuk lebih khusyu dan banyak itikaf di mesjid pada hari ke 10 akhir bulan ramadhan. Baik siang hari maupun malamnya sambil membaca Alqur’an dan banyak berdo’a.
أللهم إنك عفو كريم تحب العـفـو فاعـف عني 3 أللهم إني أسـئلك رضـاك والجنـة وأعـوذبك من سخـاطك والنــار
Bagi orang yang dikehendaki Allah mendapatkan lailatul qodar niscaya do’a dan kehidupannya baik dunia maupun akhirat akan diangkat derajatnya selama seumur hidup, lebih kurang selama 1000 bulan atau 83 tahun 4 bulan.
Mudah-mudahan kita semuanya termasuk orang yang dikehendaki Allah SWT. Untuk mendapatkan Lailatul Qodar, amin ya robbal’alamin.
BAHAN BACAAN :
1. Hikmatu Tasyri’ Wafalsafatuhu,
2. Subulus Salam Juz II,
3. I’anatu Tholibin, Juz II,
4. Tafsir Ibnu Kasir, Juz IV,
5. Tafsir al Munir Syeh Nawawi al Bantany.
Kota Banjar, 19 Ramadhan 1436 H./ 06 Juli 2015 M.