logo web

Dipublikasikan oleh PA Tangerang pada on .

“KURMA”, Kuliah Ramadhan Pengadilan Agama Tangerang Kembali Hadir di Ramadhan 1445 H

 

Rabu, 13 Maret 2024, di hari kerja pertama di bulan Ramadan 1445 H, PA Tangerang menggelar kembali “KURMA” Kuliah Ramadhan Pengadilan Agama Tangerang. Kegiatan Kurma diisi dengan shalat zuhur berjamaah, Kultum dan tadarus oleh Aparatur Pengadilan Agama Tangerang.

 

 

Setelah shalat zuhur berjamah, kegiatan dilanjutkan dengan Kultum (Kuliah Tujuh Menit). Kultum kali ini merupakan kultum Ramadan pertama Pengadilan Agama Tangerang pada bulan Ramadhan 1445 H. Pada kultum ini, Ketua Pengadilan Agama Tangerang, Suryadi, didapuk menjadi penceramah dengan topik “Sejarah Puasa dalam Agama-Agama”. Mengawali ceramahnya, Suryadi mengapresiasi pemberian judul kultum oleh Dewan Kemakmuran Mushala (DKM) Al Mahkamah Pengadilan Agama Tangerang karena dengan adanya judul, menurut Suryadi, isi kultum akan lebih terarah dan fokus.

 

Dalam ceramahnya, Suryadi menyampaikan bahwa perintah berpuasa sudah diberikan kepada umat terdahulu, sebagaimana tersirat dalam Surat Al Baqarah ayat 183: "Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu agar kamu bertakwa."

 

 

Lanjut dalam cerahmahnya Suryadi menyampaikan bahwa kegiatan berpuasa pertama kali dilakukan oleh Nabi Adam A.S. Kala itu, Nabi Adam A.S. melaksanakan puasa selama 3 hari berturut-turut. Ketika Nabi Adam AS diturunkan ke muka bumi, seluruh tubuhnya terbakar oleh matahari sehingga menjadi hitam atau gosong. Kemudian, Allah SWT. memberikan wahyu kepadanya untuk berpuasa selama tiga hari pada hari-hari cerah/hari-hari putih. Ketika berpuasa pada hari pertama, sepertiga badannya menjadi putih. Puasa hari kedua, sepertiga nya lagi menjadi putih. Puasa hari ketiga, sepertiga sisanya menjadi putih. Amalan ini kemudian dikenal umat Islam dengan nama puasa Ayyamul Bidh yang dilaksanakan pada tanggal 13, 14, 15 Muharram. Terdapat pendapat lain tentang penamaan puasa Ayyamul Bidh. Dikatakan bahwa nama Ayyamul Bidh digunakan karena pada malam-malam tersebut, bulan berada pada dalam bentuk yang terang-benderang (bulan purnama). Amalan puasa juga dikerjakan oleh Nabi Daud A.S. berupa sehari berpuasa sehari tidak. Amalan puasa Nabi Daud A.S. ini merupakan amalan puasa yang paling dicintai Allah SWT., begitu pun dengan amalan shalat Nabi Daud, merupakan amalan shalat yang paling dicintai Allah SWT. Selain kedua nabi tersebut, kegiatan berpuasa juga dilaksanakan oleh Yahudi. Mereka berpuasa pada hari yang bertepatan dengan tanggal 10 Muharram atau hari Asyura.

 

 

Terkait dengan puasa hari Asyura yang dilakukan Yahudi, Suryadi lalu menerangkan bahwa Nabi Muhammad SAW menganjurkan agar umat Islam juga berpuasa pada tanggal 9 Muharram agar tidak menyerupai umat Yahudi yang hanya berpuasa pada tanggal 10 Muharram. Puasa tanggal 9 Muharram dinamakan puasa Tasu’a.

 

“Yang jelas, puasa di agama Yahudi, puasa di agama Nasrani, puasa di agama Islam, sesungguhnya pada esensinya adalah sama, menahan dari semua perbuatan yang tercela. Yang membedakan adalah cara-caranya. Itu yang membedakan kita dengan orang-orang Yahudi, orang-orang Nasrani, “ ucap Suryadi.

 

“Mari, puasa-puasa yang dulu telah dilakukan oleh umat-umat terdahulu yang sampai dengan saat ini masih disyariatkan, kita laksanakan karena puasa itu menjaga netralitas tubuh kita, “ ujar Suryadi mengakhiri kultum.

 

Kegiatan Kurma ditutup dengan tadarus Al-quran One Day One Juz Pengadilan Agama Tangerang.

 

 

Hubungi Kami

Gedung Sekretariat MA (Lt. 6-8)

Jl. Jend. Ahmad Yani Kav. 58 ByPass Jakarta Pusat

Telp: 021-29079177
Fax: 021-29079277

Email Redaksi : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.
Email Ditjen : Alamat email ini dilindungi dari robot spam. Anda memerlukan Javascript yang aktif untuk melihatnya.

Lokasi Kantor

 Instagram  Twitter  Facebook

 

Responsive Voice