PA Manna Gelar Halal Bi Halal
Manna │ www.pa-manna.go.id
Mempererat silaturrahmi dalam acara bertajuk halal bi halal merupakan tradisi masyarakat Indonesia umumnya, untuk itu Keluarga Besar PA Manna dan Dharmmayuktikarini menyelenggarakan halal bi halal pada hari Kamis (5/9/2013) bertepatan dengan tanggal 29 Syawal 1434.H pada pukul 16.30 WIB bertempat di ruang siding utama PA Manna.
Hadir dalam acara halal bi halal, Ketua, para Hakim, jajaran kepaniteraan, staf, tenaga honorer dan Dharmmayuktikarini PA Manna serta suami dan isteri pejabat dan karyawan PA Manna.
Ketua PA Manna (Drs. Lazuarman, M.Ag) mengawali mata acara dengan tajuk kata sambutan.
Ketika menyampaikan kata sambutannya, beliau mengatakan, “Acara halal bi halal yang kita laksanakan pada hari ini adalah upaya dalam mewujudkan rasa silaturrahmi diantara sesama kita mengandung berbagai kebaikan, diantaranya menambah umur dan menambah rizki.”
Sementara yang dimaksud dengan menambah umur bukan tahunnya, tetapi makna dari umur itu sendiri dimana umur manusia yang diberikan Allah SWT. menjadi bermanfaat baik bagi diri sendiri, keluarga, lingkungan masyarakat, bangsa, dan Negara serta instutusi PA Manna, lanjutnya.
Sedangkan menambah rizki di sini artinya menambah segala hal yang memiliki faedah untuk kebaikan bersama, pungkasnya.
Mengakhiri sambutannya, beliau mengajak, “dengan silaturahmi secara tidak langsung berdampak pula pada tumbuhnya semangat untuk mengabdi kepada masyarakat, bangsa, dan negara. Maka sudah seharusnya kita menjaga silaturahmi diantara kita semua, agar hubungan antara warga PA Manna ke depan menjadi semakin baik lagi,”
Selaku tuan rumah penyelenggara halal bi halal sekaligus arisan keluarga, Zahmhari Bin Barusin, menyampaikan sambutan selaku tuan rumah, menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya atas kehadiran bapak,ibu dan para sahabat semua pada acara silaturahmi dan halal bi halal ini. Arisan yang kita gelar setiap bulan ini sungguh merupakan kegiatan penting untuk bersilaturahmi dalam acara halal bi halal yang bermanfaat bagi kita untuk saling maaf memaafkan atas segala kesalahaan dan kealpaan.
Sementara itu, untuk menambah wawasan ilmu ke Islaman, acara diisi dengan Kultum singkat oleh Al Fitri Johar, S.Ag., S.H., M.H.I Hakim PA Manna.
Mengawali ceramahnya, beliau mengakatan, “Ketika mendengar kata Idul Fitri, tentu dalam benak kita yang muncul adalah kebahagiaan dan kemenangan, dimana pada momentum tersebut seluruh umat muslim merasa gembira dan senang karena telah melaksanakan ibadah puasa Ramadhan selama sebulan penuh.”
Diharapkan selama sebulan ibadah Ramadhan, kita menjadi pribadi yang lebih kuat, baik dari sisi iman, lahiriah, maupun jasmaniah. Karena Ramadhan telah menempa kita untuk menjadi orang yang lebih sabar, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT yang tentu saja akan berdampak pada meningkatkan produktivitas kerja kita dalam ruang lingkup kerja.” Katanya.
Setelah satu bulan penuh kita menunaikan ibadah puasa Ramadhon, kita dapat berjumpa-kembali dalam suasana halal bi halal yang penuh kebahagiaan, penuh keberkahan dan yang lebih penting dari itu adalah bahwa kita telah memperoleh kemenangan melawan hawa nafsu kita selama kita berpuasa Ramadhon, pungkasnya.
Menurutnya, ”pada hari ini yang tampak dimatanya sekarang ini insya Alloa semuanya adalah calon-calon penduduk syurrga yang memiliki ciri-ciri empat macam, yang pertama wajhun malihun (wajah yang elok, cerah dan ceria), yang kedua Lisanun fasihun (lidah yang fasih), yang ketiga Qolbun Naqiyyun ( hati yang bersih), dan. yang kekempat Yaddun Sakhiyyun ( tangan yang dermawan).”
Sementara itu dalam lanjutan tausiahnya, mengatakan ”yang sangat berbeda sekali dengan tanda-tanda penduduk neraka yang juga mempunyai empat ciri yakni yang pertama Wajhun ’Abisun (muka yang masam sepanjang hidupnya cemberut melulu), yang kedua Lisanun Fahisyun (lidah yang keji, yangg keluar hanya makian, sumpah serapah, fitnah, adu domba dan kebohongan), yang ketiga Qolbun Syadiidun (hati yang keras membatu artinya hati yang tidak pernah dapat menerima nasehat serta masukan dari siapapun karena merasa paling benar), dan yang keempat Yaddun Bakhiilun (tangan yang bakhil, pelit, dan medit).
Acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Mashuri, S.Ag., M.H Hakim PA Manna dan dilanjutkan dengan saling bersalaman dan makan bakso bersama. (tim it/al)