Pengadilan Tinggi Agama Medan dan Seluruh PA di Sumatera Utara mengikuti pendampingan Zona Integritas dari Badilag MARI. Kegiatan Pendampingan dilaksanakan secara zoom meeting pada hari Senin, tanggal 29 Maret 2021 jam 09.00 sampai dengan 12.00 Wib bertempat di Lantai III Ruang Command Center Pengadilan Tinggi Agama Medan di Jl Kapten Soemarsono No. 12 Medan. Pertemuan virtual dihadiri oleh Ketua, Wakil Ketua, Hakim Tinggi, Panitera, Sekretaris Pejabat Struktural dan Fungsional serta pegawai PTA Medan.
Pada acara pendampingan dari Dirjend Badilag MARI dilaksanakan oleh Direktur Pembinaan. Yang menjadi Narasumber acara pendampingan ZI adalah Ketua Pengadilan Agama Jakarta Pusat Dr. Drs. H. Sirajuddin Sailellah, S.H., M.H.
Dalam Amanatnya Direktur Pembinaan Administrasi Peradilan Agama Badilag Mahkamah Agung RI berpesan untuk meraih ZI sangat membutuhkan perjuangan yang keras, oleh karena itu kami menghimbau kepada kita untuk berkomitmen yang tinggi, Implementasinya harus dilaksanakan di satker masing-masing. Pengadilan Agama Tingkat Pertama Wilayah PTA. Medan belum berkomitmen dalam pembangunan Zona Integritas.
Pimpinan Pengadilan Tinggi Agama Medan agar selalu melakukan pendampingan ZI ke seluruh Pengadilan Agama di wilayahnya. Kenapa di Wilayah Sumatera Utara tidak berhasil, karena kurangnya komitmen terhadap lembaga, ada yang mengkhianati lembaga suka melapor-lapor atau mengadu ke berbagai instansi yang menjatuhkan diri sendiri. Pembangunan ZI adalah untuk seluruh kita, kalau ada satu dua yang tidak mau tidak mungkin akan bisa mendapatkan WBK.
Aktifkan Hakim Tinggi Pengawas, dalam melakukan pendampingan terhadap Zona Integritas, kalau Hakim Tinggi Pengawas tidak melakukan pengawasan terhadap wilayah pengawasannya, tolong diberi teguran. Mudah-mudahan Tahun 2021 ini kita akan diberikan semangat untuk mewujudkan WBK, oleh karenanya jaga diri kita, jangan merusak lembaga kita sendiri.
Nara Sumber dari PA Jakarta Pusat menyampaikan PA. Jakarta pusat meraih WBK dan WBBM tahun 2019 dan tahun 2020. Membangun ZI itu adalah butuh komitmen bersama antara Ketua, Wakil Ketua, Panitera dan Sekretaris. Satu saja diantara yang empat itu tidak menunjukkan ingin membangun WBK, maka perjuangan akan sia-sia. Kondisi PA. Jakarta pusat berbeda dengan wilayah sumatera utara, yang kami ingin berikan contoh sesuai dengan kultur wilayah kita masing-masing. Mengukir prestasi bukan yang utama, tetapi melayani dengan prima itu kunci sukses WBK/WBBM.
Disampaikan beliau lagi bahwa Jangan ada image kalau keberhasilan menjadi milik ketua dan wakil ketua saja, tetapi milik kita bersama. Membangun ZI itu seperti sebuah kapal, kalau ada kapal itu yang bolong karena kecerobahan salah satu orang maka kapal akan tenggelam dan kita akan tenggelam bersama. Jakarta pusat itu membangun kebersamaan, kekompakan, maka di Jakarta Pusat itu ada dibangun inovasi makan bersama di kantor, efeknya menguatkan pengawasan, pada makan siang tidak ada satupun karyawan yang keluar. Dengan makan bersama kerja kita pasti disiplin tidak ada yang molor waktu masuk setelah makan siang. Sejak inovasi maka tingkat kedisiplinan PA. Jakarta Pusat meningkat.
Bagaimana membangun komitmen bersama : adalah dengan keterbukaan karena keterbukaan yang dilakukan, kantor ibarat rumah, Ketua menjadi orang tua, disampaikan setiap hari jumat seluruh karyawan boleh menyampaikan unek-unek kepada ketua, bukan keluar. Jangan ada Wakil, Panitera dan Sekretaris.mengambil kebijakan tanpa sepengetahuan Pimpinan. Tiap minggu ada forum curhat di PA. Jakarta pusat.
Dalam membangun peningkatkan kinerja, PA Jakarta Pusat membangun inovasi pelayanan publik dengan membuat layanan aplikasi gugatan mandiri dan berdasarkan penilaian dari Menpan sangat membantu masyarakat. Orang yang ditugaskan ketua tim area itu mampu bekerja dan tidak kenal waktu. Kadang rapat sudah di luar jam kantor dengan menggunakan fasilitas zoom. Setiap Ketua Tim Area setiap minggu secara bergantian melakukan presentasi terhadap apa yang telah dilakukan. Semoga tahun ini PA dan PTA Medan di Sumatera Utara berhasil meraih WBK. (zhr).