PTA Pontianak Gelar Sosialisasi Hasil Rakor Tingkat Pimpinan PTA Se Indonesia

Pontianak | www.pta-pontianak.go.id

Merupakan sebuah kebanggaan bagi Pimpinan PTA Pontianak tatkala mengikuti Peringatan 25 tahun Undang-undang Peradilan Agama yang dilaksanakan pada hari Rabu (24/09) malam di Grand Permata Hotel, Bandung.

Wilayah PTA Pontianak mampu berbicara di tingkat nasional, walaupun masih sebatas berpredikat Juara Harapan, namun hal ini menurut Ketua PTA Pontianak sudah merupakan awal yang baik. Di tahun-tahun sebelumnya memang wilayah PTA Pontianak tidak pernah diperhitungkan dipercaturan nasional.

Kabar gembira ini disampaikan Ketua PTA Pontianak dihadapan seluruh pegawai PTA Pontianak dalam acara Sosialisasi Hasil Rakor Tingkat Pimpinan PTA Se Indonesia yang bertempat di Aula Pengadilan Tinggi Agama Pontianak pada Senin (29/09) siang. Berdasarkan pengumuman dari Panitia Lomba, wilayah PTA Pontianak mendapatkan beberapa penghargaan diantaranya :

• Kategori Simpeg dan E-Doc, PTA Pontianak berada di peringkat Juara Harapan II. Untuk kategori yang sama, PA Mempawah berada di 10 besar nasional.
• PA Pontianak menjadi Juara Harapan sebagai PA Terbaik.
• Naffi, S.Ag. yang merupakan Wakil Panitera PA Pontianak mendapatkan Juara III untuk lomba Penulisan Karya Ilmiah pada kategori Kepaniteraan.

"Hal ini patut kita syukuri dan berikan apresiasi kepada mereka-mereka yang telah berkontribusi dalam kegiatan ini", ajak Bahrussam yang disambut tepuk tangan dari seluruh yang hadir di ruangan tersebut. Menurut beliau, sudah seharusnya PTA Pontianak memberikan penghargaan kepada mereka-mereka.

Penghargaan itu tidak mesti dalam bentuk materi tetapi bisa dalam bentuk promosi jabatan. "Namun kita jangan cepat puas, karena masih ada celah-celah yang masih bisa kita diperbaiki untuk menjadikan wilayah PTA Pontianak menjadi lebih baik lagi". Maka dari itu perlu adanya target, tujuan dan sasaran yang harus dicapai, baru memikirkan bagaimana cara mencapai tujuan tersebut. "Ada harapan selama ada komunikasi antar komponen berjalan baik dan mau mendengarkan atau menerima masukan dan kritikan". ujarnya dalam memberikan kunci keberhasilan.

Dalam kesempatan ini, Kasubbag. Kepegawaian PTA Pontianak Haida Rosida Harrisanty, S.Ag sangat bersyukur, namun tidak untuk dibangga-banggakan karena hasil ini bukan hanya keberhasilan dirinya saja tapi lebih pada keberhasilan dari seluruh personil di Subbag. Kepegawaian termasuk disebut juga 2 orang pegawai honorer.

Menurut Kasubbag Kepegawaian yang baru 3 bulan menduduki jabatan ini, begitu dirinya selesai dilantik langsung melakukan koordinasi dan upgrading dengan seluruh personil di Subbag. Kepegawaian dengan membagi habis kerjaan yang dianggap menjadi prioritas. "Keberhasilan ini kami persembahkan untuk Pimpinan PTA Pontianak". katanya.

Selain menyampaikan keberhasilan wilayah PTA Pontianak dalam perlombaan, Ketua PTA Pontianak yang didampingi Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris menyampaikan beberapa catatan yang berhasil dirangkum dalam Rakor Tingkat Pimpinan PTA Se Indonesia, diantaranya :

• Memperbaiki kualitas putusan, contohnya menghindari sistem copy paste dari putusan lain, pertimbangan hukum yang belum tepat, amar putusan yang kurang lengkap dengan menyalin bunyi utuh dari Undang-undang tanpa menyebutkan KUA tempat pernikahan dilangsungkan dan amar putusan berupa objek tanah menyebutkan "lebih kurang".
• Soliditas Pimpinan (Ketua, Wakil Ketua dan Panitera/Sekretaris) sebagai peran penting di lembaga Peradilan Agama harus terus terjaga.
• Melakukan penghematan anggaran (DIPA) dan membelanjakannya sesuai aturan.
• Pengadilan Agama jangan cepat puas atas keberhasilan selama ini, karena diluar sana masih banyak yang menginginkan Pengadilan Agama kembali ke UUD 1945.
• Kenaikan tunjangan kinerja adalah untuk meningkatkan kinerja.
• Penerapan SIDAK melalui teleconference.
• Bintek tahun depan masih fokus pada Ekonomi Syariah.
• SOP perlu disempurnakan (khususnya SOP Pengadilan Agama)
• dan hal lain yang diharapkan oleh Pimpinan PTA Pontianak adalah Hakim Tinggi untuk segera mendiskusikan bahan diskusi hukum agar penguasaan materi lebih baik. (Roni)