logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on . Dilihat: 2075

Kenangan Terakhir Bersama Pak Direktur

Oleh: Drs. H. Soufyan M Saleh, SH

 

(Ketua PTA Medan)

Setelah ditunjuk sebagai proyek perconyohan dalam penerapan SIADPA Plus  untuk wilayah Pengadilan Agama se-Sumatera Utara, Pengadilan Agama Stabat kelas IB segera berbenah. Segala potensi yang dimiliki diberdayakan secara optimal. Tidak boleh ada lagi yang tidak peduli IT baik Hakim maupun jajaran Kepaniteraan.

Segala perangkat yang diperlukan  segera dilengkapi dengan berbagai  upaya. Kerja keras  Ketua PA Stabat Drs. H. Syaifuddin, SH, M.Hum bersama teman-teman tidak sia-sia. Man jadda wajada, siapa yang bersungguh-sungguh pasti berhasil. Dalam lomba SIADPA Plus  menyongsong 130 tahun Peradilan Agama di Indonesia, PA Stabat terpilih dalam jajaran 10 besar PA terbaik implementasi SIADPA Plus  tingkat nasional.

Prestasi yang dicapai oleh Pengadilan Agama Stabat di bumi Langkat menarik perhatian Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Badilag, Drs. H. Sayed Usman, SH. MH untuk datang melihat sendiri secara langsung kemajuan penerapan SIADPA Plus  pasca peringatan 130 tahun Pengadilan Agama di Indonesia. Pak Sayed Usman berkunjung ke PA Stabat pada hari jumat tanggal 21 Desember 2012 didampingi oleh seorang  staf dari Direktorat Admin dan putra pak Sayed sendiri.

Dua minggu sebelum kunjungan ke PA Stabat Pak Sayed telah menginformasikan kepada saya melalui telepon bahwa Ia dalam waktu dekat akan berkunjung ke Aceh dan Sumatera Utara untuk pemantauan dan evaluasi inplementasi SIADPA Plus  di beberapa Pengadilan Agama.

Ketika itu tanpa sengaja saya menanyakan, bagaimana perkembangan kesehatan pasca operasi ginjalnya beberapa bulan yang lalu. “Alhamdulillah sudah semakin baik dan nanti dalam kunjungan ke Aceh dan Medan, saya akan ditemani anak saya,” jawab beliau.

Sesuai rencana Pak Sayed berangkat dari Jakarta langsung ke Aceh. Di Aceh menurut informasi Pak Sayed berkunjung ke Mahkamah Syariyah Sabang dan Banda Aceh. Dalam kunjungan ke Sabang Pak Sayed tidak bermalam di Sabang.

Berangkat dari Banda Aceh sekitar jam 09.00 pagi dengan kapal cepat tiba di Sabang jam 10.00 WIB. Setelah melaksanakan tugas evaluasi SIADPA Plus  di MS Sabang beliau langsung balik ke Banda Aceh dan meneruskan perjalanan pulang kampong ke Sigli untuk mengunjungi Ibundanya.

Setelah beristirahat semalam di Banda Aceh Pak Sayed bersama rombongan  melanjutkan perjalanan tugasnya ke Medan. Hari Jumat tanggal 21 Desember 2012, udara di  kota Medan cukup cerah tidak berawan sedikitpun. Ketua Pengadilan Agama Stabat menjemput pak Sayed di hotel dan segera menuju ke Stabat.

Alhamdulilah Pak Sayed sudah sehat hati saya berkata dan saya pun segera bergegas menuju ke Pengadilan Agama Stabat. Setelah sarapan bubur ayam di sebuah café didekat gerbang kota saya menuju PA Stabat dan kebetulan rombongan Pak Sayed sudah duluan tiba bahkan sudah mulai bekerja.

Mencoba beberapa perangkat sambil berdiskusi kecil dengan hakim dan pejabat kepaniteraan yang sedang sibuk dengan Lap top di meja masing-masing.

Dalam ekspose yang dilaksanakan setelah shalat jumat, antara lain pak Sayed menyampaikan rasa bangga atas prestasi yang telah dicapai PA Stabat dalam inplementasi SIADPA Plus sehingga  bisa meraih rangking 8 secara nasional.

Penilaian yang dilakukan tim penilai cukup ketat dan sangat objektif. Meski PA Stabat berada di rangking 8, namun nailainya hanya beda beda sedikit dengan rangking di atasnya dengan suara yang masih pelan tidak seperti ketika ia masih sehat bugar sebelum penyakit ginjal menimpanya.

Kami yang mendengar ketika itu merasa sangat bahagia, padahal ketika Tim penilai berkunjung ke PA Stabat aktifitas kantor PA Stabat masih menempati rumah dinas sebagai Kantor sementara yang sempit.Seandainya ruang kerja pada waktu itu sudah ber[pindah ke Kantor baru mungkin PA Stabat mampu meraih prestasi yang lebih baik lagi, bahkan bias masuk tiga besar nasional.

Setelah ekspose Pak Sayed bersama rombongan diajak makan siang bersama disebuah rumah makan di jalan raya menuju Medan. Ketika itu kami masih ingat, Pak Sayed memesan sop sapi dan ayam goreng. Mungkin itulah kesukaan Pak Sayed. Karena Pak Sayed dan rombongan harus segera ke bandara polonia mengejar penerbangan pesawat jam 17.00 sore, “Saya minta maaf tidak dapat mengantar ke bandara dan Insya Allah Ketua PA Stabat yang akan mendampingi ke polonia.”

Kami semua yang hadir bersalam salaman dengan pak Sayed dan rombongan sebagai tanda persahabatan. Sebelum mobil Pak Sayed bergerak Saya juga sempat berpesan kepada putra Pak Sayed agar menjaga Pak Sayed dengan baik.

Tiada yang menyangka salam-salaman dengan pak Sayed di hari itu tidak hanya sekedar simbol perpisahan tapi sekaligus menjadi salam jabat tangan terakhir dan kunjungan Pak Sayed sebagai Direktur Admin juga kunjungan tugas yang terakhir. Pak Sayed secara fisik tidak akan berkunjung lagi ke bumi langkat.

Pesan-pesan terakhir telah disampaikan terutama untuk terus mengembangkan SIADPA Plus sebagi upaya peningkatan pelayanan.

Bumi Langkat menjadi saksi perjalanan pengabdian terakhir. Pak Sayed meninggal dunia pada tanggal 14 januari 2013 hari senin jam 02.30 WIB setelah dirawat sekitar 10 hari di RS Cipto Mangunkusumo Jakarta. Beliau wafat di usia 56 tahun, meninggalkan seorang isteri Dra. Syarifah dan dua orang buah hati masing-masing bernama Sayed Akbar Musafi dan Syarifah Noor Gamar.

Inna lillahi wa Inna Ilaihi Rajiun. Selamat jalan Pak Sayed. Selamat memenuhi panggilan Sang Maha Pencipta. Semoga diampuni segala dosa dan mendapat tempat terbaik di sisi-Nya.

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice