Tanggap Darurat Gempa, PA Amurang Lakukan Sosialisasi dan Simulasi Manajemen Resiko Gempa Bumi

Foto Pegawai Duduk Tenang sebelum Gempa Bumi dan Posisi Pegawai Ketika Gempa Berlangsung (Disandingan/digabung fotonya)

Amurang | PA Amurang

Pengadilan Agama Amurang 2 (dua) hari berturut-turut lakuan pengendalian resiko kerja dengan mengadakan kegiatan sosialisasi dan simulasi. Tidak kalah hebohnya dengan kegiatan Simulasi Bencana dan Kebakaran pada hari Rabu (17/07/2019), hari ini (Kamis, 18/07/2019) Keluarga Besar Pengadilan Agama Amurang lakukan Sosialisasi dan Simulasi Bencana Alama Gempa Bumi.

Pelaksanaan kegiatan Sosialisasi dan Simulasi Bencana Alama Gempa Bumi ini merupakan bentuk kerjasama antara Pengadilan Agama Amurang dengan Badan Penanggungalan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Minahasa Selatan. Wakil Ketua Pengadilan Agama Amurang Dr. Muh. Nasikhin, S.HI., M.H. dalam acara pembukaan Simulasi ini menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk implementasi Manajemen Resiko dalam Program Akreditasi Pencaminan Mutu (APM) yang digalakkan Mahkamah Agung RI dalam rangka mewujudkan Reformasi Birokrasi Lembaga Peradilan di Indonesia. Karena di Indonesia, khususnya wilayah Sulawesi Utara merupakan daerah yang rawan dengan Gempa Bumi, maka seluruh Pegawai dan Karyawan/Karyawati Pengadilan Agama Amurang benar-benar mengikuti kegiatan ini dengan serius agar ketika terjadi risiko kerja berupa Gempa Bumi seluruh Warga Pengadilan Agama Amurang selamat, tutur Dr. Muh. Nasikhin, S.HI., M.H.

Setelah acara ini dibuka secara resmi di Ruang Rapat Pimpinan PA Amurang, kemudian TIM BPBD Kabupaten Minahasa Selatan menyampaikan materi Sosialisasi Tanggap Darurat Gempa Bumi. Pada saat akan dilaksanakannya simulasi Ketua Pengadilan Agama Amurang Nur Amin, S.Ag., M.H. berpesan agar seluruh Warga PA Amurang serius melaksanakan simulasi ini, sehingga materi simulasi ini dapat benar-benar tersimpan di memori kita dan bermanfaat ketika terjadi Gempa Bumi yang tidak diinginkan.

Ketika melaksanakan simulasi ini, selain kita diberi materi cara-cara berlindung dan mencari tempat yang aman pada saat terjadi peristiwa Gempa Bumi, salah satu materi penting dari Sosialisasi tersebut adalah, ketika terjadi gempa bumi dan kita berada di Gedung, maa kita harus mengingat rumus BBMK, yaitu:

•            Jangan Berlari,
• Jangan Berisik,
• Jangan Mendorong, dan
• Jangan Kembali ke ruangan.

Setelah penyampaian materi tanggap darurat gempa bumi, kemudian Keluarga Besar PA Amurang dipandu oleh TIM BPBD melaksanakan Simulasi Gempa Bumi. Simulasi pertama yang dilakukan adalah bagaimana tindakan yang dilakukan apabila tiba-tiba terjadi Gempa Bumi dalam Skala besar. Mereka diminta tenang (jangan panik) dan berfikir jernih kemudian mencari posisi (tempat) yang paling aman dan dekat dengannya.

Diantaranya adalah di bawah meja kerja dan pojok (ujung) dinding ruangan. Kita diminta jangan buru-buru lari ke luar apalagi posisi kita jauh dari pintu ke luar. Karena posisi diam di tempat tadi lebih aman dan minim resiko dibandingkan dengan kita berlari ke luar yang berpotensi akan terkena reruntuhan, Turut TIM PBD Kab. Minsel.

Foto TIM BPBD Menyampaikan Materi Sosialisai (yang Foto Pak Ketua ada/kelihatan)

Simulasi kedua yang dilakukan adalah bagaimana tindakan kita sesaat setelah berhentinya Gempa Bumi. Pada tahapan ini Pegawai diminta untuk segera mencari titik-titik jalur efakuasi dan segera keluar dari gedung Pengadilan menuju titik kumpul. Apabila ada rekan pada saat berlari terkilir atau luka, TIM BPBD juga mengajarkan bagaimana mengangkat korban tersebut menggunakan tandu dan/atau memapah rekan yang terkilir kakinya menuju titik kumpul.

Setelah simulasi selesai, Ketua PA Amurang menyampaikan ucapan terimakasih kepada TIM BPBD Kab. Minsel yang telah bekerja sama dalam rangka mensukseskan salah satu Program APM ini. Beliau berharap agar kerjasama dalam penanganan resiko semacam ini tetap dapat terjalin dengan baik, baik diantara kedua instansi ini maupun dengan instansi-instansi Pemerintah lainnya serta Masyarakat Minsel pada umumnya.