Pembangunan zona integritas menuju wilayah bebas dari korupsi yang dicanangkan di PTA Medan telah dipresentasikan di depan tim evaluator Kementerianpan dan RB pada hari Senin yang lalu (09/11) secara virtual. Dalam presentasi yang disampaikan Ketua PTA Medan H. Abd. Hamid Pulungan diungkapkan perubahan tata kelola persuratan secara manual menjadi elektronik. Hal ini dilakukan agar kinerja tata persuratan di PTA Medan menjadi efisien dan efektif.
Guna menindaklanjuti hal tersebut, digelar rapat yang dihadiri Ketua H. Abd. Hamid Pulungan, Wakil Ketua H. Zulkarnain, Panitera H. Abdul Wahid, Sekretaris H. Hilman Lubis dan pejabat lainnya serta Tim teknologi informasi. Ketua PTA Medan H. Abd. Hamid Pulungan dalam arahannya menyebutkan, kinerja secara elektronik menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar-tawar lagi mengingat tuntutan reformasi dan birokrasi yang menghendaki agar kinerja terlaksana dengan baik.
“Saat sekarang ini diperlukan kinerja yang efisien dan efektif serta serba cepat. Oleh sebab itu kinerja yang dilaksanakan secara manual sudah ketinggalan zaman. Sudah waktunya PTA Medan mengelola tata persuratan secara elektronik,” ujar H. Abd. Hamid Pulungan berpesan.
Tata persuratan secara elektronik, sambung H. Abd. Hamid Pulungan, merupakan jawaban atas tuntutan perubahan di segala bidang terutama dalam mengelola persuratan. Kita berharap, tambahnya lagi, PTA Medan menjadi pengadilan elektronik. “Kita berharap, PTA Medan menuju pengadilan elektronik dan modern yang dapat kita banggakan,” tandas orang nomor satu di PTA Medan ini.
Dalam rapat yang digelar setelah jam istirahat tersebut ditampilkan dua inovasi tata persuratan yaitu pengelolaan surat masuk secara elektronik dan cuti online. Salah satu anggota Tim teknologi informasi Hafiz menjelaskan bahwa surat masuk yang diterima PTA Medan tidak lagi diproses secara manual tetapi menggunakan aplikasi yang disebut Inspektor (Instrumen persuratan kantor).
“Dalam aplikasi Inspektor ini, surat masuk yang diterima Pak Ketua tidak lagi secara fisik tetapi secara digital,” papar Hafiz menjelaskan.
“Disposisi Pak Ketua pun diinput dalam aplikasi Inspektor tersebut, oleh sebab itu lebih efektif,” tambah Hafiz menginformasikan.
Masih menurut Hafiz, semua user yang terlibat dalam aplikasi Inspektor harus aktif sehingga surat yang diinput tidak mandeg. Sebab, urainya lagi, surat masuk dikelola Tata Usaha dan rumah tangga untuk diteruskan kepada pimpinan.
Sementara itu, aplikasi cuti online dimaksudkan untuk mempermudah dan mempercepat proses pembuatan surat cuti bagi Ketua PA sewilayah PTA Medan. Dengan cuti online, permohonan cuti tidak lagi dikirim secara fisik kepada pimpinan tetapi diinput pada aplikasi online melalui link yang ditentukan.
“Dengan cuti online ini, surat cuti Ketua PA sewilayah PTA Medan akan selesai dengan cepat,” urai Hafiz menjelaskan.
Rapat yang membahas peningkatan kinerja secara elektronik tersebut mendapat sambutan antusias dari peserta rapat dan akan berusaha mengimplementasikannya dengan baik guna menuju pengadilan modern. (ahp)