Songsong Tahun 2014 PA Bukittinggi Sempurnakan Blangko Siadpa Plus

Hj. Helmi Yunettri, SH.MH (Wakil Ketua ) Didampingi Tim IT (H. Rahmad Mulyadi, SH dan Nazwirman) Dalam Materi SIADPA Plus Raker PA Bukittinggi di Hotel Parai, 28-29 November 2013 (Dok. Reymon Chemok)
Bukittinggi | www.pa-bukittinggi.go.id
Kamis (28/11/2013). Drs. Syahrial Anas, SH Ketua Pengadilan Agama Bukittinggi dalam pengarahannya yang disampaikan pada kegiatan untuk menyamakan persepsi tentang implementasi Siadpa Plus yang dilaksanakan di Hotel Parai Mountain Resort Bukittinggi. Dalam Hadits yang sudah paling populer ditelinga kita rasulullah bersabda, “Innamal a’malu bin niat”.
Di sinilah betapa kita harus selalu berhati-hati dan selalu meluruskan niat dalam memanifestasikan program optimalisasi Siadpa Plus. SIADPA bukan hanya milik kepaniteraan, tetapi milik kita semua khususnya aparatur peradilan agama. Dan kami harapkan agar seluruh kita mulai dari pimpinan, hakim dan seluruh karyawan ikut berpartisipasi dalam pengunaan SIADPA.
Kepedulian admin tidak usah ditanya lagi, karena haqqul yaqin mereka sudah lebih dahulu mengetahui. Motivasi para admin SIADPA Plus terlihat dari kesungguhan dan gairah dalam menjalankan tugasnya. Kadang-kadang pekerjaannya Admin seperti tidak kelihatan, namun sebetulnya cukup banyak, kompleks dan variatif. Sering kali pula terbawa ke rumah bahkan sampai waktu-waktu yang seharusnya digunakan untuk istirahat.
“Oleh karena itu, saya mengapresiasi usaha dan kerja keras Tim IT yang Inovatif, terima kasih kepada seluruh jajaran yang selama ini sudah memperlihatkan konsern, kepeduliannya, kreativitasnya dan semangatnya dalam mengembangkan TI untuk kepentingan pelayanan dan peningkatan kinerja,” ucap KPA Bukittinggi.
SIADPA hendaknya jangan hanya dibebankan kepada admin saja, tetapi perlu kerja sama yang baik dari pimpinan sampai ke bawah, karena sebagaimana kita rasakan bahwa manfaat aplikasi Siadpa Plus ini bertujuan untuk menciptakan tata kerja di bidang keperkaraan yang lebih modern dan canggih sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman dengan memanfaatkan teknologi informasi yang ada, agar terwujud pelayanan prima bagi seluruh masyarakan (Justice for All). Pelaksanaan kegiatan ini mengambil format di mana para Hakim dan PP serta seluruh yang terkait dalam SIADPA duduk bersama, dengan demikian maka akan diketahui kendala dan hambatan baik bagi PP maupun Hakim.
Meskipun secara umum kemampuan pegawai dalam mengoperasikan SIADPA Plus sudah dianggap cukup, namun seiring dengan adanya perubahan format blanko dan menu-menu yang diterapkan baru-baru ini oleh tim administrator SIADPA Plus PA Bukittinggi, perlu selalu kita adakan sosialisasi dan peningkatan keterampilan. Kemauan dan ketertarikan inilah semuanya bermula dan menjadi modal utama untuk mencintai Siadpa Plus. Dan kalau sudah cinta dengan Siadpa Plus, maka tingginya gunung, terjalnya jurang dan dalamnya lautan akan diterjang “bagaikan dua sejoli yang lagi dimabuk cinta dan asmara”. Sudah tentu yang dimaksud di sini adalah terhadap SIADPA.
Untuk lebih efektif dan produktifnya kegiatan ini selain PP dan hakim juga dihadiri oleh Tim IT, seperti administrator dan supervisor untuk melakukan penyempurnaan blanko-blanko. Melakukan setting/ update standar form aplikasi sesuai kebutuhan, sehingga blangko-blangko yang belum ada dapat dibuat waktu itu juga. “Hal ini dimaksudkan menghindari keluhan dari PP dan Hakim tentang blangko. Ini akan menjadi solusi dan tindakan preventif supaya tidak terjadi lagi penumpukan berkas dimeja kerja. Sasarannya adalah dalam satu minggu semua berkas nantinya sudah bisa diselesaikan sampai proses minut dan arsip,” ujar Pak Ketua.
Program “Go Green”
Salah satu komitmen Tim IT PA Bukittinggi adalah menjadi salah satu Pengadilan Agama di Provinsi Sumatera Barat sebagai pelaksana “Go Green”, dengan upaya up dating segala bentuk info perkara yang ada di web infoperkara.badilag.net yang terintegrasi dengan SIADPA PA Bukittinggi baik informasi perkara, jadwal sidang, akta cerai maupun pelaporan keuangan perkara dan meintensifkan pengawasan dengan menggunakan aplikasi pengawasan SIADPA.
