Merawat Integritas di Lingkungan Kerja
Oleh: M. Khusnul Khuluq, S.Sy., M.H.
Hakim Pengadilan Agama Sungai Penuh, Jambi
Email: Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Integritas adalah suatu konsep yang cukup kabur. Cakupanya luas. Sangat susah didefinisikan. Terlebih untuk mengamalkannya. Apa itu integritas? Bagaimana merawatnya dalam lingkungan kerja. Pertanyaan ini yang akan kita diskusikan dalam ulasan singkat ini.
Integritas adalah ide tentang kebenaran. Yang dikatakan, dan dipegang teguh. Terurai dalam sikap dan tindakan. Sehingga menjadi sebuah karakter. Karena itu, bagi saya, integritas lebih kepada karakter. Karakter tentang kebenaran dan kejujuran. Yang tercermin dalam semua pemikiran, sikap, dan juga perilaku. Yang melekat pada diri seseorang.
Integritas adalah bagaimana melakukan sesuatu dengan jujur dan benar. Dalam semua pekerjaan yang dilakukan. Bahkan ketika tidak ada seorangpun yang mengawasinya. Bahkan ketika tidak ada satu orangpun yang melihatnya.
Karena itu, integritas juga bergerak pada wilayah etik. Yakni relasi antara diri dengan lingkungan sekitarnya. Harus dipastikan. Bahwa dalam berinteraksi dengan lingkungan, terlebih lagi lingkungan kerja, harus selalu mengedepankan kejujuran dan kebenaran.
Ingat, integritas bukan melulu soal hak. Integritas bukan hanya bagaimana tidak megambil sesuatu yang bukan haknya. Namun lebih luas dari itu. Dalam konteks pekerjaan, integritas adalah bagaimana kita melakukan pekerjaan sesuai dengan prosedur yang telah ditetapkan. Tidak menyimpang dari prosedur. Bahkan ketika tidak ada seorangpun yang mengetahuinya.
Lalu, bagaimana merawat integritas di lingkungan kerja? Merawat integritas adalah soal komitmen. Komitmen untuk mengedepankan kejujuran dan kebenaran. Dalam setiap pekerjaan yang dilakukan dalam lingkungan kerja.
Komitmen itu harus dijaga. Terus menerus. Setiap harinya. Bahkan tiap detiknya. Dalam setiap pekerjaan. Harus dipastikan, bahwa dalam melakukan pekerjaan, selalu dilakukan dengan jujur dan benar. Inilah arti merawat integritas.
Di lingkunga kerja, intergitas adalah harga mati. Suatu hal yang tidak bisa ditawar-tawar. Ini yang harus dipegang erat. Jika ingin instansi yang ditempatinya maju dan berekembang.
Korupsi, kolusi, dan nepotisme, adalah barang yang mesti dikubur dalam-dalam. Dibuang jauh-jauh. Terutama para pimpinan. Juga para pejabat dalam sebuah instansi. Karena di situlah potensi korupsi, kolusi, dan nepotisme selalu mengintai.
Integritas bukan hanya harus dipegang teguh oleh para pimpinan dan para pejabat saja. Namun juga mereka yang dipimpin. Integritas adalah barang yang mesti dimiliki oleh semua elemen dalam sebuah instansi. Jika ingin sebuah instansi maju dan berkembang.
Tentang korupsi, kolusi, dan nepotisme ini, saya tidak ingin masuk ke definisi teknisnya. Segala tindakan yang merugikan. Itulah korupsi. Igat, korupsi bukan hanya soal keuangan. Namun, lebih luas dari itu. Yakni semua hal yang bersinggungan dengan kita.
Sementara itu, kolusi adalah kesepakatan gelap untuk hal-hal yang tidak baik. Suatu kesepakatan untuk hal yang berlawanan dengan kejujuran dan kebenaran. Sedangkan nepotisme adalah segala tindakan yang menyertakan unsur kedekatan, bukan kualifikasi.
Baik korupsi, kolusi, dan nepotisme, ketiganya adalah hal yang buruk. Suatu hal yang mesti dikubur dalam-dalam. Ketiganya adalah barang yang mesti dijauhi jauh-jauh. Oleh semua unsur dalam sebuah instansi.
Telah saya sebutkan di atas. Bahwa merawat integritas adalah upaya yang harus dilakukan terus-menerus. Tiap detiknya. Dalam semua tindakan. Terlebih lagi dalam lingkungan kerja. Dan ini, perlu komitmen dari semua unsur.
Sederhananya, merawat integritas dilakukan dengan komitmen yang kuat. Untuk tidak bersentuhan dengan hal-hal yang mengarah pada korupsi, kolusi, dan nepotisme. Begitu ilustrasinya.
Semoga ulasan singkat ini bermanfaat. Semoga pesan ringan ini dapat mengingatkan kita. Untuk terus merawat integritas. Akhir kata, mari kita kedepankan integritas dalam lingkungan kerja. []