logo web

Dipublikasikan oleh Ridwan Anwar pada on .

PTA Medan Kehilangan Salah Satu Pegawai Terbaik

Medan | www.pta-medan.go.id

Suara azan dari Mushalla Al-Mizan di lantai tiga PTA Medan sayup-sayup terdengar menggema merdu, memuji kebesaran Allah dan memberi informasi tibanya waktu shalat ashar. Karyawan dan karyawati bergegas meninggalkan ruang kerja menuju Mushalla Al-Mizan untuk menunaikan shalat Ashar berjamaah.

Beberapa karyawan terlihat saling menyapa satu sama lain seperti ada sesuatu hal serius yang sedang dibicarakan. Salah seorang diantara mereka mendekati saya dan dengan suara terbata menyampaikan, pak ini ada berita duka lagi. Berita apa ya? Tanya saya.

“Ibu Sumiati telah berpulang ke Rahmatullah beberapa saat yang lalu di rumah sakit Materna”. Inna lillahi wa Inna ilaihi rajiun. Kita semua akan kembali kehadhirat Allah, tidak ada yang kekal. Hidup di dunia ini hanya sebentar untuk mempersiapkan bekal dalam kehidupan abadi di akhirat nanti.

Begitulah hati saya berbisik sambil memasuki mushalla Al-Mizan. Setelah selesai shalat jamaah pun memanjatkan doa bersama untuk almarhumah yang dipimpin oleh Ustaz Muhsin. Dalam suasana hening jamaah menuruni tangga menuju ruang kerja masing-masing menunggu saat pulang tiba. Sebagian jamaah langsung menuju rumah duka sore itu juga, Selasa  tanggal 12 Februari 2013  di desa Deli Tua Medan.

Bagi keluarga PTA Medan banyak sekali kenangan indah tentang sosok bu Sumiati. Bu Sumiati sosok yang sangat disiplin. Berpuluh-puluh tahun dia bekerja hampir tidak pernah datang terlambat, meski rumahnya agak jauh dari kantor. Pak Bahar yang seangkatan dengan Bu Sumiati menceritakan bahwa Bu Sumiati mulai bertugas di PTA Medan tahun 1979.

Selama bertugas di PTA Medan Bu Sumiati sering diberi tugas untuk mengetik salinan putusan, Waktu itu salinan putusan diketik diatas sheet yang kemudian digandakan dengan mesin stensil, karena sekitar tahun delapan puluhan belum ada komputer atau mesin foto copy. Ketikan Bu Sumiati sangat rapi. Dia itu sangat teliti, sangat jarang ditemui kesalahan dalam pengetikan.

Bu Sum juga seorang pesenam yang baik. Setiap jumat pagi dialah yang memimpin senam pagi di PTA Medan. Dia menghafal berbagai gerakan senam yang bagi orang lain sangat sulit. Semua karyawan senang senam bersama Bu Sum, karena gerakannya  sopan dan tidak pernah keliru.

Saya masih teringat arahan Pak Ketua PTA Medan pada hari senin tanggal 11 Februari 2013 dalam apel pagi dimana beliau antara lain mengingatkan peserta apel untuk memanjatkan doa kehadhirat Allah agar Allah memberi  kesembuhan kepada Bu Sumiati yang sudah dua minggu lebih tidak masuk kantor karena sakit.

Bu Sum adalah seorang pegawai yang baik, pintar dan rajin serta berlaku hormat kepada semua orang. Mari kita mendoakan beliau diberi kesehatan dan kesembuhan oleh Allah yang maha menyembuhkan.

Bu Sum pernah juga bertugas di Pengadilan Agama Binjai. Teman-temannya di PA Binjai mengenang Bu Sum sebagai seorang yang baik dan jujur. Beberapa tahun dia diberi tugas sebagai Bendahara yang mengurus keuangan rutin kedinasan. Tugas itupun dilaksanakan dengan baik,karena ia memang orang yang sangat teliti , jujur dan pintar. Bu Sum memahami berbagai peraturan tentang keuangan yang berkaitan dengan tugasnya.

Bu Sum tidak saja terampil dalam tugas-tugas kantor tapi bu Sum juga adalah seorang Ibu rumah tangga yang setia mendampingi suami dan berhasil mendidik putra-putrinya. Suaminya adalah Pensiunan TVRI Banda Aceh, Bapak Muliono, ST. Dibalik kepedihannya kala pensiun tidak ada lagi yang menemani, ia tetap tersenyum menyambut tamu yang datang berkunjung ke jenazah istrinya. Empat putra-putrinya sudah sarjana dan sudah bekerja semua. Dua diantaranya juga sudah menikah. Nama-nama mereka ialah Nanda Hakiki, Nanda Yuanika, Fadly Ichsan dan Yopi Sujatmiko.

Bu Sumiati (paling kanan) bersama teman-teman Panitera Pengganti PTA Medan

Di hari takziah, dalam suasana duka, Suami bu Sum, Pak Muliono, menceritakan bahwa Bu Sumiati  selalu ke kantor naik angkot sendiri tidak mau diantar. Beberapa bulan terakhir ketika kesehatannya sering terganggu karena beberapa penyakit yang dideritanya dia juga tidak mau diantar meski dengan mobil pribadinya. Dia lebih suka naik angkot sendiri.

Mungkin dia tidak mau merepoti suaminya. Tidak ada kata-kata yang indah dari kami keluarga Pengadilan Tinggi Agama Medan, kecuali doa kami semoga Allah mengampuni segala dosa-dosanya serta diberi tempat yang sebaik-baiknya di Syurga Firdausi. Diterima segala amalnya menjadi amal saleh. Amin Ya Rabbal Alamin.

Selamat jalan Bu Sumiati, kami juga akan menyusul disuatu masa yang kami tidak tahu kapan dan dimana. Bu Sumiati meninggal di usia 54 tahun dan jabatan terakhirnya sebagai Panitera pengganti di PTA Medan dengan pangkat terkhir golongan III/D per 1 april 2008. (Sahabat Sumiati di PTA MDN)

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice