Namun demikian, nilainya diharapkan tidak sekedar hanya mencapai 70%, tapi nilainya mencapai 100%. Sampai dengan saat ini, belum ada PA/MS yang nilainya mencapai 100%. Bagi PA/MS yang mendapat nilai tertinggi akan bertengger di peringkat satu, sebaliknya apabila nilai SIPP rendah akan berada di posisi paling bawah.

Selama ini, MS Kab/Kota yang ada di Aceh terdapat beberapa MS yang nilai SIPP-nya tinggi sehingga berada di peringkat atas, bahkan peringkat satu yaitu MS Blangkajeren. Di bawahnya atau peringkat dua ditempati MS Subulussalam, masih ada lagi yang berada di posisi 10 besar yaitu MS Meureudu dan MS Kuatacane.

Pada penilaian tanggal 29 November yang lalu, terjadi kejutan. Pasalnya, MS Blangkajeren yang selama ini kokoh di peringkat satu, lalu terjun ke peringkat tujuh, di bawah MS Subulussalam yang berada di peringkat enam.

Menanggapi penurunan peringkat SIPP ini, Ketua MS Aceh H. Abd. Hamid Pulungan merasa prihatin dan sedih. Betapa tidak, selama ini MS Blangkajeren dan MS Subulussalam yang berada di peringkat satu dan peringkat dua sangat membanggakan, bahkan keadaan seperti itu sudah lebih dari dua bulan. Konon, menurut informasi, Dirjen Badilag H. Aco Noor akan memberikan piagam penghargaan.

“Saya prihatin melihat penurunan peringkat SIPP MS Blangkajeren dan MS Subulussalam, semoga penilaian SIPP minggu depan kembali meningkat lagi,” ujarnya sedih.

H. Abd. Hamid Pulungan meminta kepada MS Kab/Kota se Aceh untuk meningkatkan kinerja penanganan perkara sebagai bentuk pelayanan kepada masyarakat pencari keadilan sekaligus agar nilai SIPP meningkat.

“Saya minta Ketua MS Kab/Kota se Aceh untuk meningkatkan kinerja penanganan perkara supaya nilai SIPP semakin baik,” tandas H. Abd. Hamid Pulungan.

Seperti diketahui sampai sekarang ini masih banyak MS Kab/Kota yang nilai SIPP-nya rendah. Oleh sebab itu, sudah saatnya berusaha dengan sungguh-sungguh agar nilai SIPP semakin baik dan membanggakan. Semoga.