MS Kota Subulussalam Sosialisasi Aplikasi Unggulan di Kemenag Subulussalam
Subulussalam, 20 April 2021
MS Kota Subulussalam kembali menggelar Sosialisasi Aplikasi Unggulan, yakni SIPA (Sistem Aplikasi Penelusuran Akta Cerai), SILATIP (Sistem Layanan Telusur Informasi Perkara), dan E-PapaMuda di Kantor Kemenag Kota Subulussalam pada Selasa, 20 April 2021. Dalam acara ini dihadiri oleh Ketua MS Kota Subulussalam, YM. Pahruddin Ritonga, S.H.I., M.H., Kepala Kemenag Kota Subulussalam, Bapak H. Juniazi, S.Ag., M.Pd., Panitera MS Kota Subulussalam, Bapak Arisman, BA., S.H., Tim Pendukung Sosiallisasi Aplikasi Unggulan (Said Abi Manaf, dan Nazmi Azhari, S.Kom), beserta seluruh Kepala KUA, Penghulu, Operator serta seluruh jajaran Kemenag Kota Subulussalam.
Kegiatan diawali dengan sambutan dari Kepala Kemenag Kota Subulussalam. Dalam sambutannya Kepala Kemenag Subulussalam menyoroti tentang permasalahan kependudukan di Kota Subulussalam. Menurutnya, banyak nya masyarakat yang menikah namun berbeda domisili atau statusnya yang berbeda dari pemeriksaan KUA ketika ingin menikah, menjadi persoalan. Sosialisasi ini sekaligus Audiensi dengan Mahkamah Syar’iyah Kota Subulussalam pada hari ini menjadi angin segar bagi KUA.
Sebelum membuka Sosialisasi tersebut, Ketua MS Kota Subulussalam memberikan sambutannya. Dalam sambutannya, Ketua MS Kota Subulussalam mengucapkan terima kasih kepada Kepala Kementrian Agama Kota Subulussalam beserta jajarannya yang telah menyediakan waktunya dalam sosialisasi SIPA, SILATIP dan E-PapaMuda. Semoga setelah kegiatan ini akan semakin banyak bentuk kerjasama atau MoU terkait program kerja antar kedua Instansi.
Dalam Sosialisasi kali ini di Kantor Kemenag Kota Subulussalam, yang menjadi Narasumber dalam penyampaian Aplikasi SIPA, SILATIP dan e-papamuda yakni Sdr. Fikri Amali, S.H., serta Sdr. Indramad Putra, S.H. maraknya pemalsuan Akta Cerai di Masyarakat, SIPA atau Sistem Informasi Penelusuran Akta Cerai merupakan aplikasi yang dibangun untuk memudahkan petugas di bagian PTSP dan juga Kemenag dalam menulusuri Akta Cerai apakah pihak tersebut pernah berperkara atau hanya membeli dari oknum yang tidak bertanggung jawab.
Dijelaskan selanjutnya bahwa dalam pelaksanaan aplikasi SIPA ini juga melibatkan admin KUA di Lima Kecamatan se-kota Subulussalam agar memastikan bahwa pihak atau masyarakat yang ingin mengajukan pernikahan ke KUA tidak ada sangkut paut apabila dia Janda atau Duda yang ingin menikah lagi. Aplikasi SILATIP ini sangat berguna bagi Masyarakat dalam mengecek perkaranya sudah sampai sejauh mana. Didalam aplikasi SILATIP ini juga terdapat berbagai fitur yang mendukung untuk transparansi informasi public, seperti info perkara yang telah berjalan, informasi akta cerai, pengisian Survey Kepuasan Masyarakat(SKM) dan Indeks Presepsi Korupsi (IPK). Fitur SKM dan IPK ini sangat penting karena untuk membangun Zona Integritas di Mahkamah Syar’iyah Kota Subulussalam, harus menyertakan Survey tersebut kepada masyarakat agar sudah sejauh mana satuan kerja tersebut mengaplikasikan Area didalam Zona Integritas terkait Indeks Presepsi Korupsi.
Sebagai penutup dari rangkaian Sosialisasi pada hari ini ditutup dengan penyampaian Aplikasi E-PapaMuda yang di bawakan oleh Narasumber, Sdr. Heri M Azis Manik, S.Kom. Dalam penyampaian nya Sdr. Heri menjelaskan bagaimana E-PapaMuda ini tercipta. Karena melihat Meja Pendaftaran yang setiap hari menghitung panjar biaya perkara secara manual, sehingga kesulitan dalam memberikan pelayanan kepada pihak. Melihat kesulitan yang dialami oleh petugas Meja Pendaftaran tersebut, tercetuslah ide untuk membuat Aplikasi untuk menghitung panjar biaya perkara yang diberi nama E-PapaMuda yang merupakan singkatan dari Elektronik Panjar Perkara Mu Da (Mu menunjukkan Kamu sedangkan Da diambil karena kebiasaan masyarakat Subulussalam dalam mengakhiri pembicaraan).
Panitera MS Kota Subulussalam, Bapak Arisman, BA., S.H, kemudian memberikan gambaran MS Kota Subulussalam secara umum. Dalam pemaparannya, Pak Panitera mengungkapkan selama berdirinya MS Kota Subulussalam, bahkan sampai hari ini masyarakat belum mengetahui bahwa sudah berdirinya MS Kota Subulussalam, maka dengan adanya aplikasi tersebut semakin mengenalkan MS Kota Subulussalam kepada masyarakat, sehingga dapat diterima oleh semua kalangan. MS Kota Subulussalam bukan Tempat untuk orang yang berpisah, akan tetapi tempat untuk memperbaiki permasalahan rumah tangga yang mengajukan perkaranya ke MS Kota Subulussalam.
Dalam diskusi terbuka tersebut, menurut Peserta, Aplikasi ini sudah baik, akan tetapi membutuhkan integrasi dengan aplikasi yang sudah ada di Kemenag dan Disdukcapil setempat, seperti aplikasi SIMKAH (Sistem Informasi Manajemen Nikah) yang sudah terintegrasi dengan Dukcapil setempat. Semoga dengan adanya sosialisasi dan audiensi ke Kemenag Kota Subulussalam dapat memberikan wawasan sehingga kerjasama yang dibangun oleh kedua instansi vertical tersebut semakin baik, dari sisi pengembangan aplikasi sampai pelayanan kepada masyarakat. Kegiatan ini pun diakhiri dengan Foto bersama