Saat ini, ada beberapa hal harus menjadi evaluasi bagi pelaksanaan “Go Green” ini, yaitu terkait dengan minutasi yang laporannya masih belum begitu berjalan secara baik. Diharapkan petugas terkait hendaknya melengkapi data minutasi yang ada, sehingga program “Go Green” pada PA Bukittinggi dapat berjalan 100%.
Fenomena ‘”hijau-hijau buah semangka” pada data SIADPA Plus, luarnya hijau tapi dalamnya merah masih didapatkan. Data data masih sekedar diinput saja, sehingga kelihatan di SIADPA kelihatan hijau, tetapi setelah diperiksa ternyata masih banyak data yang tidak sesuai secara real. Ketidak sesuaian perkara yang dilaporkan secara online melalui aplikasi SIADPA belum sesuai dengan laporan manual, belum singkronnya data pada SIADPA Plus dengan berkas fisik, sebagai contoh : pada SIADPA sudah minutasi tetapi pada berkas fisik belum minutasi. Selain itu, bisa juga tanggal putusan lebih duluan daripada tanggal pendaftaran dan juga ditemukan pada perkara Cerai Gugat terdapat Ikrar Talak, walau itu ada juga karena masalah teknis dari aplikasi, namun itu tetap sebuah kesalahan.
Panmud Hukum sebagai pintu terakhir pengecekan SIADPA Plus ada dibawah komando serta tanggung jawab Wakil Panitera. Sebelum berkas perkara dimasukkan ke dalam box arsip, Wakil Panitera dan Panmud Hukum harus memeriksa terlebih dahulu, apakah perkara tersebut sudah lengkap datanya dalam SIADPA atau belum. Jika belum, maka Panmud Hukum akan melengkapinya, sehingga tergambar di dalam SIADPA bagian register sebagaimana dalam buku register manual. Data SIADPA bagian register untuk perkara tersebut selanjutnya diprint dengan versi pdf untuk penyimpanan. Sehingga secara tidak langsung kita memiliki dua register, yang manual dan digital.
Jika ingin contoh, kita perlu belajar dan lihat PA Jember. Tak hanya penilaian implementasi SIADPA saja memperoleh skor tertinggi, nyaris sempurna (98), sebuah angka yang mengaggumkan. Apa rahasianya, pimpinan PA (Ketua, Wakil Ketua dan Pansek) mempuanya kualitas fungsi/ kemampuan setingkat admin selaku pemegang otoritas. Ia akan lebih mengakselerasikan impelementasi dan mengikat secara simultan kepada semua lini pengguna SIADPA. Dapat dipastikan para pegawai di bawahnya mau tidak mau dapat dipantau oleh Ketua dan akhirnya akan berbuat dan menggunakan SIADPA. Sebagai motor menggerakan organ-organ lainnya.
Lebih lanjut beliau memaparkan, mungkin ada yang salah pada tingkat Top dan Middle Manager (pejabat struktural dan fungsional), sehingga garis koordinasi dan perintah tidak berjalan. "Akibatnya garis koordinasi dan perintahnya tidak jelas. Siapa mengerjakan apa dan siapa yang bertanggung jawab kepada siapa? Segenap unsur di PA Bukittinggi untuk bergerak cepat. Job description sudah ada, SOP juga ada, mau tidak mau kita harus lari. Tidak ada orang yang paling penting dan tidak ada orang yang tidak penting, karena semua kita sama pentingnya,” jelas Drs. Syahrial Anas, SH.
Peserta materi SIADPA Plus Rapat Kerja PA Bukittinggi di Hotel Parai, 28-29 November 2013 (Dok. Remon Chemok)
“Diharapkan seluruh Stackholder PA Bukittinggi dalam Diklat di Tempat Kerja (DDTK) yang dihadiri oleh seluruh unsur hakim, panitera/ sekretaris serta jajaran kepaniteraan dan kesekretariatan ini memberikan kontribusi pemikiran dalam usulan yang serius demi perbaikan peringkat Siadpa-Plus PA Bukittinggi,” ucap KPA Bukittinggi mengakhiri.
Semoga saja ke depan, implementasi aplikasi SIADPA Plus di PA Bukittinggi mengalami kemajuan. Demikian juga dengan Simpeg Online, Website dan semua aplikasi yang berbau IT tidaklah harus diserahkan secara total kepada Tim IT, namun semua unsur yang terkait harus terlibat di dalamnya serta saling mendukung, antara unsur satu dengan lainnya ikut berperan aktif dalam memajukan IT PA Bukittinggi. (red.Rismal Riandi,SH).