PA Tanjung Balai Karimun Gelar Acara Perpisahan Hakim
Foto bersama seusai acara perpisahan dilaksanakan
Tanjung Balai Karimun | pa-tbkarimun.go.id
Sudah menjadi sunnatullah bahwa dalam kehidupan itu ada pertemuan dan juga perpisahan, dinamika tersebut bisa bernilai ibadah jika dilakukan atas dasar kecintaan seorang Insan kepada Tuhan.
Bertemu dengan sesama karena Allah adalah Ibadah begitupun ketika berpisah yang di landasi karena Allah semata, hal itu ditegaskan sendiri oleh Rasul dalam Haditsnya yang dirawayatkan oleh Bukhari-Muslim bahwa orang yang bertemu dan berpisah karena Allah adalah bagian dari tujuh golongan yang akan mendapat naungan dari Allah ketika di akhirat nanti.
Acara yang dilaksanakan di PA Tanjung Balai Karimun (PA-TBK) pada hari jumat (11/3) kemarin merupakan salah satu contoh dari dinamika yang telah disebutkan tadi, acara yang dikemas dengan sederhana dan mendadak itu merupakan puncak dari perpisahan antara Hakim yang akan di mutasi dan warga PA Tanjung Balai Karimun yang akan ditinggalkan.
Hakim yang akan dimutasi tersebut adalah Muhammad Iqbal, S.H.,M.H., yang sebelumnya merupakan Wakil Ketua dan akan pindah ke PA Rengat menjadi Ketua, Nuzul Lubis, S.H.I.,M.A., yang akan pindah menjadi Hakim di PA Sijunjung, Irfan Firdaus, S.H.I., pindah ke PA Padang sidempuan terakhir adalah yustini Razak yang akan pindah ke PA Pasir Pengaraian. Namun sayang dalam acara ini Irfan Firdaus tidak bisa hadir karena ada acara yang tidak bisa di tinggalkan.
Massa Bakti selama mengabdi di PA-TBK setiap Hakim yang akan di mutasi memiliki waktu yang berbeda-beda, M. Iqbal dari tahun 2014, Nuzul Lubis dan Irfan Firdaus dari tahun 2007 sedangkan Yustini Razak dari tahun 2010. Meski ada perbedaan waktu pengabdian diantara mereka tetapi rasa persaudaraan yang sudah terjalin tidak bisa di ukur oleh waktu yang sudah di jalani.
Selama hidup berdampingan dalam atmosfir kerja yang cukup berat antara Hakim yang akan pindah dan seluruh warga PA-TBK memiliki kesan yang begitu banyak, hal itu terlihat ketika sesi penyampaian kesan-kesan selama berdampingan, seluruh Hakim yang akan pindah bergantian menyampaikannya sementara warga PA-TBK diwakili oleh Adi Sufriadi S.H.I.
Ketika masing-masing menyampaikan kesan-kesannya raut kesedihan diantara mereka tidak bisa disembunyikan, Drs. M. Iqbal S.H.,M.H. di awal penyampaianya agak terlihat terbata-bata padahal beliau dikenal sebagai sosok yang lugas ketika berbicara, Nuzul Lubis, S.H.I., M.A., terlihat berlinang air mata meskipun beliau berbadan tegap penuh kewibawaan, Yustini Razak, S.H.I. apalagi, terlihat begitu sedih selama sesi tersebut.
Adi Sufriadi, S.H.I. sebagai perwakilan pun terlihat jelas ada rasa kehilangan di raut wajah serta setiap bait kalimat yang di ucapkannya, tidak heran karena selain harus berpisah dengan senior dan juniornya beliau juga harus rela berpisah dengan rekan satu angkatannya Irfan Firdaus, S.H.I. Selain menyampaikan kesan Adi Sufriadi juga berpesan kepada Hakim yang akan pergi “Supaya jangan melupakan kami disini dan juga menjaga nama baik Institusi kita meskipun tidak lagi bertugas di sini” ucapnya.
Di akhir sesi acara KPA Tanjung Balai Karimun, Drs. Kiagus Ishak ZA., menyampaikan beberapa kata-kata perpisahan selaku pimpinan dengan bawahan, hal utama yang beliau sampaikan adalah permintaan maaf dan rasa terimakasih selama mengabdi di PA TBK bahkan Bapak KPA mengajak kepada seluruh hadirin untuk saling maaf dan memaafkan “hari ini mari kita saling memaafkan yang benar-benar dari hati yang tulus dan paling dalam tidak sekedar lipsing belaka”. Tegas beliau.
Sebelum menutup perpisahan yang beliau sampaikan Pak KPA menyempaikan beberapa pantun yang dengan pantun tersebut menjadi pemecah rasa kesedihan yang telah membeku selama kegiatan berlangsung apalagi ketika pantun tersebut menyindir Yustini Razak S.H.I., “Pencari ikan disebut nelayan. Gelombang besar sampannya miring. Semoga selama di Pasir Pengarayan. Segera menemukan calon pendamping”. canda Pak KPA yang disambut tawa dan tepuk tangan. (denanggia)